IBRAH__BIOGRAFI ULAMA ASADULLAH WA ROSULIHI Habib Rizieq, Anak Pejuang RI, Imam Besar Pembela Islam Siapa yang tidak mengenal sosok yang satu ini. Beliau seorang ulama besar Indonesia yang mem ...

Read more »

Kepolosan anak kadang muncul sebagai pemikiran murni tanpa terdistorsi motif menang-kalah sebagaimana kita yang mengaku dewasa. Sore itu, di ruang konsultasi saya hadir pasangan suami-isteri, Pak D ...

Read more »

Cuma Selfie, bisa dapet kamera polaroid dan voucher saldo? Di #SelfieHepi BebasBayar PASTI BISA! Siapa sih yang gak suka selfie? Semua orang pasti suka yang namanya se ...

Read more »

"UMAT KANJENG NABI" Umat Kanjeng Nabi Syahadat Loro Kawitane Umat Kanjeng Nabi Sholawat Tunjina Wiridane Umat Kanjeng Nabi Dhuha Tahajud Kelakuane Umat Kanjeng Nabi Sorban Jubah Pakeane Umat Ka ...

Read more »

Jin ceramah versi  "Dua Dunia" ...

Read more »

7 PEDOMAN MERAIH KEBAHAGIAAN Menurut Imam Ali bin Abi Thalib Karromallahu Wajhahu 1 -لَا تكْرَه أَحَدا مهما أَخْطَأ فِي حَقِّك 1.Jangan membenci siapapun meski ia melanggar hakmu. 2 -لَا تَق ...

Read more »

Oleh: MIBINIBINU Sebelum menciptakan manusia, Allah سبحانه و تعالى telah terlebih dahulu menciptakan AQAL dan NAFSU, tertera dalam kitab Durratun Nasihin karangan Syaikh Ustman bin Hasan as-Sya ...

Read more »

UNTUK KITA RENUNGKAN AWASILAH HATI AGAR MUDAH DIOBATI Hati (qalb) dinamakan hati karena suka berbolak-balik (taqallub). Harta (maal) dikatakan harta karena mencondongkan (amaala) manusia dari keb ...

Read more »
Latest Post

WANITA YANG MEMBUAT RASULULLAH SAW MENANGIS

Written By Mas Toto on May 29, 2013 | 10:51 AM


IBRA

WANITA YANG MEMBUAT RASULULLAH SAW MENANGIS
(merinding bacanya....) Ayo disimak biar tahu apa sebabnya ??
====================================

Dikisahkan dari Imam Ali bin Abi Thalib Karromallahu Wajhahu:
"Suatu hari, aku dan Fatimah melihat Nabi sedang menangis tersedu- sedu. Lalu kami bertanya:”Ya Rosulullah, apa yang membuatmu menangis seperti ini” .
Rosulullah menjawab:”Di malam Mi’raj

, aku melihat sekelompok wanita dari umatku dalam keadaan tersiksa dengan siksaan yang pedih hingga membuatku menangis.
Aku melihat perempuan dalam keadaan rambutnya tergantung dan otaknya mendidih.
Aku melihat perempuan yang lidahnya terjulur dan disiram dengan air neraka yang panas. Dan sebagian lagi memakan dagingnya sendiri, di bawah badan mereka ada api yang menyala, dan sebagian lagi kaki dan tangan dalam keadaan terikat, sedangkan ular dan kalajengking mengelilinginya. Dan wanita yang lainnya dalam keadaan tuli dan bisu dan dia ditaruh dalam peti yang penuh dengan api yang menyala. Otaknya keluar dari hidungnya dan badannya robek-robek sampai terpisah dari tulangnya.
Dan berbagai siksaan-siksaan yang aku lihat di sana.”

