Latest Post
Showing posts with label Majelis AsySyahadatain. Show all posts
Showing posts with label Majelis AsySyahadatain. Show all posts

ADAB MURID KI SUNAN JATI

Written By Mas Toto on May 4, 2013 | 10:43 AM

Syarif Hidayatullah
1. Mau menghidupkan hati dengan berdzikir mengingat Allah S.W.T di dalam hati teru menerus (istiqomah)dan mau menjaga dari matinya hati.
 
2. Mau berkumpul dan berteman dengan orang-orang baik dan menjauhi orang-orang yang berbuat sesat.
 
3. Mau hidup sederhana dengan tidak berlebihan sandang pangannya,dan mau mengorbankan harta,pikiran,dan tenaganya di jalan keselamatan.
 
4. Mau menghindari perbuatan Toma ( mengharap pemberian orang lain ) baik berupa harta maupun tahta.
 
5. Mau membiasakan berwudhu dan taat kepada perintah Allah dan Rosulnya.
 
6. Mau mengurangi tidur, lebih-lebih di waktu sahur, dan suka menyendiri.
 
7. Mau mengurangi ngobrol dan melamun,dan mau membiasakan memperbanyak dzikir, baik dzikir lisan atau  dzikir Qolbi ( hati ).
 
8. Mau bertafakur,bertawasul,dan bermusyawaroh dengan orang-orang beriman di saat jiwa tidak tenang dan gelapnya hati.
 
9. Mau memperbanyak diam,di dalam urusan dunia.
 
10. Mau mengoreksi kesalahan-kesalahan sendiri,dan jangan mengoreksi kesalahan orang lain apalagi sampai menimbulkan pertengkaran,fitnah.
 
11. Mau di siplin,sopan santun dan bertawadu ( rendah diri ) kepada sesama dan jangan memamerkan kepintaran pada orang lain.
 
12. Mau bertobat dari segala dosa dan kesalahan yang pernah di lakukannya. Dan jangan merasa benar dari semua amalan yang di kerjakannya.
 
13. Mau sabar,pasrah,dan nerima dari berbagai macam kesusahan yang menimpa diri,dan jangan terlalu mikir,lebih baik banyak berdzikir agar hati tetap tenang dan tentram.

وَأَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ لَعَلَّڪُمۡ تُرۡحَمُونَ (١٣٢
Artinya :  Dan ta'atilah Allah dan Rosul,supaya kamu di beri rahmat.*

  وَسَارِعُوٓاْ إِلَىٰ مَغۡفِرَةٍ۬ مِّن رَّبِّڪُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا ٱلسَّمَـٰوَٲتُ وَٱلۡأَرۡضُ أُعِدَّتۡ لِلۡمُتَّقِينَ (١٣٣
Artinya :  Dan bersenanglah kamu kepada ampunan dari tuhanmu dan kepada syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang di sediakan untuk orang-orang yang bertakwa.
(Qs. Ali-'imran : 132-133)

PERBAHARUILAH IMANMU DENGAN DUA KALIMAH SYAHADAT DAN PELIHARALAH IMANMU DENGAN DUA KALIMAH SYAHADAT
(Irsadul Ibad Hal : 3)

وَإِن ڪَادُواْ لَيَفۡتِنُونَكَ عَنِ ٱلَّذِىٓ أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ لِتَفۡتَرِىَ عَلَيۡنَا غَيۡرَهُ ۥ‌ۖ وَإِذً۬ا لَّٱتَّخَذُوكَ خَلِيلاً۬ (٧٣
Artinya : Dan barang sipa yang buta hatinya di dunia ini,niscaya di akhirat nanti ia akan lebih buta pula,dan lebih tersesat dari jalan yang benar. (Qs. Al Isra : 73)
 
 

PENDAWA LIMA

Bahwa yang di maksud pendawa lima ialah : pembawa kalimah syahadat ada lima orang,yang membawa dan mengajarkan dua kalimah syahadat itu ada lima :
 
1.  RASULULLAH SAW.
     Yaitu kanjeng Nabi Muhammad SAW. Beliau bertugas sebagai NUR (cahaya) yang menyinari kehidupan   manusia dan memberikan pertolongan (Syafa'at) keppada manusia dunia akherat.
 
