Latest Post

Kisah Nyai Mas Ayu Gandasari Dan Syekh Magelung I

Written By Mas Toto on April 25, 2013 | 8:41 AM


Nyai Mas Ayu Gandasari
Gusti sinuhun nawuri sorban ngideri masjid minangka hudan , Dipun beber Nyai Mas Ayu Gandasari saking dermayu " Duh gusti sae temen sorban niki kangge sinten ? Jawab Gusti " Sorban niki kangge ummat kanjeng nabi,ummat ingkang purun sholat serta nurut perintah sunnah perintah allah kang den pasti ora tinggal sampe mati.... " Petikan Syair Syekhunal Mukarrom dalam tawasul Jamaah Asy Syahadatain yang mengkisahkan tentang nyai mas ayu gandasari yang bertanya kepada gurunya Sunan Gunung Jati tentang sorban yang sedang beliau sebarkan , berikut ini kisah Nyai Mas Ayu Gandasari yang bersumber dari Babad Tanah Padjadjaran Karya PS.Sulendraningrat.
Diceritakan di kraton Rajagaluh sang Prabu Cakraningrat sedang diseba. Seluruh para Sanghyang, para Dipati, para Gegedeng dan para perwira tentara pada berkumpul. Berkata sang prabu,’’ Hai dipati palimanan, mana keterangannya sunan Cirebon, sebab itu adalah orang ngumandi/menjadi benalu sudah lama belum ada permohonan idhinnya.’’ Berkata dipati palimanan, ‘’duhai gusti mohon ampunan dalem karena tidak berhasil, betapa seringnya hamba mengurus para gegedeng dan bertindak pribadi, akan tetapi Negara cirebon tidak terlihat, apabila sementara para gegedeng dapat melihat sunan jati atau bias memasui Negara Cirebon yang bertemu sunan jati mereka tidak pulang kembali, para gegedeng sudah banyak yang pada anut.’’
Berkata sang prabu,’’ demang rajagaluh sekarang supaya bertolak ke Cirebon hingga sampai bertemu sendiri dengan sunan, harap di beri tahu supaya mau seba ke rajagaluh, dan harus mengirim upeti tiap tahun, kalau tidak anut kepadaku niscaya sunan Cirebon akan dirampas rajakayane/kekayaannya dan boleh dipotong lehernya,kalau menghendaki perang tentu aku serbu dibikin tanah hitam (Cirebon akan dibumi hanguskan).’’ Ki demang mengucap sandika. Segera mohon pamit terus perjalanannya dengan mengepalai prajurit empat puluh orang ki demang perjalanannya di putar-putar kembali lagi ke tempat semula, kalau ke utara terus tersesat ke utara, kalau ke selatan terus tersesat pula ke selatan, senantiasa tersesat tidak tau arah.
Diceritakan ki gedeng selapan dan di wartakan sejak dahulu tatkala bertapa di gunung mendang di bawah pohon pudak memuja semedi ingin mempunyai anak yang sakit lagi punjul. Permulaan bertapa bunga pudak baru kuncup, sekarang berjatuhan di hadapan ki pendeta saksana/sekonyong-konyong di Kabul oleh Robbul’Alamin di antara bunga pudak yang jatuh di tanah itu ternyata jadi bayi perempuan, lalu bayi itu di bawa pulang.
Ki pendeta baru usai dari tapanya lalu bayi itu di beri nama panguragan. Menurut kaol lain panguragan adalah putra angkatnya dari sultan aceh dan seorang adik kandung perempuan dari fadhilah khan/faletehan. Ki pendeta (pangeran cakrabuana) lalu membangun dukuh/pemukiman semua tanam-tanaman serba jadi, seterusnya termashur dukuh itu di sebut dukuh panguragan.
Diceritakan nyi mas panguragan sudah berumur lima belas tahun, bahkan ia sudah be’at/berguru kepada sunan gunung jati. Dikatakan oleh jeng sunan jati walaupun engkau adalah perempuan tetapi engkau adalah menjadi prajurit awliya.
Diceritakan nyi mas panguragan sudah termashur ke lain-lain desa keperwiraan saktinya lagi indah elok cantik rupanya seperti punjul sebuana, bahkan sudah banyak para gegedeng para bupati dan para satria pula para juragan para nakhoda yang sudah melamar berduyun-duyun. Diceritakan orang-orang dua puluh lima Negara sudah membangun pemondokan menunggu utusan ki pendeta membawa balasan lamarannya masing-masing.
Diceritakan pendeta salapandan memanggil menghadap sang putra nyi mas panguragan yang di sebut Gandasari. Berkata ki pendeta,’’ putriku panguragan aku minta engkau supaya mau bersuami, sudah cukup waktunya engkau mempunyai suami, mana yang engkau pilih salah seorang dari semua yang telah melamar engkau, demang, mantri, satria, bupati, dan para gegedeng pula para juragan para nakhoda yang sedang menunggu di pondokannya masing-masing, beritahulah kepada si bapak yang engkau senangi’’.
Berkata sang putri,’’ Rama, sekarang sang putrid belum suka mempunyai suami, masih enak mengolah tubuh.’’ Berkata ki pendeta,’’ hai bayi, tidak enak orang yang jadi kembang bibir, di sebut-sebut namanya oleh tiap orang, dan engkau kalau tidak mau bersuami tentu dirusak dukuh panguragan ini.’’ Berkata ratna Gandasari,’’ Rama, hamba mau pula bersuami akan tetapi kalau hamba sudah terkalahkan siapa saja yang bias menangkap hamba, yang melebihi kesaktian hamba, itulah orang yang akan mengabdi kepadanya, jangan lagi para pembesar, walaupun orang melarat kalau bias menangkap hamba itu tandanya jodoh hamba, silahkan Rama mengadakan sayembara kepada orang-orang dua puluh lima Negara, seandainya ada seorang yang di terima lamarannya pasti yang lain tidak menerimakannya. ‘’ segera ki pendeta memanggil seorang pembantu di minta pergi ke pemondokan orang-orang dua puluh lima Negara untuk mengumumkan siapa saja yang bias mengungguli keperwiraannya dapat menangkap Ratna panguragan ia itulah menjadi tanda jodohnya dan mengabdi kepadanya. Pembantu itu keluar sudah, segera sudah mengumumkan kepada seluruh gegedeng, satria dan para nakhoda.
