Home » , , » BUKU ASWAJA BAB 4 ; SYAHADAT MERUPAKAN INTISARI AQIDAH ISLAMIYAH

BUKU ASWAJA BAB 4 ; SYAHADAT MERUPAKAN INTISARI AQIDAH ISLAMIYAH

Written By Mas Toto on April 29, 2013 | 1:00 PM

BUKU ASWAJA BAB 4 ; SYAHADAT MERUPAKAN INTISARI AQIDAH ISLAMIYAH



Makna Iman
Pengertian Iman secara etimologis adalah percaya. Namun implementasi dari iman adalah ta'at. Apabila iman diartikan hanya sebatas percaya, maka iblispun bisa dikatakan beriman karena iblis jelas-jelas percaya adanya Allah, tapi iblis tidak ta'at kepada Allah swt.
Para ulama mendefinisikan iman yang sebenarnya adalah mengikrarkan dengan lisan, meyakini dalam hati, dan mengamalkan dengan anggota badan. Definisi ini merupakan interpretasi (penafsiran/pemaknaan) dari syahadat. Karena implementasi (pelaksanaan/pembuktian) dari syahadat adalah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya yang dibuktikan dengan perkataan, keyakinan, dan perbuatannya.

Arti dan kandungan Syahadat
Syahadat dalam artian bahasa adalah persaksian, sedangkan dalam artian istilah yaitu persaksian dan pembenaran atas ketuhanan Allah swt. dan Kerasulan Nabi Muhammad saw. Dua kalimat syahadat ini merupakan kalimat islam. Sehingga keislaman seseorang tidaklah sah apabila belum mengucapkan kalimat tersebut. Dan keislamannya belum sempurna apabila dia belum memahami dan mengamalkan dua kalimat tersebut.

Syahadat memiliki posisi yang penting dalam islam. Dengan mengucapkan kalimat syahadat, seorang hamba bisa menyatakan dirinya sebagai muslim. Karena itu pemahaman seorang muslim terhadap kalimat syahadat akan dapat melahirkan perubahan-perubahan individu, keluarga ataupun masyarakat. Dalam sejarah para Nabi dan Rasul, syahadat merupakan kalimat yang diperjuangkan, dan kalimat inilah yang menggerakkan dakwah mereka. 

Didalam Al-qur'an surat Al-Fussilat ayat 30 dijelaskan tentang keutamaan mengucapkan kalimat syahadat tersebut sebagai berikut;

إِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلآَئِكَةُ اَنْ لاَ تَخَافُوْا وَلاَ تَحْزَنُوْا وَابْشِرُوْا بِالْجَنَّةِ الَّتِيْ كُنْتمْ تُوْعَدُوْنَ
"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan; “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka. Maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan); “janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah dengan syurga yang telah dijanjikan Allah kepadamu."

Dari ayat tersebut mengandung makna bahwa sebaik-baik amal adalah yang istiqomah. Menurut para Ahlil Haq, bahwa istiqomah itu terdiri dari tiga macam yaitu Istiqomah bil lisan (lidah atau ucapan), Istiqomah bil Janan (dalam hati), dan Istiqomah bil Arkan (dengan perbuatan). Adapun Istiqomah bil lisan adalah membiasakan membaca syahadat, sedangkan istiqomah bil janan adalah meluruskan keinginan/ niat, adapun istiqomah bil arkan adalah membiasakan ibadah dan ta'at.
Syahadat merupakan inti pokok Aqidah Islamiyah yang harus tetap terjaga oleh para pemeluknya (muslim), baik secara lisan, ketetapan didalam hati, maupun secara tingkahlaku, semuanya berdasarkan pada ke-iqrar-an terhadap Allah dan Rasul-Nya (syahadat). Untuk tetap terjaganya inti dari ajaran islam (iman/syahadat) tersebut, haruslah selalu didawamkan seperti yang dijelaskan diatas.
Mengenai pembiasaan atau selalu mendawamkan kalimat syahadat memiliki beberapa keutamaan atau manfaat, yaitu yang terdiri dari: 

a. Dengan Istiqomah/membiasakan membaca syahadat maka Allah akan menetapkan syahadat tersebut didalam kubur, sedangkan orang yang didalam kuburnya bersyahadat maka dijamin keselamatannya.

