Pentingnya Mencari Guru Mursyd
Habib Umar Mursyd Jamaah Asy Syahadatain |
Dalam koridor ilmu tasawuf (Tharekat) Mursyid adalah
manusia yang atas izin Allah, dia dipertemukan dengan mursid sebelumnya lalu
mendapatkan talqin dzikir, mengamalkan tarekatnya dengan benar sehingga sampai
tingkatan bersih hatinya terbukti dengan baik akhlaknya terbutki dengan tinggi
ilmunya dan tidak mencari murid. Dia mengamalkan untuk dirinya sendiri setelah
dilihat oleh orang lain ternyata dia berakhlak mulia berhati bersih arif
bijaksana, orang lain minta dibimbing kepada dia. Kemudian dia dilantik secara
ruhani oleh silsilahnya maka diikuti oleh orang lain. Calon seorang mursyid itu
orang yang atas izin Allah ingin mencari ilmu Allah untuk menjadi hamba Allah
yang baik oleh gurunya diberikan ilmu tauhid, fiqih, akhlak, hadits, tasawuf,
nahu, sorof dll. Pendeknya seorang mursyid harus seorang yang 'alim. Oleh Allah
masih digerakkan hatinya yang kemudian dipertemukan dengan seorang mursyid.
Kemudian tarekatnya diamalkan dengan semua adab-adabnya dengan semangat Wushul
Ilallah. Dari sekian ribu bahkan juta muridnya terpilihlah dia. Dipilih oleh
Allah melaui gurunya bukan keinginannya sendiri. (karena apabila ada seujung
rambut saja dalam hati seorang salik ingin mendapatkan kedudukan dan jabatan
maka dia telah gagal, sebelum berangkat).
maka
kita perlu pimpinan dari orang yang mampu melihat dan paham jalan ini (jalan
ruhaniah menuju Allah). Orang ini disebut guru mursyid. Guru mursyid sangat diperlukan oleh setiap manusia dalam perjalanan ruhani menuju taqwa. Dia dapat
memimpin di bidang ilmu, akal atau hati,
lahir maupun batin dan dalam semua hal sehingga hidup
manusia dapat tertuju kepada Allah. Guru mursyid Allah beri anugerahkan ilmu-ilmu yang luar biasa, ilmu lahir juga ilmu batin.
Karena pentingnya guru mursyid ini, Imam Malik pernah
berkata:
“Barangsiapa yang tidak mempunyai guru
mursyid maka syaitanlah yang akan menjadi gurunya.”
Orang yang bisa memimpin
hati/ruhani (guru mursyid), hanyalah orang yang pintu hatinya terbuka, yaitu orang yang mempunyai basyirah. Bukan sekadar akalnya yang terbuka. Banyak orang yang
akalnya terbuka, hingga dapat
menangkap ilmu, tetapi sangat sedikit orang yang hatinya terbuka. Mursyid itu ialah orang yang hatinya terbuka luas dan dapat memimpin orang lain.
Jadi setiap orang mesti mencari seorang guru mursyid untuk memimpin dirinya walaupun dia alim. Setelah dia bertemu dengan guru
mursyid yang layak, maka lahir dan batinnya perlu diserah kepada guru mursyid itu.
Begitupun dengan mursyd jamaah asy
syahadatain menurut cerita dari orang - orang tua , murid - muridnya dan
kyia yang bertemu langsung dengan Habib Umar di zamanya sosok abah umar
, tindakan , perilaku dan kata katanya sesuai dengan pembahasan para
alim ulama tentang sifat ke mursydan yaitu :
Menguatkan Agama dengan yakin
Memberi makan ribuan fakir miskin
tidak pernah meminta-minta dari manusia ataupun jin
Mengajari orang bodoh sehingga mereka yakin terhadap agamanya .
Memberi makan ribuan fakir miskin
tidak pernah meminta-minta dari manusia ataupun jin
Mengajari orang bodoh sehingga mereka yakin terhadap agamanya .
Bahkan banyak juga kisah tentang
kecintaan muridnya kepada Habib Umar melebihi segala apa yg dia punya
termasuk dirinya sendiri setelah sang murid benar benar paham dan yakin
tentang kedudukan dan kemuliaan Habib Umar
Sumber: angipin.com
Sumber: angipin.com
Post a Comment