Segera mereka siap bertindak memasuki medan sayembara. Orang-orang dua puluh lima Negara bersuka ria saling berebut dahulu mendahului.
Diceritakan nyi mas panguragan sudah memasuki arena sayembara di tengah-tengah balabar/batas medan sayembara berbusana putrid raja indah gemerlapan laksana bidadari dari sorga. Seluruh para aruman para ifrit pada meringinya ke medan laga sambil menyiarkan bebaun harum sekali memenuhi sekeliling medan laga. Orang-orang dua puluh lima Negara melihat keluarnya sang putrid dan pengiring pada terlongong-longong masing-masing matanya tidak berkedip.
Segera sang putrid menantang,’’ hai orang-orang dua puluh lima Negara, rebutlah tubuhku, barangsiapa yang bisa menangkapnya sungguh jantan, unggulilah kesaktian aku niscaya aku mengabdi kepadanya.’’ Segera orang-orang dua puluh lima Negara maju serentak saling berebut dahulu mendahului saling desak-mendesak, sang putri segera siap siaga. Dengan gugup ki gedeng plered berusaha menangkapnya segera sang putri melesat ke atas, ki plered ditendangnya jatuh terjengkang. Gedeng plumbon melambai-lambai,’’ adik turunlah di bombing oleh sikakak, jangan memelet jangan menduyung, kakak cinta sendiri kembang biru di atas kuburan, si kaka sungguh cinta lubang di susun dengan batu bata, bambu berumpun, sepanjang umur aku gauli.’’ Sang putrid segera turun sambil mendupak ki plumbon jatuh terjengkang berguling di tanah di injak perutnya yang buncit. Ki ujang gebang menubruknya meleset  karenanya jatuh tengkurap. Ki gedeng kandanggaru menyandak, sang putrid melesat. Ki gedeng ketawa terbahak-bahak sambil berkata,’’ nini putrid jangan lari, kelapa tua beriringan seperjalanan, tangkai waru janganlah suka menghindari bokor tanah, orang ayu jangan suka mengecewakan, jauh-jauh dari kandanggaru akhirnya ditinggal lari, larilah sampai jagat si kakak tentu mengiringi.’’ Lalu sang putri lari dikejar sampai di pedesaan. Sang putri masuk ke dalam hutan, seluruh dedaunan dan pepohonan yang pada tersentuh olehnya jadi berbau harum, sebab harumnya Nyi mas Panguragan melebihi harumnya bunga atau minyak wangi, oleh karena tubuhnya yang harum, kalau memakai kembang dari para Aruman, para ifrit. Berjatuhanlah ke tanah kembang  dari sang putrid, karenanya seluas hutan itu nantinya disebut hutan wanasari makanya nyi mas panguragan disebut  pula Nyi Mas Gandasari,  oleh karena ia adalah seorang manusia yang tubuhnya berbau harum sekali.
Sang putrid terus berlari di lading persawahan.  Ki gedeng kandanggaru berusaha memegangya tetapi tidak kunjang kena bahkan ia terserimpet oleh padi merah lalu jatuh tengkurap. Sang putrid mencibirinya. Ki gedeng karenanya merasa malu sekali lalu pulang sambil berkata,’’ jangan sekali-kali anak cucuku menanam padi merah karena aku mendapat malu itu di karenakan mendapat malu oleg padi merah,’’ sang putrid lalu pulang menghadapi lagi sayembara ramai sudah orang-orang menonton pada surak gegap gempita berjubel-jubel.
Diceritakan seseorang putra sebrang yang baru mendarat di pantai Cirebon dari laut, yang bernama jaka supetak dan jaka pekik dengan mengepalai watya bala seratus orang siluman yang beruak manusia hendak menerobos Negara menguasai sepulau jawa namun datangnya tersesat di pantai Cirebon. Kedua putra ini kebingungan lalu berjalan kea rah masing-masing untuk menyelidiki daerah baru itu. Jaka pekik berjalan kea rah selatan, dan jaka supetak berjalan ke barat hingga datang di panguragan bebarengan dengan terdengarnya suara surak-surak gegap gempita. Segera jaka supetak melihat sayembara lalu ia memasuki ke tengah balabar/batas tempat sayembara.
Diceritakan yang sedang menghadapi sayembara itu adalah putra dalam indramayu yang bernama satria indra kusuma memegang busur panah yang pada anak panahnya tertulis di tujukan kepada sang putri yang di rindui oleh hatiku tidak lain terbayang di hitam-hitamnya mataku hanya rama yang panguragan sebagai calon mustika yang senantiasa di puja, akan di puja, lekaslah anda menurut bersama-samaku pulang ke Negara indramayu. Segera anak panah itu di lepaskan, sang putri cepat panah di tangkis, ia mengetahui tulisan yang ada di anak panah itu. Sang putrid membalas melepaskan anak panah yang sudah cepat membalas melepaskan anak panah yang sudah cepat terlepas laksana kilat dan mengenai tubuh satria indra kusuma itu karenanya ia jatuh berguling di tanah dengan di suraki itu karenanya ia jatuh berguling di tanah dengan di suraki gemuru, karenanya orang-orang indramayu lalu mengundurkan diri lalu jaka supetak mendekatinya, berkata sang putri,’’ hai satria, janganlah mati sebelum di ketahui namanya, siapa nama anda?’’ berkata jaka supetak, ‘’ putra dari sebrang, Negara cempa bawah angin, jaka supetak namaku, nin putri baiklah tunduk, jangan cari gara-gara, orang cantik ayu sayanglah kalau tidak jadi mustikanya keratonku. Karena aku tersesat memasuki sayembara ini niscaya musuh tidak ada yang keluar hidup-hidup.’’ Sang putrid segera memegang busur panah dan anak panahnya di lepaskan, jaka supetak menadahi, jauhnya anak panah ke tubuh jaka supetak hanya seperti batu yang dilemparkan. Berkata jaka supetak sambil ketawa,’’ Hai sang putrid mana panah yang paling ampuh habiskanlah prawira sakti anda kalau menguji calon suami anda, jangan nanti sampai elik/menolak di belakang hari, habiskanlah sekehendak anda terlebih dahulu.’’ 
