Kenakan Jilbab, Perempuan Non-Muslim Jadi Korban Islamofobia
almanar.co.id,
LONDON — Dennis Queen tak menyangka jilbab yang dikenakannya justru
memicu serangan rasis. Padahal ia bukanlah Muslim, namun sengaja
mengenakan jilbab guna menghindari alergi matahari.
“Aku bukan Muslim, tapi aku merasa
komentar rasis itu sangat menganggu. Aku dibilang pengkhianatlah, aku
jadi bisa memahami apa yang umat Islam rasakan soal ini,” ungkap dia
seperti dikutip The Express, Kamis (18/7).Ibu dari empat anak ini menderita Polymorphic Light Eruption (PMLE), yakni sebuah penyakit dimana kulitnya menjadi ruam ketika tersengat matahari. Untuk menghindari hal itu, Queen mengenakan topi dan krim matahari. Tapi itu tidak mencegahnya terkena ruam.
Terpikir olehnya mengenakan pakaian serba tertutup, dalam hal ini pakaian tradisional Muslim, yakni jilbab. “Aku merasa tidak ingin keluar, tapi ada temanku seorang Muslim yang mendukungku mengenakannya. Ini membuat saya berani memakainya,” kenang dia.
Setelah memakai jilbab, Queen dikejutkan dengan sikap sebagian masyarakat Inggris. Di mata Queen, ada begitu banyak kebencian ketika sebagian masyarakat Inggris melihat jilbab. “Aku sebenarnya tidak peduli dengan rasis. Tapi aku membayangkan bagaimana Muslimah merasakan serangan itu setiap hari,” kata dia.
Sejak kejadian itu, Queen mulai memberikan sumbangsih terhadap ketidakadilan yang dialami Muslimah. Karenanya, ia mengajak perempuan Inggris untuk mengikuti apa yang dilakukan, utamanya kepada mereka yang berpenyakit serupa.
“Aku berharap bagi mereka yang membaca ini bisa mengambil keputusan yang sama dan menutupi seluruh tubuhnya. Karena Anda masih terlihat feminim,” kata dia. (republika.co.id)
Post a Comment