2.  WALIYULLAH.
      Yaitu : Syeh Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati Cirebon.
Beliau bertugas sebagai penunjuk jalan keselamatan dan keamanan kepada manusia dhohir dan bathin (dunia akherat).
 
Di dalam sejarah cirebon,meriwayatkan bahwa pada tanggal 28-rajab-1466 M. Syeh Syarif Hidayatullah menghadap Kanjeng Nabi Muhammad SAW.
Lalu beliau di beri wejangan di ajarkan ilmu sejatinya syahadat yang bangsa latifussirri. setelah usai Kanjeng Nabi berkata.* Aku beri anda gelar Insan kamil,menjabat sebagai wali kutub sebagai wakil mutlaku,tidak adanya Nabi ya adanya Wali,tidak adanya aku ya adanya kamu,kamu ya saya,saya ya kamu,bahkan tidak ada wujud dua. Dan anda gelarkan Agama Islam, rukunnya lima perkara yaitu :
Syahadat,Dirikanlah Sholat (lima waktu),zakat,puasa,dan haji bagi yang mampu.
Dan patuhilah apa yang tersebut dalam Al-Qur'an dan ingat anda jangan mengunggul-ungguli, (menghebati) tampa amal kebajikan. Dan anda bergurulah apa adat biasa di dunia, yang benar tingkah lakunya hastiti hati yang sejati. *
 
3.  HABIBULLAH.
     Yaitu : Abah Umar Panguragan Cirebon ( wafat tahun,1973 M.)
Belisu bertugas sebagai pembangkit dan penggali ajaran-ajaran syahadat dari Rasulullah SAW. Yang  di bawa oleh Waliyullah,yang terpendam (terkubur) oleh sejarah.
 
4.  SHOLAWATULLAH.
     Yaitu : Embah Ahmad kebon danas pusaka negara subang (wafat tahun 1999 M.).
Beliau bertugas sebagai pembangun ajaran syahadat dari Rasulullah SAW. Yang di bawa oleh Waliyyullah dan Habibullah
 
5.  SHOLALLAH
     Yaitu : orang-orang sholeh dan sholehah yang mengikuti dan melaksanakan, perintah Allah dan RasullNya. (Ajaran Syahadat) orang yang selamet.
Ke empat guru syahadat tersebut : bertugas sebagai memberi petunjuk dan penerangan juga pembersih dan pemutih dhohir dan bathin,* supaya selamet dunia aherat,dunia aherat selamet.*
Maka dengan ini marilah kita belajar untuk membersihkan diri kita dengan mengikuti ajaran dan melaksanakan jejak Rasulullah SAW. Dan para Waliyullah

Firman Allah :
 لَقَدۡ جَآءَڪُمۡ رَسُولٌ۬ مِّنۡ أَنفُسِڪُمۡ عَزِيزٌ عَلَيۡهِ مَا عَنِتُّمۡ حَرِيصٌ عَلَيۡڪُم بِٱلۡمُؤۡمِنِينَ رَءُوفٌ۬ رَّحِيمٌ۬ (١٢٨
Artinya :  Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rosulldari bangsa kamu sendiri,berat terasa olehnya penderitaanmu ,sangat menginginkan (keimanan dan kebahagiaan)mu,terhadap orang-orang mu'min amat pengasih lagi penyayang (Qs. At-Taubah : 128)

فَأَرۡسَلۡنَا فِيہِمۡ رَسُولاً۬ مِّنۡہُمۡ أَنِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ إِلَـٰهٍ غَيۡرُهُ ۥۤ‌ۖ أَفَلَا تَتَّقُونَ (٣٢
Artinya : Lalu kami kirimkan seorang Rosull dari antara mereka (yang berkata) sembahlah Allah,tidak ada bagi kamu selain daripadaNya.mengapakah kamu tidak bertaqwa '' (Qs. Al-mu'minun : 32)