Sang putri memegang senjata andalannya segera di tusukan ke tubuh jaka supetak. Jaka supetak menangkis dengan sebuah keris saling tangkis-menangkis. Keris jaka supetak mengeluarkan api bersemburan. Sang putri lalu lari merasa tidak kuat, jaka supetak mengejarnya.
Diceritakan jaka sinuhun jati purba yang sedang berdiri dipinggir sebuah sungai, tidak antara lama adalah Nyi mas gandasari mohon senjata pertolongan. Jaka supetak sudah dihadapannya. Segera ia berkata,’’ Hai paman, engkau janganlah menghadapi buruanku, panguragan telah kalah dalam pertandingan karenanya ia sudah dipastikan menjadi istriku.’’ Berkata jeng sunan jati,’’ aku belum nyata bahwa panguragan kalah dalam pertandingan, kalau bias terangkat oleh engkau nyatalah ia jodoh engkau.’’ Jaka supetak segera mangangkat sang putri, tapi sang putri tidak bias terangkat bahkan tidak bergeming, ia berkuketan berusaha mengangkat tubuhnya sang putri namun sang putrid tidak berubah dan tidak bergerak, oleh karenya jaka supetak sangat dengan sekuat tenaga berusaha mengangkat tubuhnya sang putri  hingga terkentut. Karenanya sang putrid tertawa terbahak-bahak sambil mengejek.
Jaka supetak malu sangat tidak bisa mengangkat mukanya diam mematung. Jeng sunan jati berkata,’’ itulah buahnya orang yang mendahului karsa ilahi jadi engkau mengunggul-ungguli menghebat-hebati, wadyabala engkau adalah siluman berupa manusia engkau menyangka lebih perwira sakti mau merebut Negara menguasai sepulau jawa akan tetapi kenyataannya engkau baru oleh seorang perempuan saja sudah dikalahkan, jangan lagi membuka merebut senusa jawa tapi oleh seorang perempuan saja engkau menyerah.’’
Jaka supetak lalu menyembah sujud dengan berkata,’’  siapakah itu tuan namanya, hamba merasa tuan itu beribu sakti perwira, terimalah keris ini, baiklah tuan bunuh hamba, hamba merasa malu sekali tidak bisa bercampur lagi dengan sesame manusia,’’ keris lalu diterima, jeng sunan jati berkata,’’ aku adalah susuhunan Cirebon, bangunlah sebuah dukuh sekehendak engkau,’’ berkata jaka supetak.’’ Oleh karena hamba lebih sangat malu sekali hamba seterusnya tidak bisa bercampur lagi dengan manusia, namun hamba mohon izin bermukim di dalam sungai ini.’’
Segera jaka supetak swadaya balanya terjun ke dalam sungai. Berkata jeng sunan.’’ Jaka supetak sewadyabalanya seperti buaya, ada manusia bermukim di dalam air.’’ Ternyatalah jaka supetak dan wadya balanya salin rupa menjadi buaya. Termashur seterusnya sungai itu disebut sungai garing kali kapetakan. Segera nyi mas gandasari pulang ke panguragan dan sunan jati lalu pulang ke keraton pakungwati.
Diceritakan ada satria yang baru dating di pantai Cirebon membawa 2 kitab perahu dari Negara syam/ syiria yang bernama syarif syam, karena tadinya ada hawatif/suara tanpa rupa terdengar menyuruh mencari guru yang mursyid/guru penunjuk awliya kutub di Cirebon, dan ia itulah yang bisa memotong rambutnya yang seperti kawat.
Syarif syam lalu mendarat di pantai Cirebon mau mencari awliya kutub meneruskan perjalanannya, lalu dating di kebon bayam. Syarif syam melihat ada seorang lelaki yang sedang membentongi/memukul buah bayam untuk diambil isinya lalu memanggilnya.’’ Hai kaki dimana tempatnya awliya Cirebon dan kemana arahnya Negara/kota?’’ berkata syekh bentong.’’ Di selatan arahnya Negara Cirebon, mungkin pula waliyyullah disitulah kediamannya dan anda dari mana, siapa namanya, dan apa keperluannya?’’ syarif syam menjawab,’’ saya berasal dari Negara syam, syarif syam namaku mau berguru kepada awliya Cirebon dan yang bisa memotong rambutku sungguh aku akan mengabdi kepadanya. Pula aku membawa kitab dan perahu untuk mufakatan perihal ilmu.’’ Berkata ki bentong,’’ itu kitab 2 perahu bagaimana membacanya, bagi orang jawa untuk mengerti syahadat saja itu sudah terhitung dhoif.’’ Berkata syarif syam’’ini waktu sudah dzuhur, jangan mengobrol saja, marilah kaki kita sholat, dimana tempatnya sholat.’’ Berkata ki bentong,’’ di bungbung/bambu ini yang terkait di pagar, disitulah tempatnya aku menjalankan sholat, silahkanlah anda masuk di dalam bungbung.’’ Syarif syam terheran- heran ada percaya ada tidak, dan berkata :’’ hai kaki masuklah anda terlebih dulu nanti aku mengikuti.’’ Segera ki bentong masuk ke dalam bungbung sambil memanggil-manggil syarif syam melihat bahwa bungbung itu ternyata adalah sebuah pintu besar lalu ia masuk, tidak lama terlihat masjid yang lebih besar dan banyak orang yang turut makmum. Syarif syam lalu turut makmum, yang jadi imam ternyata adalah ki bentong.