Lalu Fatimah bertanya,
”Ya Rosulullah, mengapa mereka di siksa oleh Allah SWT sedangkan mereka adalah wanita-wanita yang beriman ?”.
Rosulullah menjawab:
“Wahai Puteriku, wanita yang digantung rambutnya, adalah wanita yang tidak memakai Jilbab padahal kebenaran sudah disampaikan kepadanya, wanita yang lidahnya terjulur dan digunting dengan gunting raksasa adalah wanita yang menyakiti hati suaminya,
wanita yang payudaranya di gantung adalah wanita yang tidak mau tidur dengan suaminya, wanita yang kakinya di gantung adalah wanita yang keluar dari rumah tanpa seizin suaminya, Wanita yang memakan dagingnya sendiri adalah wanita yang merias dirinya untuk orang lain, wanita yang kakinya diikat dan di kelilingi ular dan kalajengking adalah wanita yang sholat dengan pakaian najis serta tidak mandi setelah haid atau bersenggama. Wanita yang tuli dan bisu adalah wanita yang berbuat zina dan anak-anaknya diserahkan pada suaminya, wanita yang menggunting badannya sendiri adalah wanita yang membanggakan diri sendiri pada orang lain, wanita yang badannya dan mukanya terbakar dan dia memakan ususnya serta semua isi perutnya adalah wanita yang menyuruh orang lain berbuat zina, wanita yang kepalanya kepala babi dan badannya badan keledai adalah wanita yang suka berbohong dan mengadu domba, dan wanita2 telanjang yang bermuka anjing lalu api neraka dimasukkan dari duburnya dan keluar dari mulutnya adalah wanita yang suka bernyanyi ditempat-tempat maksiat. ”

Suatu hari Aisyah datang menghadap Nabi dan bertanya:
”Ya Rasulullah ,siapa yang paling berhak terhadap seorang perempuan?”
Nabi menjawab:” Suaminya”.
Aisyah bertanya: “ siapa yang paling berhak terhadap seorang laki-laki”
Nabi menjawab:”Ibunya”.

Dalam suatu riwayat Muadz bin Jabal datang dari syam lalu dia sujud dihadapan rosululloh. Rosulullah bertanya:
”Apa yang sedang kamu lakukan”. Muadz menjawab:
” Ini adalah adat buat kami, apabila seorang pemimpin datang, kami harus bersujud kepada pemimpin tersebut, dan akupun ingin bersujud padamu ya Rosululloh”.
Lalu Rasulullah bersabda:
”Janganlah kalian bersujud terhadap sesama manusia. Dan seandainya sujud terhadap manusia itu diperbolehkan, maka aku akan memerintahkan perempuan untuk sujud pada suaminya. Dan aku bersumpah atas nama Allah tidak ada perempuan yang mengerjakan hak Allah kecuali dia mengerjakan hak-hak suaminya”.

Kerisauan Rasulullah kepada kita ummatnya tidak terbatas ruang dan waktu, Beliau sangat mengkhawatirkan umatnya hingga dalam shalatnya pun kaki beliau bengkak hanya untuk mendoa’akan bagaimana seluruh manusia bisa selamat.

wAllahu a'lam...

Setatus :  By Mibinibinu Bin Yahya (MBY)
Semoga bermanfaat...Itu saja dulu...Ekhemmm



Artine muji maulana ya maulana


Artine muji maulana ya maulana

Nabi Muhammad :

Gusti nabi nuhun selamet ingdalem dunya lan akherat
Ayu batur gage gandul Dunya akherat aja ucul

Siti khodijah :

Siti khodijah bangete ikhlas
Nabi Muhammad bangete melas
Harta benda kabeh diterima
Nggo gelaraken ning agama

Siti fatimah :

Siti Fatimah jaluke berat
Umat Islam ahli ma’siat
Disunahaken pangapurane
Umat Islam sedayane

Khasan khusein :

Nuhun gusti Khasan khusain
Nure akal aja kelalen
Maring Alloh lan rosul
Bisa ma’ rifat ning akale

Syekhunal mukarrom :

Bapa guru nuhun pitulung
Nafsu kula kang kumentung
Rusake nafsu alane
Emong ibadah awak kulane
Sebab nyata kecampuran
Nafsu kula kelawan syetan
Badan gregah nuruti syetan
Akal ma’rifat beli jalan

Fatimah Gandasari :