لَقَدۡ مَنَّ ٱللَّهُ عَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ إِذۡ بَعَثَ فِيہِمۡ رَسُولاً۬ مِّنۡ أَنفُسِهِمۡ يَتۡلُواْ عَلَيۡہِمۡ ءَايَـٰتِهِۦ وَيُزَڪِّيہِمۡ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلۡكِتَـٰبَ وَٱلۡحِڪۡمَةَ وَإِن كَانُواْ مِن قَبۡلُ لَفِى ضَلَـٰلٍ۬ مُّبِينٍ (١٦٤
Artinya :  SesungguhnyaAllah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang Rasull dari golongan mereka sendiri.ia membacakan kepada mmereka ayat-ayat Allah,membersihkan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka  Al-Kitab dan Al-hikam. Dan sesungguhnya sebelun kedatangan Nabi itu mereka berada dalam kesesatan yang nyata.'' (Qs. Ali-Imran . 164)

Wasiat syehunal Mukarom :
  • Ya maksiat luru guru ning liyane, ning syahadat penghabisan wulangane
  • Wajib aein lanang wadon luru ilmu, aja liren yen durung ilang bodohmu
  • Ilmu iku dadi obor dadi damar,gage ngaji mumpung Qur'an masih gumelar
  • Niat ngaji wajib ihlas aja lian,banget larang kaya regane berlian 
 
 
Sumber: http://ngajisyahadat.blogspot.com/


MENGKAJI HURUF ALIF

1.  Alif fatkhah : (Allah)
Maksudnya yaitu bahwa bumi, langit, seisinya yang menciptakan Allah SWT jodoh, bagja, cilaka, pati,yang mengatur Allah SWT. Yang maha kuasa Allah,yang maha kaya Allah,yang maha suci Allah,yang maha melihat Allah,yang maha Allah. Maka ita sebagai hamba Allah, harus memuja dan memuji kebesaran dan keagunganNya. Yaitu dengan cara membiasakan lisannya berdzikir,wiridan dan membaca Asma-asma Allah SWT.
2.  Alif kasroh : (Iman)
Makksudnya yaitu : bahwa kita sebagai hamba Allah,harus yakin (Iman) dan percaya bahwa Allah itu ada dan keberadaan Allah itu harus di buktikan dan di rasakan dalam hidup kita. Yaitu menghidupkan hati dengan dzikir dan merasa di awasi dan di lihat oleh Allah SWT.
3.  Alif dhommah (usaha)
Maksudnya ialah : bahwa kita sebagai hamba Allah,harus selalu berusaha,mengerjakan perintah dan menjauhi larangan Allah dan Rasulnya.
Dan ketiga huruf Alif tersebut di kumpulkan menjadi satu maka akan terbentuk segi tiga. Segi tiga ini di sebut tawajah (bentuk tangan orang yang sedang berdo'a) ada juga yang mengatakan cap atau setempel Nabi Muhammad SAW. Dan juga ada yang mengatakan lambang perjalanan hidup manusia, artinya : jika manusia itu mau menanamkan dan melaksanakan ketiga huruf alif tersebut,maka perjalanan hidupnya,berada dalam kebaikan dan keselamatan. Tetapi sebaliknya jika orang tersebut tidak mau menanamkan dan melaksanakan ketiga huruf alif tersebut maka orang tersebut perjalanan hidupnya dalam kesalahan dan kesesatan.
Nadzom :
Akal mikir luru dalan keselamatan,tepungna ati urip ning pageran (Allah)
Pitutur Syehunal Mukarom (embah ahmad) : embah itu bukan guru...? gurunya ya kanjeng Nabi. Embah itu di ibaratkan tukang pos yang mengantarkan surat kepada masyarakat,atau mengantarkan amanah dari kanjeng Nabi unntuk umatnya. Baik itu amanah yang berupa jubah sorban, tawasulan, wiridan,asmaul husna,dan lain-lainnya,itu supaya amanat kanjeng Nabi,di kerjakan oleh umatnya, yang betul-betul ingin selamat dunia akherat,dunia akhirat selamet.*  
Ayu manut kang miturut ning gurune, mumpung ana kang nuduhaken dedalane, guru nuntun kesugihan dunia akherat,yen gelema bukaha ning syahadat.

