KPI Diminta Hentikan Sinetron yang Merendahkan Simbol Islam
Oleh tiapurbaningrum@cekricek.co.id (Tia Purbaningrum)
Jakarta, C&R Digital - Pembina
Masyarakat TV Sehat Indonesia, Fahira Idris, meminta Komisi Penyiaran
Indonesia (KPI) menghentikan tayangan sejumlah sinetron seperti Haji Medit (SCTV), Islam KTP (RCTI), Tukang Bubur Naik Haji (RCTI) dan Ustad Foto Kopi
(SCTV). Menurutnya, tayangan-tayangan tersebut, merendahkan simbol umat
Islam dengan menempatkan Islam sebagai "tersangka" kejelekan (Sine
Sara).
Pernyataan
tersebut diungkapkan Fahira saat bertemu komisioner KPI Azimah Subagio,
Ezki Suyanto dan Irwandi Syahputra, Senin (15/4). Selain Fahira, dalam
pertemuan itu juga hadir Koordinator dan Sekretaris Masyarakat TV Sehat
Indonesia Ardy Purnawan Sani dan Bayu Priyoko.
Lebih
lanjut Fahira mengatakan, tayangan-tayangan sinetron tersebut
menggunakan judul terminologi Islam, tapi isi dan jalan ceritanya jauh
dari perilaku Islami. Tidak jarang dalam tayangan itu menampilkan
karakter ustad dan haji yang merupakan tokoh panutan di tengah-tengah
masyarakat, namun mereka melakukan tindakan di luar kepatutan
seperti suka mencela, iri, dengki dan sama sekali tidak ada pesan Islam
di dalamnya.
"Tayangan
sinetron-sinetron tersebut telah memunculkan persepsi buruk tentang
tokoh panutan dalam agama Islam. Jelas hal ini sangat meresahkan
masyarakat," tutur Fahira yang juga Ketua Yayasan Anak Bangsa Mandiri
dan Berdaya ini seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (17/4).
Masyarakat
TV Sehat Indonesia juga mengajak aktor dan artis untuk lebih selektif
dalam memilih peran sehingga tidak menimbulkan kegelisahan, bahkan
kontroversi di tengah-tengah masyarakat. "Tentu saja, yang tidak kalah
pentingnya, kami juga mengajak masyarakat Indonesia agar lebih cerdas
dalam memilih tayangan yang bermanfaat bagi diri dan keluarga,"
ungkapnya.
Post a Comment