Fatimah Gandasari
Nuhun dunya aja kari
Agama kula nuhun tetep
Laku ibadah ingkang mantep
Mugah-mugah saged sodaqoh
Ning fakir miskin segala brantah
Ayu sodaqoh ikhlasna
Barang kang luwih sukakna
GustiAlloh kang nganakaken
Sira kabeh kang gelaraken
Sira bisa ngatur dunyane
Tetep sira ana imane
Mumpung urip bareng-bareng
Ning fakir miskin ayu kedeleng
Sira nyata ana imane
Matine sira enak nggone

Syarif Hidayatulloh:

Gusti Syarif hidayatulloh netepaken ning Alloh
Duwe badan dibagusi
laku ala den tangisi
Duwe ilmu ingkang nyata
Kanggo sangu balik kita
Duwe ati adepna
Akal ma’rifat temenana
Maring guru kudu nylondo
Elinga kita masih bodo
Kanjeng nabi banget melas ning umate
Ayu manut tingkah rosul waktu sholate
Jubah putih udeng putih ning dunyane
Ayu dianggo ibadah sira badane
Gusti Alloh dohir batin ya ningali
Waktu sholat ati anteng apa beli
Wongkang sholat blasar-blasar ning akehe
Ayu ngrasa waktu sholat salah bae
Syetan wani nyela-nyela wong ibadah
Pikir pegah ati ngamprak dadi robah


Habib Umar Bin Ismail Bin Yahya


Ya Muhaimin Ya Salam

( Ya Muhaimin Ya Salam )

Wahai maha Penunggu, wahai maha Penyelamat, Selamatkanlah kami dan sekalian orang Islam, Dengan derajatnya Nabi Muhammad sebaik-baiknya makhluk, Dan dengan derajatnya Ibunya orang-orang mu’min (Ummil Mu’minin)
Begitupun Hasan serta Husain, Bagi nabi Sijantung hati, Laksana bulan purnama, dan kakek mereka, maka bersholawatlah kepadanya
Tuhanku, wahai tuhanku, yang maha mendengar doa kami, dengan berkah kebesarannya Nabi Muhammad, Kabulkanlah do’a kami
Tuhanku, wahai tuhanku, yang maha mendengar doa kami, dengan berkah kebesarannya Siti Khodijah, Kabulkanlah do’a kami
Tuhanku, wahai tuhanku, yang maha mendengar doa kami, dengan berkah kebesarannya Siti Fatimah, Kabulkanlah do’a kami
Tuhanku, wahai tuhanku, yang maha mendengar doa kami, dengan berkah kebesarannya Sayyidina Ali, Kabulkanlah do’a kami
Tuhanku, wahai tuhanku, yang maha mendengar doa kami, dengan berkah kebesarannya Hasan Husein, Kabulkanlah do’a kami
Tuhanku, wahai tuhanku, yang maha mendengar doa kami, dengan berkah kebesarannya Guru Kami (Syaikhunal Mukarrom), Kabulkanlah do’a kami
Tuhanku, wahai tuhanku, yang maha mendengar doa kami, dengan berkah kebesarannya Siti Quraisyin, Kabulkanlah do’a kami
Tuhanku, wahai tuhanku, yang maha mendengar doa kami, dengan berkah kebesarannya Nyi Lodaya, Kabulkanlah do’a kami
Tuhanku, wahai tuhanku, yang maha mendengar doa kami, dengan berkah kebesarannya Fatimah Gandasari, Kabulkanlah do’a kami
Tuhanku, wahai tuhanku, yang maha mendengar doa kami, dengan berkah kebesarannya Syarif Hidayatullah, Kabulkanlah do’a kami
Tuhanku, wahai tuhanku, yang maha mendengar doa kami, dengan berkah kebesarannya Syeh Dzatul kahfi, Kabulkanlah do’a kami
Tuhanku, wahai tuhanku, yang maha mendengar doa kami, dengan berkah kebesarannya Ki Kuwu Sangkan, Kabulkanlah do’a kami
Tuhanku, wahai tuhanku, yang maha mendengar doa kami, dengan berkah kebesarannya Endang Geulis, Kabulkanlah do’a kami
Tuhanku, wahai tuhanku, yang maha mendengar doa kami, dengan berkah kebesarannya Nyirara santang, Kabulkanlah do’a kami
Tuhanku, wahai tuhanku, yang maha mendengar doa kami, dengan berkah kebesarannya Syekh Abdur Ruhman, Kabulkanlah do’a kami
Tuhanku, wahai tuhanku, yang maha mendengar doa kami, dengan berkah kebesarannya Syekh Magelung, Kabulkanlah do’a kami
Tuhanku, wahai tuhanku, yang maha mendengar doa kami, dengan berkah kebesarannya Hasanuddin, Kabulkanlah do’a kami
Tuhanku, wahai tuhanku, yang maha mendengar doa kami, dengan berkah kebesarannya Sayyid Husein, Kabulkanlah do’a kami
Tuhanku, wahai tuhanku, yang maha mendengar doa kami, dengan berkah kebesarannya Sayyid Utsman, Kabulkanlah do’a kami
Tuhanku, wahai tuhanku, yang maha mendengar doa kami, dengan berkah kebesarannya Raden Fatah, Kabulkanlah do’a kami
Tuhanku, wahai tuhanku, yang maha mendengar doa kami, dengan berkah kebesarannya Syekh Rumajang, Kabulkanlah do’a kami,
Tuhanku, wahai tuhanku, yang maha mendengar doa kami, dengan berkah kebesarannya Syekh Bentong, Kabulkanlah do’a kami