Sebakdanya sholat syarif syam lalu sujud menyembah sambil berkata,’’ duhai kyai, mohon sih ampun dalam , sungguh paduka itu awliya Allah hamba mohon berguru, dan semoga paduka mau memotng rambut hamba.’’ Ki bentong lalu memberinya wujangan ilmu kedhohiran, kegunaan perwira sakti. Setelah selesai ki bentong lalu berkata,’’ adapun ilmu kebatinan ketauhidan sunan Cirebon nanti yang member wujangan pula yang memotong rambut anda dan anda diberi nama pangeran remagelung, seyogya cepatlah dating ke Cirebon.’’ Remagelung mengucap sandika, lalu mohon pamit meneruskan perjalanannya.
Antara lama kemudian remagelung berjumpa dengan seorang kakek tua. Berkata remagelung,’’ hai kakek tua dimana tempatnya sunan Cirebon.’’ Berkata kakek tua,’’ wallahu’allam  tempatnya sunan Cirebon dan anda darimana, siapa namanya dan kemauannya.’’ Berkata remagelung.’’ Putra syam mau berguru kepada sunan Cirebon yang bisa memotong rambutku sungguh aku akan mengabdi kepadanya.’’ Berkata kakek tua,’’ kasihan sekali orang syam ini, rambutnya bergelatungan tidak dapat di gelung karena kerasnya seperti kawat, kalau menjadikan sukalilanyasaya akan memotongnya, namun saya minta melihatnya dari belakang.’’ Remagelung berkata,’’ sukalila/suka ridho kalau kakek tua mau memotongnya.’’segera remagelung membelakanginya. Kakek tua lalu memegang rambutnya, segera rambut itu getas/rapuh putus berjatuhan di tanah. Kakek tua lalu lenyap. Remagelung kehilangan kakek tua, sudah gundul kepalanya lalu memakai daster hitau seterusnya di sebut pangeran sukalila, karena suka ridho di potong rambutnya dan jadi mashur tempat itu seterusnya di sebut karang getas, sebab mengingat tatkala getasnya/rapuhnya rambut remagelung. Lalu rambut itu di tanamnya di bawah pohon asem di tempat itu pula.
Segera pangeran sukalila meneruskan perjalanannya mencari kakek tua siang malam tidak ditemukan. Lalu ia terbang ke angkasa ke utara barat menujunya kemudian ia dating di panguragan, melihat orang-orang sedang bersayembara penuh berjubel sambil sorao-sorak gegap gempita.
Diceritakan sang ratna panguragan sudah keluar berada di tengah-tengah medan lada di dalam balabar arena sayembara sambil menantang,’’ hai wong salawe Negara/orang dua puluh lima negara ( mksudnya kepada orang-orang yang turut memasuki sayembara) janganlah maju seorang-seorang, majulah semuanya. Segera orang dua puluh lima Negara menyerbu dengan serempak. Sang putri bertindak, ki demang citratanaya menubruk, sang putri meletas ke atas sambil mendupak dan menampar. Ki demang jungkir balik mundur dengan merangkak. Mas behi maju ke depan di tampar lehernya bengkok. Ki tumenggung memeluk di sambut dengan patrem/badik punggungnya sobek. Ki dipati rangkong hendak menangkap disambut dengan patrem lehernya terkulai mundur ditandu. Ki nakhoda hendak memeluk, sang putrid mendahaki, nakhoda mukanya rusak mundur dicikrak.seluruh penonton sorak-sorak gegap gempita. Orang dua puluh lima Negara semuanya ketakutan.
Segera pangeran sukalila datang sudah dihadapan ratna panguragan. Berkata sang putri,’’ hai satria, siapa anda yang hendak masuk sayembara, jangan mati tanpa nama,’’ berkata pangeran sukalila,’’ putra Negara syam, sukalila namaku, anda perempuan siapa di keroyok oleh orang dua puluh lima Negara, rupanya anda prajurit perwira sakti, ulahnya cekatan, pantas lebih seyogya anda kalau di peristri olehku, jangan anda melakukan berperang sendirinya, apa karenanya anda dikeroyok, aku hendak membantu.’’ Nyi mas gandasari berkata,’’ aku mengadakan sayembara, siapa saja yang bisa menangkap mengungguli saya niscaya saya akan mengabdi kepadanya sebagai seorang istri, walaupun orang melarat kalau bisa menangkap saya, itu tandanya jodoh saya.’’ 
Berkata pangeran sukalila,’’ sebaliknya anda menurut kepadaku untuk menghindari kemungkinan tewas, sayang sekali oleh kecantikan anda yang punjul.’’ Berkata sang putri,’’ hai satria di sayangkan sekali sombong perkataan anda, kalau anda sungguh perwira sakti sediakanlah dada anda di timpa sarotamaku/tumbakku.’’ Segera sang putri melepas sarotama dan melepas senjata-senjata laksana hujan. Jeng pangeran memadahi sebuah panah pun tidak ada yang mempan. Segera sang putri mencabut patrem di tusuk-tusukkannya. Jeng pangeran hanya berdiri tidak bergeming sambil senyum. Sang putri segera di tangkapnya tapi tidak tertangkap seperti menangkap bayangan, jeng putri masuk ke dalam bumi,jeng pangeran sudah ada di belakangnya.  Sang putri melesat ke angkasa bersembunyi di mega putih. Jeng pangeran nyusul dan sudah ada dihadapannya. Sang putri lenyap memasuki bunga cempaka. Jeng pangeran merupa jadi lebah, kembang di hisap sarinya, lalu sang putri keluar lari, dikejar olehnya dari belakang.... Bersambung
Sumber:

Kisah Nyai Mas ayu Gandasari Dan Syekh Magelung II

Kisah Nyai Mas ayu Gandasari Dan Syekh Magelung II



Diceritakan kanjeng sinuhun jati sedang membangun ketemenggungan dan masjid jagabayan dan tempat penjagaan untuk orang-orang jaga/piket disuatu pintu kota pada tahun 1500 M., sedang berdiri di pintu gerbang bersama ki kuwu cakrabuana. Tidak lama kemudian ada datangnya nyi mas gandasari bersembunyi dibawah telapak kaki sunan jati. Lalu pangeran sukalila datanglah sudah dihadapan jeng sunan jati.berkata pangeran sukalila.’’ Hai paman, anda jangan berdiri disitu, minggirlah dulu.’’ Jeng sunan jati lalu minggir dari situ. Gandasari lalu sudah bersembunyi di sabuknya. ‘’ hai paman, aku minta sukanya, sabuk anda aku lihat.’’

Jeng sunan jati lalu melepaskannya. Gandasari sudah keluar dari sabuk lalu bersembunyi dicincin kelingking yang kiri sunan jati.

 ‘’ hai paman, tidak jadi melihat sabuk, tapi cincinnya mau aku lihat rupanya lebih bagus.’’ Jeng sunan jati lalu melepas cincinnya. Gandasari segera keluar dari cincin itu bersembunyi di belakang sunan jati. Pangeran sukalila habis kesabarannya. Jeng sunan jati lalu diterjangnya berusaha menangkap gandasari, pangeran sukalila saksama/sekonyong-konyong lumpuh jatuh dihadapan jeng sunan jati tidak bisa diubah dan bergerak. Pangeran sukalila lalu bertobat sambil berkata,’’ Duhai gusti mohon perampunan. Paduka itu siapa hamba tidak mengetahui.’’ Berkata jeng sunan jati,’’ akua adalah sunan Cirebon, jati purba namakudan anda berasal dari mana, siapa nama anda.’’ Pangeran sukalila menjawab,’’

Hamba adalah putra Syam, sukalila namanya memang paduka dari awal yang dimaksud/dicari karena hamba hingga telah memasuki sayembara panguragan, sesungguhnya paduka yang hamba cari, sungguh hamba bermaksud berguru kepada paduka dan menghadap dhohir batin, semoga paduka suka mengaku kepada hamba  dan menerimanya kitab seprahu dan pengiring hamba dari syam semoga diterima dan pula hamba mohon dapat terlaksana dapat dijodohkan dengan abdi dalem yang bernama Gandasari.’’ 

Jeng sunan jati sudah menerims apa yang dikatakan oleh pangeran sukalila lalu berkata,’’ Gandasari, engkau aku tari/damai kalau bersuami menuruti permintaan pangeran sukalila, lebih seyogyanya kalau engkau jadi satu dengannya.’’ Menjawab Sang Rama Gandasari,’’ Hamba menurut kehendak paduka akan tetapi hamba mohon bathin ( mohon kelak nanti saya di akherat ).’’ Berkata jeng sunan jati,’’ Pangeran sukalila dan kesediaannya gandasari dan supaya minta bersuami nanti saja di batin., oleh karena itulah anda supaya menerimanya.’’ Berkata pangeran sukalila,’’ mematuhi kehendak dalem gandasari di batin istri hamba, dilahir hamba persaudaraan dengan gandasari.’’

Perjanjian Nyi mas gandasari dengan pangeran sukalila disaksikan oleh ki kuwu Cirebon pula oleh sinuhun jati Cirebon dan pangeran sukalila disuruh selanjutnya membangun dukuh sekehendaknya. Adapun pangeran sukalila oleh karena sudah mendapat izin untuk membangun sebuah dukuh/pemukiman, lalu mohon pamit meneruskan perjalanannya diiring oleh rombongannya dua puluh lima orang ke utara, setelah dating disuatu tempat yang ada tumbuhan pohon Kendal besar pangeran sukalila dan rombongan beristirahat merasa senang lalu membangun dukuh di sana setreusnya dukuh itu disebut dukuh karangkendal dan pangeran sukalila seterusnya disebut pangeran karangkendal. Seterusnya dukuhnya itu tambah ramai turut dihuni oleh pendatang-pendatang baru.
Sumber : Babad Tanah Padjadjaran
Sumber:

Tawassul Dengan Derajat Nabi Muhammad SAW (1)

Dalam tuntunan Jamaah asy syahadatain Syaikhunal mukarrom Habib Umar Bin Ismail Al Yahya di mana para pengamalnya di anjurkan bahkan di bimbing tentang amaliah Tawassul , namun demikian masih banyak saja beberapa ummat islam yang salah faham tentang tawassul , berikut ini akan di jelaskan mengenai Tawassul yang bersumber dari buku " Kerancuan Memahami Islam - Di Balik Kesibukan Salafi Wahabi Menuduh Bid'ah amaliah amaliah Ahlu Sunnah Wal Jamaah " karangan Nurhidayat.M.Nur

Pengikut Ahlu sunnah tidak meng'tikadkan  bahwa dzat seseorang makhluk mempunyai pengaruh (ta’stir)-mampu mewujudkan sesuatu, menghilangkan,mampu memberi manfa’at dan memberi bahaya-terhadap sesuatu. Ahlussunnah justru meyakini, hanya Allah-lah yang dapat memberi manfa’at dan bahaya serta yang lainnya.

Bertawassul dengan rasulullah ( baik dengan derajatnya atau yang lain ) atau orang-orang sholeh bukan berarti menyembah kepada keduanya seperti yang banyak dituduhkan. Akan tetapi, tawasul adalah bentuk do’a yang dipanjatkan kepada ALLAH dngan memakai perantara Nabi atau orang saleh, dengan harapan do’anya lebih dikabulkan oleh ALLAH. Hadits-hadits tentang itu sudah banyak disampaikan oleh ulama, meski semua hadits itu dianggap dha’if oleh sebagian kalangan yang kurang mengerti kualitas sebuah hadits.
Sayyid Musthofa al-Bakri, seorang ulama mazdhab Hanafi dan wali besar dalam tarekat Khalwatiyyah, menganalogikan tawasul dengan meminta bantuan kepada orang yang memilki kedudukan tinggi, atau dekat dengan seorang raja, untuk menyampaikan maksud kepada raja. Rasul dan orang-orang saleh tak lebih dari perantara. Sebuah maksud yang disampaikan ‘’orang dekat’’, akan berbeda dalam ‘’bobot’’ kesuksesan, dari yang disampaikan ‘’orang jauh’’ secara langsung.

Sayyid Muhammad Alawi al-maliki, dalam mafahim yajibu an tushahhah, menjelaskan : mencari perantara ( wasilah ) bukan syirik. Karena jika mencari perantara kepada Allah adalah syirik, semua manusia akan termasuk musyrik dalam semua urusan. Manusia selalu memakai perantara dalam setiap hal. Rasul menerima wahyu Al-Qur’an lewat perantara Malaikat Jibril. Rasul juga menjadi perrantara bagi para sahabat yang kerap dating kepadanya untuk sekadar mengadukan persoalan, atau mohon di do’akan. Apakah pernah Rasulullah berkata : pada mereka bahwa hal tersebut adalah musyrik? Inilah yang tidak banyak diketahui oleh orang-orang yang anti terhadap tawasul.