مَنْ دَاوَمَ عَلَى الشَّهَادَةِ فِى الْحَيَوةِ الدُّنْيَا يُثَبِّتُهُ اللهُ عَلَيْهَا فِى قَبْرِهِ وَيُلَقِّنُهُ اِيَّاهَا (تفسير المنير فى الجزء الأول ص 436)
"Barang siapa mendawamkan syahadat selama hidup didunia, maka Allah akan menetapkan syahadat itu kepadanya dialam kubur." 

b. Menghilangkan akar syirik dan keraguan, 

اَنَّهَا تَقْلَعُ عِرْقَ الشِّرْكِ مِنَ اْلقَلْبِ وَتَدْفَعُ مِنَ الْوَسْوَاسِ وَلِذَا اِخْتَارَهَا اْلعَارِفُوْنَ فِى خَتْمِ صَلاَتِهِمْ فَيَقْرَؤُنَهَا عَقِبَ كُلِّ صَلاَتِهِمْ
"Sesungguhnya syahadat itu akan menghilangkan akar syirik dari hati, dan menolak keragu-raguan, karena itu para arifin memilihnya (syahadat) untuk dibaca setiap selesai sholat."


c. Tajdid/ Pembaruan iman dan islam yang telah rusak karena maksiat. 

(واخرج) احمد والحاكم عن ابى هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله ص م. جَدِّدُوا اِيْمَانَكُمْ قِيْلَ وَكَيْفَ نُجَدِّدُ اِيْمَانَنَا يَارَسُولَ الله قَالَ فَأَكْثِرُوا مِنْ قَوْلِ لاَإِلَهَ إِلاَّالله
"Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam Hakim, dari Abu Hurairoh ra. Ia berkata; Rasulullah saw. bersabda: Perbaruilah imanmu? Shohabat bertanya: bagaimana kami memperbarui iman kami wahai Rasul? Nabi bersabda: Perbanyaklah dengan ucapan tiada tuhan selain Allah." 

d. Menghancurkan dosa, 

وَقَالَ ص م: يَا اَبَا هُرَيْرَةَ لَقِّنِ الْمَوْتَى شَهَادَةَ أَنْ لاَاِلَهَ إِلاَّ الله فَإِنَّهَا تَهْدِمُ الذُّنُوْبَ هَدْمًا. قُلْتُ: يَارَسُوْلَ الله هَذَا لِلْمَوْتَى وَكَيْفَ لِلأَحْيَاءِ؟ قَالَ ص م: هِيَ أَهْدَمُ وَأَهْدَمُ.
“Rasulullah saw. bersabda: “Hai Abu Hurairah, Ajarilah/tuntunlah orang yang telah meninggal dengan Syahadat bahwa tiada tuhan selain Allah, karena syahadat itu melebur dosa dengan selebur-leburnya (hancur)” Aku berkata: “Wahai Rasulullah, ini untuk orang yang telah mati, lalu bagaimana untuk orang yang masih hidup?” Rasulullah menjawab: “Syahadat itu lebih menghancur leburkan dan menghancurkan."

