Cerita Hikmah "Maha guru dan Seorang Sufi"
Dikisahkan
Syekh Abu Dairy adalah seorang ulama' terkenal, beliau menguasai
puluhan kitab bahkan ratusan kitab, santrinya banyak mencapai ribuan,
dan beliau dikenal sbg Maha Guru, suatu saat Syekh Abu Dairy mengalami
kegundahan hati, akhirnya beliau sholat malam utk minta petunjuk pd
Allah bagaimana utk mengatasi kegundahan hati ini, maka Allah memberi
isyaroh lewat mimpi, Syekh Abu Dairy bertemu dg malaikat dan malaikat
itu memberi petunjuk "Carilah Adi Sufi, kegundahanmu akan hilang saat
engkau bertemu dengannya". Keesokan harinya saat Syekh Abu Dairy
bangun, maka dia menyuruh salah seorang santrinya untuk mencari Adi
Sufi. Dan santrinya setelah mencari beberapa hari akhirnya dpt
informasi tentang Adi Sufi, dia tinggal di rumah yg amat sederhana,
dinding2nya dari bambu dan lantainya tanah.
Santri tadi
langsung bilang, ada seorang yg namanya Adi Sufi tapi dia itu orang
miskin yg kelihatannya bodoh, kenapa Syekh Abu Dairy ingin menemui dia?
sang Syekh Abu menjawab "sudahlah, skrg antarkan aku ke rumah Adi Sufi
tsb". Setelah menempuh perjalanan maka sampailah Syekh Abu Dairy dan
seorang santrinya ke rumah Adi Sufi yg sederhana tsb.
Syekh Abu
Dairy: "Assalaamu'aikum Yaa Adi Sufi, maka Adi Sufi membukakan pintu
dan menjawab "Wa'alaikumussalam, silahkan masuk kalian berdua, setelah
ketiganya berada di dalam rumah, Adi Sufi menanyakan maksud kedatangan
tamunya ini dan bertanya "siapa anda2 ini koq tiba2 datang ke rumahku yg
sederhana ini?" Syekh Abu Dairy menjawab "Saya Syekh Abu Dairy dan ini
salah satu santri saya, saya datang kemari ingin minta saran kepada
anda?" Adi Sufi menjawab: Ooo...anda ulama' terkenal itu ya, apakah anda
merasa mampu jadi seorang guru? maka Syekh Abu Dairy menjawab: Ya,
saya mampu, maka Adi Sufi berkata: Kalau sudah merasa mampu buat apa
kemari, pulang saja sana...gak ada gunanya kau kemari?, santri Syekh
Abu Dairy tdk terima gurunya dihina, santri tsb bilang pd gurunya
"Syekh lebih baik kita pulang, benar kan perkiraan saya dia hanyalah
orang miskin yg bodoh" Syekh Abu Dairy langsung menatap tajam ke
santrinya tsb dan berkata "Diam, kau ini tidak mengerti
apa-apa!...akhirnya sang santri diam, dan Syekh Abu Dairy berkata pada
Adi Sufi "Tolong saya, saya belum mampu menjadi guru, saya tidak
mengerti apa-apa" Dengan pengakuan yg tulus ini akhirnya Adi Sufi tidak
jadi mengusir Syekh Abu Dairy dan berkata: "Baguslah kau sadar...
sekarang
saya akan ajukan pertanyaan2 yg mudah, bila bisa menjawab kau layak
jadi guru, bila belum dpt menjawab maka kau masih perlu belajar lagi"
Adi Sufi: pertanyaan pertama, tahukah engkau cara makan yg benar?
Syekh Abu Dairy: tahu, pertama baca bismillah, kemudian makan dg tangan kanan dan berhenti sebelum kenyang
Adi Sufi: salah...! dasar bodoh..! pertanyaan mudah saja tidak bisa kau jawab, aneh sekali kau bisa menjadi "Syekh/guru besar"
Santri
yg tidak tahan gurunya dihina utk kedua kalinya berkomentar: Hai
bodoh..! jangan menghina guruku beliau itu Maha Guru, kau tidak ada
apa-apanya, guru ayo pulang saja, percuma bicara ma orang bodoh!
Syekh
Abu Dairy langsung marah pd santrinya: Diam..! ini urusanku dg Adi
Sufi bila kau tdk suka plg saja sendiri...! maka sang santri ketakutan
dan terpaksa diam dg hati yg mendongkol, hehehe....kasihan ya teman
teman si santri ini....
Syekh Abu Dairy: ya saya bodoh, tolong pertanyaan lain, insya Allah saya bisa menjawab
Adi Sufi: pertanyaan kedua, tahukah engkau cara tidur yg benar?