Sebagaimana dikatakan syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, tawasul dalam agama termasuk hal yang berkaitan dengan furuiyyah ( masalah fiqih ), menurutnya, perbedaan ijtihad bukan sesuatu yang perlu dipertajam karena hanya akan berujung pada perpecahan. Respons terhormat untuk setiap perbedaan adalah menghargai, kalau tidak, diam, tidak menghina dan tidak merendahkan.
Syaikh ibnu Taimiyyah adalah salah satu ulama yang paling mengingkari tawassul atau istighatsah dengan nabi atau orang shaleh. Padahal tawassul dianggap sah, bahkan sunnah dilakukan menurut ulama salaf dan khalaf.
As-Subki mengatakan : tawassul dengan Nabi ada tiga macam, yaitu tawassul dengan diri Nabi, tawassul dengan kedudukan Nabi dan tawassul dengan barakah Nabi. Dan masing-masing jenis tawassul ini memilki dasar hadits yang shahih.

Hadits yang dijadikan pijakan untuk tawassul dengan kedudukan Rasul diantaranya adalah hadits dengan sanad bagus riwayat Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir bahwa Rasulullah menyebutkan dalam do’anya :

Bikhakki Nabiyyika wal ambiyaaillaziina min koblii…
‘’Dengan haq nabimu dan nabi-nabi sebelumku.’’

Sedangkan dalil-dalil tentang tawassul dengan nabi ( baik saat Nabi masih hidup maupun sudah wafat ), orang shaleh, waliyullah dan lain-lain adalah : hadits Riwayat Ath-Tirmidzi, ibnu majah, al-Hakim dan al-Bukhari serta Ahmad bin Hanbal dari utsman bin Hunaif, mengatakan ,’’ pada suatu waktu ada laki-laki buta datang kepada Rasul dan minta dido’akan Rasul agar mendapatkan sehat wal ‘afiyat, Rasulullah menjawab,’’ jika kamu menginginkannya, aku dapat berdo’a untukmu atau kamu bersabar dan itu lebih baik bagimu!’ laki-laki itu menjawab : berdo’alah untukku!’ kemudian Rasul memerintahkan laki-laki tersebut berwudhu dengan baik dan berdo’a sebagai berikut :

‘’wahai Tuhanku, aku meminta kepada Engkau dan aku menghadap kepada Engkau lewat Nabi Engkau Muhammad, Nabi Rahmat. Wahai Nabi Muhammad, sesungguhnya aku menghadap kepada Rabb-ku lewat Engkau dalam memenuhi kebutuhanku ini supaya Engkau dapat memenuhinya untukku. Wahai Tuhanku  berilah syafaat kepadaku.’’

Hadits ini adalah sahih hasan sebagaimana di sampaikan oleh At tirmidzi dan di shahikan oleh baikhaqi.hadist ini hampir senada dengan hadist di atas juga di riwayatkan ath thabrani dalam Al Mu'jam al Kabir dan Al Mu'jam ash shagir .

Sumber: 

Tawassul Dengan Derajat Nabi Muhammad SAW (2)

Tawassul Jamaah Asy Syahadatain
Dalam hadits riwayat Al Baikhaqi dan Ibnu Syaibah dalam sanad shahih di sebutkan , Orang orang pernah mengalami kepayahan karena ketiadaan air di zaman khalifah Umar bin Khattab.Kemudian Bilal Bin Harits mendatangi makam Rosulullah dan berkata,’’ Memintalah engkau hujan untuk umatmu karena mereka sedang kepayahan!’’ malam harinya, Rasul datang dalam mimpi Bilal dan memberi kabar bahwa mereka akan diberi hujan
 
Hadits riwayat al-Bukhari dalam Shahih nya dari Anas, menyatakan, ketika para sahabat kepayahan karena ketiadaan air, umar bin khattab beristisqa’ lewat Abbas bin abdil muththolib, dia berdo’a :

‘’ wahai Tuhanku, sesungguhnya kami bertawassul kepada Engkau lewat dengan Nabi kami dan Engkau member hujan kami. Dan kami bertawasul kepada Engkau lewat dengan paman Nabi kami, maka berilah kami hujan!’’

Hadits Riwayat al-Hakim dalam al-Mustadrak, Umar bin Khattab mengatakan bahwa Rasul bersabda,’’ketika Nabi Adam melakukan kesalahan, dia bermunajat : ‘’Wahai Rabb-ku, aku memohon kepada-Mu dangan haq Muhammad ketika Engkau mengampuni kesalahan ku.’’ Lalu Allah berfirman : Wahai Adam,bagaimana engkau tahu tentang Muhammad sementara Aku belum menciptakannya ?’’ Adam menjawab ,’’ wahai Rabb-ku,karena ketika Engkau menciptkanku dengan tangan-Mu ( kekuasaan-Mu) dan meniup ruh dijasadku dari Ruh-Mu, aku mengangkat kepalaku dan aku melihat di tiang-tiang Arsy tertulis Laa Ilaaha Illallah , Muhammad Rasulullah, dan aku tahu Engkau tidak akan menyandarkan nama-Mu kecuali kepada makhluk yang paling Engkau kasihi.’’ Allah kembali Berfirman : ‘’Benar wahai Engkau Adam, karena sesungguhnya Muhammad adalah makhluk yang paling Aku cintai; dan jika engkau memohon kepada-Ku lewat haq-Nya, Aku akan mengampunimu, Andai bukan karena Muhammad, Aku tidak akan menciptakanmu.

Al-Alusi dalam kitab tafsirnya Ruh al-Ma’ani, saat menguraikan ayat 35 surat al-maidah tentang faidah mencari wasilah, menjelaskan diperbolehkannya bertawassul dengan kedudukan Rasulullah.
Berikut adalah beberapa nama-nama ulama yang pernah melakukan tawassul dengan kedudukan Rasulullah ( diambil dari kitab Syawahid al-Haq karya Syaikh yusuf an-Nabhani yang khusus menerangkan tentang tawassul atau istighotsah ) :

1.       Zainudin ali bin al-Husain ( cucu Rasulullah )
2.       Asy-syihab Mahmud
3.       Asy-syihab Ahmad ad-dimasyqi
4.       Al-juzuli dalam Dala’il al-Khairat
5.       Muhammad al-Makki dalam shalawat fatur Rasul
6.       Muhammad asy-Syanwani, syaikh universitas Al-Azhar Kairo Mesir yang juga pengarang syarah Mukhtasar Abi Jamrah
7.       Muhammad Wafa asy-Syadzili

Kemudian, secara garis besar, hukum tawassul dapat dibagi 2, yaitu sebagai berikut  :

1.  Tawassul yang boleh tanpa ada perselisihan
Melakukan tawassul yang diperbolehkan secara ittifaq ( sepakat ) adalah tawassul dengan amal sholeh,seperti puasa, sholat, membaca Al-qur’an, shadaqah dan lain-lain.