Rukun, Syarat dan batal Syahadat
Syahadat merupakan rukun Islam yang pertama, Kita ketahui bersama bahwa setiap rukun islam dari rukun islam yang empat yaitu sholat, zakat, puasa, dan haji memiliki syarat, rukun, dan batal. Namun tidak banyak yang mengetahui dan mengkaji syarat, rukun, dan batalnya syahadat sebagai rukun islam yang pertama.
Rukun syahadat itu terdiri dari lima macam yaitu; 

وَأَرْكَانُهَا خَمْسَةٌ شَاهِدٌ وَمَشْهُوْدٌ لَهُ وَمَشْهُوْدٌ عَلَيْهِ وَمَشْهُوْدٌ بِهِ وَصِيْغَةٌ. فَالشَّاهِدُ الْمُسْلِمُ وَالْمَشْهُوْدُ لَهُ هُوَ اَلله سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى وَسَيِّدُنَا مُحَمَّد صلى الله عليه وسلم وَالْمَشْهُوْدُ عَلَيْهِ الْمُشْرِكُ بِاللهِ وَالْمُنْكَرِ لِرِسَالَةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَالْمَشْهُوْدُ بِهِ ثُبُوْتُ اْلأُلُوْهِيَّةِ وَاْلوَحْدَنِيَّةِ ِللهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى وَثُبُوْتُ الرِّسَالَةِ لِسَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم وَالصِّيْغَةُ هِيَ لَفْظُ أَشْهَدُ وَتَرْجَمَتُهُ لاَغَيْرَ
Artinya; Rukun Syahadat itu ada lima yaitu
1. Syahid (orang yang bersaksi) yaitu orang islam
2. Masyhudun lah (yang disaksikan) yaitu Alah swt dan Rasulnya
3. Masyhudun Alaih (yang bersaksi) yaitu orang musyrik dan ingkar kepada kerasulan Muhammad saw
4. Masyhudun Bih (perkara yang disaksikan) yaitu ketuhanan dan kesucian Alah swt, dan ketetapan pada kerasulan Nabi Muhammad saw
5. Shighot (perkataannya) yaitu dengan lafadz Asyhadu “Aku barsaksi” atau artinya, tidak boleh dengan kalimat muradifnya."

Pelaksanaan rukun syahadat diatas dilakukan seseorang bersama orang lain dengan mengucapkan dua kalimat syahadat dengan lisan dan disaksikan oleh seseorang yang Muslim. Hal seperti inilah yang dituntun oleh guru kita Al-Habib Abah Umar bin Ismail bin Yahya yang dalam istilah umum disebut Bai’at atau Stempel.

Bai’at atau Stempel merupakan pengucapan ikrar atas keislaman dan kepatuhan seseorang kepada ajaran islam dan kepada gurunya. Bai'at tersebut merupakan pengamalan dari rukun islam yang pertama agar menjadi seorang muslim yang benar-benar islam.
Adapun syarat syahadat itu terdiri dari 4 macam yaitu:

وَيُشْتَرَطُ أَنْ يَأْتِيَ بِهِمَا مُتَوَالِّيَتَيْنِ مُرَتَّبَتَيْنِ وَأَنْ يَنْطِقَ بِهِمَا بِالْعَرَبِيَّةِ لِلْقَادِرِ عَلَيْهَا مَعَ مَعْرِفَةِ مَعْنَاهِمَا (مرقاة صعود التصديق 4)
"Dan disyaratkan dalam membaca dua kalimat syahadat yaitu dengan;
1. Mutawwaliyatain (berturut-turut dalam membacanya)
2. Murattabatain (Membacanya harus tertib antara syahadat tauhid dan syahadat rasul)
3. Membacanya harus dengan berbahasa arab, bagi yang mampu
4. Mengetahui arti atau maknanya"
Sedangkan batal syahadat terdiri dari empat macam, yaitu;
1. Mengucapkan Allah tidak satu
2. Ragu-ragu terhadap af'alullah
3. Memungkiri bahwa dirinya diciptakan oleh Allah
4. Tidak yakin kepada Allah
Fardunya syahadat terdiri dari tiga macam
1. Diucapkan dengan lisan
2. Meyakinkan dalam hati
3. Diamalkan dalam anggota badan
Pembinaan yang dilakukan syekhuna adalah pembinaan syahadat dengan memperhatikan rukun, syarat, fardhu dan batalnya syahadat. Karena segala sesuatu didunia ini bersumber pada syahadat, 