Syekh
Abu Dairy: tahu, sebelum tidur saya berwudlu dulu, kemudian aku
berbaring sebagaimana berbaringnya Rosulullah sewaktu tidur dan sebelum
kupejamkan mata ku membaca do'a sebelum tidur dan surat al-Ikhlas 7
kali
Adi Sufi: salah lagi....sekarang coba kau jawab
pertanyaan yg ketiga ini yg paling penting krn kau guru agama,
bagaimana cara kau mengajarkan agama
Syekh Abu Dairy: Aku
mengajar agama berdasarkan Qur'an dan Hadits, dan setiap hari ku ajar
mereka dg materi baru dan berbeda agar para santriku tidak bosan
menerima pelajaranku
Adi Sufi: salah.....! jawaban kamu salah semua.......
Syekh Abu Dairy: kalau begitu berilah petunjuk diriku yg bodoh ini
Adi
Sufi: baiklah bila kamu telah mengakui kekuranganmu, sebenarnya
jawabanmu semua tadi itu benar tapi benar bg org2 yg tingkatannya masih
kesadaran mata, sdangkan kau guru harusnya kau lebih tinggi
tingkatannya yaitu tingkatan kesadaran akal. ini aku beri penjelasan
utk soal pertama sampai ke tiga
1. Cara makan yg benar,
adalah lihat dulu makanannya halal atau haram, suci apa najis, kalau
makan babi walau kau baca bismillah 1000x tetap akan membuatmu berdosa.
Setelah jelas2 tahu bahwa makanan itu halal dan suci baru melakukan
seperti apa yg kamu jawab tadi.
2. Cara tidur yg benar,
yg kamu katakan tadi sebenarnya tidak seluruhnya salah, jawabanmu masih
kurang tepat, bagi orang yg berakal tidak cukup hanya dzhohirnya saja
yaitu berwudlu dan berdoa, tapi juga hatimu sewaktu belum tidur harus
bersih dari dengki jg memaafkan semua kesalahan manusia dan bersih dari
rasa cinta dunia, sehingga tidurmu adl tidur yg diridloi Allah, walau
kau berwudlu dan berdoa tapi sebelum tidur di hatimu masih ada rasa
dengki atau dendam atau rasa cinta dunia mngalahkan cinta pd Allah maka
tidurmu adl tidur yg dimurka Allah SWT.
3. Cara mengajar
yg benar, yg kamu jawab tadi itu bisa dilakukan semua orang, tidak
hanya kamu, orang kafir pun yg mempelajari Qur'an dan Hadits dan dia
pandai juga bisa mengajar seperti kamu, dan inti mengajar agama adl
harus disertai rasa ikhlas dan hanya mengharap ridlo Allah, bukan
pujian lebih2 bayaran.....faham kamu skrg Abu Dairy
Syekh
Abu Dairy: terima kasih Adi Sufi, sekarang hilang kegundahan hatiku,
atas ilmu yg kamu berikan padaku, dan kamu santriku, jangan terlalu
mudah menyimpulkan orang hanya dari penampilan, keadaan atau kata
katanya yg kelihatan kurang sopan, terkadang dia hanya menguji kamu,
sampai di mana akhlak kamu, dan rupanya kamu harus belajar tasawuf sama
Adi Sufi shg bisa berakhlak dg benar,dan skrg minta maaflah pd Adi
Sufi
Santri Syekh Abu Dairy: Maafkan kelancangan saya
tadi Syekh Adi Sufi, Maaf saya tadi salah paham, setelah mendengarkan
penjelasan anda, ternyata anda orang 'alim
Adi Sufi: Ya
saya maafkan dan tidak apa apa,sikap kamu membela guru kamu itu juga
akhlak yg baik, tapi cara kamu tadi yg kurang baik, walau tujuan kamu
benar, tapi kalau kamu pakai cara yg salah, sungguh demi Dzat Yang
menguasai langit dan bumi, maka kebenaran tersebut sulit utk diterima.
Dari
cerita ini lihat perbandingan jawaban Abu Dairy (kesadaran mata) dan
jawaban adi sufi (kesadaran akal) dan dlm kisah tsb jg kumasukkan adab
sbg seorang yg minta petunjuk tidak boleh "merasa mampu/merasa bisa"
kerana bila ada rasa ini sulit utk menerima "ilmu" yg lebih tinggi
tingkatannya.
kami akhiri semoga kita semua selalu dlm ridlo dan hidayah dari Allah..Aamiin Allaahumma Aamiin