 


Waktu Adalah Kehidupan - KH. Agoes Ali Masyhuri

Written By Mas Toto on May 16, 2013 | 8:47 AM

Pencramah Gus Ali yang santai, pelan tapi mudah di cerna, di resapkan







part 4 Tausiah oleh Gus Ali di Masjid Sunda Kelapa Jakarta.mp4




TV9SURABAY_KISWAH GUS ALI




TV9SURABAYA_KISWAH GUS ALI .flv

Pentingnya Niat Dalam Amal Ibadah

KISWAH GUS ALI 27 JULI SESI 1 SEG 1

ANTARA KUFUR DAN SYUKUR

Written By Mas Toto on May 11, 2013 | 2:09 AM

ANTARA KUFUR DAN SYUKUR

oleh Mibinibinu Bheen Yahya (Catatan) pada 13 Desember 2011 pukul 4:50
Ibnu al-Qayyim memgemukakan beberapa hadis yang menyebut kafir secara mutlak terhadap kemaksiatan-kemaksiatan tertentu. Menurut beliau:

"Kemaksiatan ialah perbuatan yang termasuk jenis kufr (kafir) kecil. Ia merupakan lawan syukur yang berupa pelaksanaan ketaatan. Karena itu. apa yang diusahakan (dilakukan) manusia adakalanya berupa syukur dan adakalanya berupa kufr, dan boleh jadi tidak termasuk syukur dan tidak termasuk kufr."

Kufur dengan arti pertama--yakni kufur akbar (kekafiran besar)--merupakan lawan dari iman. Pelakunya disebut kafir, yakni lawan dari mukmin. Allah berfirman:

فَمِنْهُم مَّنْ ءَامَنَ وَمِنْهُم مَّن كَفَرَ

"...Maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) diantara mereka yang kafir..." (Al-Baqarah:253)

ٱللَّهُ وَلِىُّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ يُخْرِجُهُم مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ ۖ وَٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ أَوْلِيَآؤُهُمُ ٱلطَّٰغُوتُ يُخْرِجُونَهُم مِّنَ ٱلنُّورِ إِلَى ٱلظُّلُمَٰتِ

"Allah pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir pelindung-pelindungnya ialah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya (iman) kepada kegelapan (kekafiran)..." (Al-Baqarah:257)

كَيْفَ يَهْدِى ٱللَّهُ قَوْمًۭا كَفَرُوا۟ بَعْدَ إِيمَٰنِهِمْ

"Bagaimana Allah akan menunjuki suatu kaum yang kafir setelah mereka beriman..." (Ali Imran:86)

Adapun kufur (kafir) dalam arti yang kedua--yaitu kekafiran kecil--lawannya adalah syukur. Manusia ada yang bersyukur terhadap nikmat Allah, dan ada pula yang kafir (kufur), tidak menunaikan hak-haknya, meskipun tidak mengingkarinya.
Dalam menyifati manusia Allah berfirman:

إِنَّا هَدَيْنَٰهُ ٱلسَّبِيلَ إِمَّا شَاكِرًۭا وَإِمَّا كَفُورًا

"Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir." (Al-Insan:3)

وَمَن شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّى غَنِىٌّۭ كَرِيمٌۭ

"...Dan barangsiapa yang bersyukur, maka sesungguhnya mereka bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri; dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya lagi Mahamulia." (An-Naml:40)

Diriwayatkan dalam SHAHIH BUKHARI tentang sebab-sebab dimasukkannya wanita-wanita (tertentu) ke dalam neraka ialah karena mereka kafir (kufur). Kemudian para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah mereka kafir kepada Allah?" Beliau menjawab: "Mengufuri pergaulan, dan mengufuri kebaikan."

Al-Qurthubi mengatakan bahwa perkataan "kufur" menurut syari'at ialah mengingkari sesuatu yang sudah diketahui dengan pasti sebagai ajaran Islam.
Al-Hafizh Ibnu Hajar mengatakan, "Perkataan 'kufur' dalam istilah syara' juga berarti mengingkari nikmat, tidak mensyukuri Pemberi nikmat, tidak menunaikan hak-hak-Nya, sebagaimana ditetapkan di dalam kitab AL-IMAN_Bab "Kufrun duuna Kufrin" dalam hadis Abu Said: "Yakfurna al-ihsan..." (mereka kufur kepada kebaikan...)

Ungkapan "kufrun duuna kufrin" (kekafiran dibawah kekafiran) ini diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan sebagian tabi'in dalam menafsirkan firman Allah:

وَمَن لَّمْ يَحْكُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْكَٰفِرُونَ

"...Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka iitu adalah orang-orang yang kafir." (Al-Maa'idah:44)

Dengan demikian,pengelompokan "kafir" kepada kafir besar dan kafir kecil tidak lain merupakan pembagian yang diriwayatkan oleh ulama salaf. Pembagian ini juga berlaku untuk syirik, munafik, fasik, dan zhalim. Masing-masing terbagi kepada "yang besar" yang menyebabkan pelakunya kekal di dalam neraka, dan "yang kecil" yang tidak menyebabkan pelakunya kekal di neraka dan tidak menjadikannya keluar dari Dinul Islam.

Dalam kitab shahihnya, Imam Bukhari membuat babberjudul "Zhulm duuna Zhulmin" (kezhaliman di bawah kezhaliman). Dalam hal ini beliau mengemukakan dalil hadis Ibnu Mas'ud ketika turun ayat:

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَلَمْ يَلْبِسُوٓا۟ إِيمَٰنَهُم بِظُلْمٍ أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمُ ٱلْأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ

"Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezhaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk." (Al-An'am:82)

Ketika mendengar ayat ini, para sahabat bertanya, "wahai rasulullah, siapakah di antara kami yang tidak pernah menzhalimi dirinya?" Beliau menjawab, "Tidak seperti yang kamu katakan itu. Yang dimaksud dengan 'Tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezhaliman' ialah syirik. Apakah kamu tidak mendengar firman Allah:

إِنَّ ٱلشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌۭ

"Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar." (Luqman:13)

Petunjuk hadis yang dikemukakan Imam Bukhari itu ialah bahwa para sahabat membagi perkataan 'Zhulm' (kezhaliman) dengan segala macam bentuk kemaksiyatan. Dan pemahaman mereka ini tidak disangkal oleh Nabi saw., kecuali beliau jelaskan kepada mereka bahwa yang dimaksud dengan perkataan 'Zhulm' dalam ayat ini adalah bentuk kezhaliman yang paling besar, yaitu syirik. Pernyataan ini menunjukkan bahwa kezhaliman itu bertingkat-tingkat.