(تنبيه) جَمِيْعُ الْعُلُوْمِ الْعِلْمِيَّةِ وَالْعَمَلِيَّةِ تَنْدَرِجُ فِى الشَّهَادَتَيْنِ أَىْ لاَإِلَهَ إِلاَّالله مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ الله وَلِذَا كَانَتَا مِفْتَاحَ اْلإِسْلاَمِ وَالْجَنَّةِ وَلاَيُرَجِّحُ بِهِمَا فِى الْمِيْزَانِ شَيْئٌ وَأَفْضَلُ مَاقَالَهُ النَّبِيُّوْنَ
"(Peringatan) semua ilmu yang bersifat teori maupun praktis tercakup dalam dua kalimat syahadat, yaitu La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah. Oleh karena itu, ia (dua kalimat syahadat) menjadi kunci masuk islam dan surga, dan tidak ada suatu apa pun yang mengunggulinya dalam timbangan amal, dan ia merupakan bacaan para nabi yang utama." 

وَذَلِكَ ِلأَنَّ جَمِيْعَ الطَّاعَاتِ الْعِلْمِيَّةِ وَالْعَمَلِيَّةِ مُنْدَرِجَةٌ فِيْهِمَا وَلاَيَصِحُّ مِنْ أَحَدٍ اْلإِيْمَانُ إِلاَّ بِهِمَا
"Dinyatakan demikian, karena semua perilaku taat yang bersifat ilmiyah dan amaliyah tercakup dalam dua kalimat syahadat dan tidak sah iman seseorang kecuali dengan dua kalimat syahadat."
Oleh sebab itu, perjuangan dakwah Nabi, Rasul, dan para wali adalah membela dan memperjuangkan syahadat. Begitupun syekhuna, perjuangan dakwahnya adalah syahadat.
Iki nadzom nutur artine syahadat
Cangkem ngucap ati ngandel ingkang kuwat
Nami ngandel kedah bukti dilampahi
Sedayane prentah, cegah ditebihi
Iki nadzom nuturaken syarat rukun
Syahadat kita kang wis bertahun-tahun
Syarat sahe syahadat ya ana papat
Ilmu Iqror Tasdik ngamalaken syahadat
Iki nadzom nutur syarate syahadat
Poma-poma weruhana ana papat
Ingkang dingin nuli-nuli wewacane
Kapindone kedah tertib aturane
Ping telune kedah arab omongane
Kaping pate kedah ngerti ing maknane
Dene rukun syahadat iku ana
papat ayu batur kabeh weruhana
Iku ana papat rukune syahadat
lanang wadon weruhana iki papat
Kaping siji netepaken ing dzatullah
kaping loro netepaken sifatullah
Kaping telu netepaken ‘af’alullah
papat netepaken benere rasulullah
Syahadat iku ana loro fardhune
Ngucap lisan tasdik kelawan atine
Wernane syahadat iku ana loro
Syahadat tauhid syahadat rasul iku karo
Sempurnane syahadat ya ana papat
kaping siji weruh dalile ma’rifat
Kaping loro ngucapaken ing lisane
kaping telu tasdik klawan atine
Kaping pate yakin bil janan arane
Ora campur mangmang cipta ning atine
Batael syahadat iku wonten kawan
siji ngucap Allah iku jejodowan
Kaping loro mangmang gagaweyane Allah
Telu mungkir didadikaken ing Allah
Kaping pate ora netepaken Allah
Atawa mangmang ning nabi rasulullah


Share this article :

Post a Comment

 
Support : the balina | Mas Template
Copyright © 2011. BLOGE WONG BODO - All Rights Reserved
Site Meter
Page Rank Check Template Created by Creating Website Publised by Bloge Wong Bodo
Proudly powered by Blogger