2.  Tawassul yang dipersilihkan para ulama
Tawassul yang dikhilafkan ulama adalah tawassul dengan selain amal, seperti tawassul dengan Nabi atau orang-orang Shaleh. Sebenarnya, hadits-hadits tentang tawassul dengan orang shaleh banyak sekali. Tapi untuk lebih jelasnya, silahkan baca kitab mafahim tajibu an Tushahhah karya al-Muhaddits Sayyis Muhammad Alawi dan syawahid al-Haqq karya al-‘Arif Billah yusuf an-Nabhani.


 Sumber:

Sunan Kalijaga - Waliyullah Tanah Jawa

Sunan Kalijaga - Waliyullah Tanah Jawa

Sunan Kali Jaga Menurut Para Ahli Spiritual
Sunan Kalijaga atau Sunan Kalijogo adalah seorang tokoh Wali Songo yang sangat lekat dengan Muslim di Pulau Jawa, karena kemampuannya memasukkan pengaruh Islam ke dalam tradisi Jawa. Makamnya berada di Kadilangu, Demak.
Sunan Kalijaga diperkirakan lahir pada tahun 1450 dengan nama Raden Said. Dia adalah putra adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur. Nama lain Sunan Kalijaga antara lain Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban,Raden Abdurrahman dan Sayyid Abdurahman Berdasarkan satu versi masyarakat Cirebon, nama Kalijaga berasal dari Desa Kalijaga di Cirebon. Pada saat Sunan Kalijaga berdiam di sana, dia sering berendam di sungai (kali), atau jaga kali.Wikipedia

Salah satu karyanya adalah  lagu "Gundul gundul pacul" ?

Tembang Jawa ini konon diciptakan tahun 1400an oleh Sunan Kalijaga dan teman-temannya yang masih remaja dan mempunyai arti filosofis yang dalam dan mulia.

GUNDUL adalah kepala plontos tanpa rambut. Kepala adalah lambang kehormatan, kemuliaan seseorang.

Rambut adalah mahkota lambang keindahan kepala, jadi gundul adalah kehormatan tanpa mahkota. (QS 49:13 , 15:88)

PACUL adalah cangkul yaitu alat petani yang terbuat dari lempeng besi segi empat.

Jadi pacul adalah lambang kawula rendah,kebanyakan petani. (QS 4:174, 5:16)"

GUNDUL PANCUL artinya adalah bahwa seorang pemimpin sesungguhnya bukan orang yang diberi mahkota tetapi dia adalah pembawa pacul utk mencangkul.

Mengupayakan kesejahteraan bagi rakyatnya/orang banyak. (QS 7:3 , 59:7)

Orang Jawa mengatakan pacul adalah :
“papat kang ucul”
(empat yang lepas).

Kemuliaan seseorang tergantung dari 4 hal,yaitu bagaimana menggunakan mata,hidung,telinga dan mulutnya. (QS 16:78, 24:24, 7:179)

Mata digunakan untuk melihat kesulitan rakyat/masyarakat/orang banyak.

Telinga digunakan untuk mendengar nasehat.

Hidung digunakan untuk mencium wewangian kebaikan.

Mulut digunakan untuk berkata adil.

Jika empat hal itu lepas,maka lepaslah kehormatannya. (QS 23:78, 32:9, 67:23)"

Gembelengan artinya besar kepala,sombong dan bermain-main dalam menggunakan kehormatannya. (QS 38:2 , 39:60)

GUNDUL-GUNDUL PACUL CUL artinya jika orang yang kepalanya sudah kehilangan 4 indera itu mengakibatkan GEMBELENGAN = congkak/sombong.

NYUNGGI-NYUNGGI WAKUL KUL = menjunjung amanah rakyat/orang banyak, dengan GEMBELENGAN = sombong hati.

Akhirnya WAKUL NGGLIMPANG = amanah jatuh tidak bisa dipertahankan.

SEGANE DADI SAK LATAR = berantakan sia-sia, tidak bermanfaat bagi kesejahteraan orang banyak.

QS 5:67 Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu,berarti)
kamu tidak menyampaikan amanat-Nya.

Mudah-mudahan memberi ibrah bagi kita. Aamiin yaa Rabbal 'alamiin. Sumber : FB Muhammad Agus Abi Kana





Sumber:

Indi Cowie, Ratu Freestyle Dunia

Written By Mas Toto on April 18, 2013 | 2:46 AM

Sumber: detik.com

detikcom

Indi Cowie, Ratu Freestyle Dunia

Dianugerahi wajah cantik, Indi Cowie juga mahir mengolah si kulit bundar. Bahkan mahasiswi berumur 17 tahun ini juga dijuluki sebagai 'Ratu Freestyle Dunia. Berikut aksinya...

KPI Diminta Hentikan Sinetron yang Merendahkan Simbol Islam

KPI Diminta Hentikan Sinetron yang Merendahkan Simbol Islam


KPI Diminta Hentikan Sinetron yang Merendahkan Simbol Islam   
Jakarta, C&R DigitalPembina Masyarakat TV Sehat Indonesia, Fahira Idris, meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menghentikan tayangan sejumlah sinetron seperti Haji Medit (SCTV), Islam KTP (RCTI), Tukang Bubur Naik Haji (RCTI) dan Ustad Foto Kopi (SCTV). Menurutnya, tayangan-tayangan tersebut, merendahkan simbol umat Islam dengan menempatkan Islam sebagai "tersangka" kejelekan (Sine Sara).

Pernyataan tersebut diungkapkan Fahira saat bertemu komisioner KPI Azimah Subagio, Ezki Suyanto dan Irwandi Syahputra, Senin (15/4). Selain Fahira, dalam pertemuan itu juga hadir Koordinator dan Sekretaris Masyarakat TV Sehat Indonesia Ardy Purnawan Sani dan Bayu Priyoko.