Dari :
محمّداقبل بن إسمعيل بن عمر بن يحي





DOSA-DOSA SELAIN SYIRIK BERADA DALAM MASYI'AH ILAHIAH (kehendak Allah)

DOSA-DOSA SELAIN SYIRIK BERADA DALAM MASYI'AH ILAHIAH (kehendak Allah)

oleh Mibinibinu Bheen Yahya (Catatan) pada 11 Desember 2011 pukul 16:08



Dalam sebuah hadis sahih dinyatakan bahwa kemaksiyatan (dosa-dosa) selain syirik itu diserahkan kepada kehendak Allah. Dalam hadis Ubadah bin Ash-Shamit yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari disebutkan bahwa Nabi saw. pernah bersabda di hadapan para sahabat:

بَايِعُوْنِيْ عَلىَ اَنْ لاَتُشْرِكُوْابِاللّٰهِ شَيْــًأ ، وَلاَتَسْرِقُوْاوَلاَ تَزْنُوْ ، وَلاَتَقْتُلُوْااَوْلاَدَكُمْ ، ولا تأتواببهتانٍ تَفْتَرُوْنَهُ بَيْنَ اَيْدِيْكُمْ وَاَرْجُلِكُمْ وَلاَتَعْصُوْافِيْ مَعْرُوْفٍ ، فَمَنْ وَفّٰى مِنْكُمْ فَاَجْرُهُ عَلَى اللّٰهِ ، وَمَنْ اَصَابَ مِنْ ذَلِكَ شَيْــًأفَعُوْقِبَ فِى الدُّنْيَافَهُوَكَفًّـارَةٌ لَهُ ، وَمَنْ اَصَابَ مِنْ ذَلِكَ شَيْــًأثُمًّ سَتَرَهُ اللّٰهُ ، فَهُوَاِلى اللّٰهِ ، اِنْ شَاءَعَفَاعَنْهُ ، وَاِنْ شَاءَعاقَبَهُ اللّٰهُ

"Berbai'atlah kepadaku untuk tidak mempersekutukan sesuatu dengan Allah, tidak mencuri dan tidak berzina, tidak membunuh anak-anak kamu, tidak membuat-buat kebohongan yang kamu ada-adakan di depanmu atau di belakangmu, serta tidak melanggar terhadap kebaikan. Barangsiapa di antara kamu memenuhi hal itu, niscaya akan diberi pahala oleh Allah; barangsiapa yang melakukan pelanggaran terhadapnya lantas dijatuhi hukuman di dunia, maka hukuman itu sebagai kafarat baginya; dan barangsiapa yang melanggarnya lantas Allah menutupinya (sehingga ia tidak dijatuhi hukuman di dunia), maka urusannya terserah kepada Allah. Jika Ia berkehendak untuk memaafkan, maka dimaafkan-Nya orang itu; dan jika Ia berkehendak menyiksa, maka disiksa-Nya orang itu."

Hadis ini merupakan petunjuk yang jelas bahwa melakukan dosa-dosa dan kerusakan yang wajib dijauhi sebagaimana kandungan isi bai'at tersebut tidaklah mengeluarkan pelakunya dari Islam. Bahkan, hukuman yang dijatuhkan kepadnya di dunia (sesuai dengan hukum Islam)--karena pelanggarannya--dianggap sebagai penyuci dan kafarat baginya. Jika tidak dijatuhi hukuman di dunia sesuai dengan hukum Islam, maka ia berada dalam masyi'ah ilahiah (kehendak Allah). Jika Ia berkehendak untuk mengampuninya, maka diampuninya orang itu; dan jika Ia berkehendak menghukumnya, maka dihukumnya orang itu.
Ath-Thaibi berkata, "HADIS INI MENGISYARATKAN TERLINDUNGNYA SESEORANG YANG MENGUCAPKAN KALIMAT SYAHADAT DARI SIKSA NERAKA KECUALI TERHADAP ORANG YANG TERDAPAT NASH YANG MEMASTIKANNYA." (Fathul Bari, juz 1 halaman 75)

Writen by:
محّمداقبل بن إسمعيل بن عمر بن يحي

Artikel Islami

 
Support : the balina | Mas Template
Copyright © 2011. BLOGE WONG BODO - All Rights Reserved
Site Meter
Page Rank Check Template Created by Creating Website Publised by Bloge Wong Bodo
Proudly powered by Blogger