Lebih lanjut Fahira mengatakan, tayangan-tayangan sinetron tersebut menggunakan judul terminologi Islam, tapi isi dan jalan ceritanya jauh dari perilaku Islami. Tidak jarang dalam tayangan itu menampilkan karakter ustad dan haji yang merupakan tokoh panutan di tengah-tengah masyarakat, namun mereka melakukan tindakan di luar kepatutan seperti suka mencela, iri, dengki dan sama sekali tidak ada pesan Islam di dalamnya.

"Tayangan sinetron-sinetron tersebut telah memunculkan persepsi buruk tentang tokoh panutan dalam agama Islam. Jelas hal ini sangat meresahkan masyarakat," tutur Fahira yang juga Ketua Yayasan Anak Bangsa Mandiri dan Berdaya ini seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (17/4).

Masyarakat TV Sehat Indonesia juga mengajak aktor dan artis untuk lebih selektif dalam memilih peran sehingga tidak menimbulkan kegelisahan, bahkan kontroversi di tengah-tengah masyarakat. "Tentu saja, yang tidak kalah pentingnya, kami juga mengajak masyarakat Indonesia agar lebih cerdas dalam memilih tayangan yang bermanfaat bagi diri dan keluarga," ungkapnya.

Biografi Farhan Zainal Muttakin/Faank My Fans Wali Band

Written By Mas Toto on April 17, 2013 | 3:00 AM

Biografi Farhan Zainal Muttakin/Faank My Fans Wali Band



Farhan Zainal Mutakin yang akrab dipanggil Faank Wali (lahir di Sukabumi, Indonesia, 23 Mei 1983; umur 30 tahun) adalah vokalis Wali Band yang juga digawangi oleh Apoy (gitar), Tomie (drum), Ovie (keyboard), dan Nunu (bass). Nama pria kelahiran 1983 ini melejit seiring kesuksesan tembang Dik di album pertama ORANG BILANG (2008).

Vokalis grup band yang berdiri 31 Oktober 1999 ini telah menikah. Namun kabar tak sedap berhembus di pertengahan Agustus 2008 bahwa alumnus pondok pesantren La Tanza Sukabumi ini mengaku single dan akan menikahi mantan murid musik dan sekaligus penggemarnya Anisa Cahya alias Caca. Meski kemudian ibu mertuanya, Hj. Astuti menyatakan bahwa sebagai public figure, gosip yang menimpa menantunya itu sangat wajar.

Putar Videonya: Dik Wali Band

Malaikat Itu Ibu

Written By Mas Toto on April 16, 2013 | 1:32 AM

Terima Kasih Ibu



Suatu ketika seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia. Menjelang diturunkannya dia bertanya kepada Tuhan,
“Para malaikat disini mengatakan bahwa besok engkau akan mengirimku kedunia, tetapi bagaimana cara saya hidup disana, saya begitu kecil dan lemah,”

Tuhan menjawab, “Aku telah memilih satu malaikat untukmu, ia akan menjaga dan mengasihimu”.
“Tapi disurga , apa yang saya lakukan hanyalah bernyayi dan tertawa, ini cukup bagi saya untuk bahagia,” demikian kata si bayi.

Tuhan pun menjawab, “Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari, dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan jadi lebih berbahagia”.

Si bayi pun bertanya kembali, “Dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara kepada-Mu?”.
Sekali lagi Tuhan menjawab, “Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdo’a”.

Si bayi pun masih belum puas, ia pun bertanya lagi, “Saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat, siapa yang akan melindungi saya?”.
Dengan penuh kesabaran Tuhan pun menjawab, “Malaikatmu akan melindungimu, dengan taruhan jiwanya sekalipun”

Si bayi pun tetap belum puas dengan melanjutkan pertanyaan, “Tapi saya akan bersedih karena tidak melihat Engkau lagi”
Dan Tuhan pun menjawab, ” Malaikat akan menceritakan kepadamu tentang Aku, dan kan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepada-Ku, walaupun sesungguhnya Aku selalu berada di sisimu,”

Saat itu juga surga begitu tenangnya, sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan sang bayi dengan suara lirih bertanya,

“Tuhan…jika saya harus pergi sekarang, bisakah engkau memberitahu siapa nama malaikat di rumahku nanti?”
Tuhan pun menjawab, ” Kamu dapat memanggil malaikatmu dengan sebutan….Ibu”

*****
Untuk ibu yang selalu menetaskan air mata ketika kau pergi….

Ingatkah engkau ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak dengan dua selimut membalut tubuhmu

Ingatkah engkau ketika jemari ibu mengusap lembut kepalamu?
…..dan ingatkah engkau ketika air mata menetes dari mata ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit?

Sesekali jenguklah ibumu yang selalu menantikan kepulanganmu di rumah tempat kau dilahirkan
kembalilah memohon maaf pada ibumu yang selalu rindu akan senyummu

Jangan biarkan engkau kehilangan saat-saat yang akan kau rindukan dimasa mendatang, ketika ibu telah tiada…………………………………………………………

Tak ada lagi yang berdiri di depan pintu menyambut kita
Tak ada lagi senyum indah…tanda bahagia,

Yang ada hanya kamar yang kosong tiada penghuninya
Yang ada hanyalah baju yang digantung di lemari kamarnya

Tak ada lagi dan tak akan ada lagi yang meneteskan air mata mendo’akan disetiap hembusan nafasnya
Kembalilah segera…peluklah ibu yang selalu menyayangimu…

Ciumlah kaki ibu yang selalu merindukanmu
dan berikanlah yang terbaik di akhir hayatnya
kenanglah semua cinta dan kasih sayangnya…

Ibu…ma’afkan aku. Sampai kapan pun jasamu tak akan terbalas

 
>

IBU - Haddad Alwi feat. Farhan

Written By Mas Toto on April 14, 2013 | 11:09 AM

IBU - Haddad Alwi feat. Farhan



 
Support : the balina | Mas Template
Copyright © 2011. BLOGE WONG BODO - All Rights Reserved
Site Meter
Page Rank Check Template Created by Creating Website Publised by Bloge Wong Bodo
Proudly powered by Blogger