__________________________________________________________________________
 


DULUR PAPAT KALIMA PANCER

Bahwa yang di sebut dulur papat kalima pancer di sini di sebut : teman manusia berikut dengan tuhannya. Dulur papat (temean-teman manusia) yaitu : Hewan, Nafsu, Syetan, Malaikat. Sedangkan kalima pancer yaitu : Dzikir kepada Allah (Allah, Allah, Allah) yang ada di damam hati atau hati yang hidup ingat Allah dengan terus menerus (istiqomah).
Keempat teman manusia itu mempunyai watak masing-masing, ada yang baik dan yang kurang baik,ada yang ingin mencelakakan dan ada yang ingin menyelamatkan manusia.
Teman manusia yang kuraung baik dan ingin mencelakakan yaitu ada tiga : Hewan, Nafsu,dan Syetan. Sedangkan teman manusia yang baik hanya satu yaitu : Malaikat.
Perjalanan manusia di ibaratkan mobil, yang sering bergonta ganti supir. Jika hati manusia itu di sopiri, di pimpin oleh teman yang baik, maka perjalanan hidup manusia itupun akan baik pula. Dan akan selalu memmatuhi aturan-aturan agama. Maka perjalanan hidupnya berada dalam kebaikan dan keselamatan. Tettapi sebaliknya jika manusia itu hatinya di sopiri, di pimpin oleh teman yang kurang baik (Hewan, Nafsu, Syetan) Maka perjalanan hidupnya akan menjadi tidak baik, banyak melanggar aturan-aturan agama,sehingga di dalam hidupnya sering membuat kerusakan dan kesalahan,yang ahirnya merugikan diri sendiri dan orang lain.
Jadi jelasnya, baik tidaknya perjalanan manusia itu tergantung hatinya, manusia yang baik dan betul-betul sempurna yaitu manusia yag hatinya di sopiri, di pimpin, di duduki, di kuasai, oleh tuhannya yaitu : (Allah) dan manusia inilah yang di sebut sejati ing manusia.
Maka dengan ini pandai-pandailah kita melihat hati dan mengoreksi diri dalam hidup ini.
Jangan sampai di kuasai oleh teman yang kurang baik,karna itu akan mengakibatkan hati kita buta.


MENGAJI ALAM YANG EMPAT

1.  ALAM NASUT
Alam nasut ialah : Alam yang terlihat oleh mata ahir ( Alam jasmani ) yang isinya : Manusia, hewan asalnya dari unsur air, kejadiannya dari Nafsu Sawiah (bening),keluarnya dari mata, wataknya bisa mlihat, Ilmunya tingkat syareat, akalnya hasab (mencari)
Dan orang yang ilmu pengetahuannya masih di Alam Nasut, biasanya orang tersebut,hatinya masih lalai atau masih tidur, ilmu pngtahuannya masih di dapat dari orang lain (orang awam) bukan bersumber dari dirinya sendiri, ibaratnya bak air, ada air kalau di isi saja tetapi kalu tidak di isi, ia akan kosong dan kering,dan orang tersebut mudah sekali di hasut, hidupnya hanya mengikuti umum saja tidak mempunyai pegangan sendiri.
2.  ALAM JABARUT
    Alam Jabarut ialah : Yaitu Alam yang tidak terlihat oleh mata lahir (Alam Rohani) isinya : Jiin, Syetan, Merkayangan dan bangsa siluman, asalnya dari unsur api, kjadiannya dari Nafsu Amarah (panas), keluarnya dari telinga, wataknya bisa mendengar , ilmunya tingkat thorikot, akalnya a'to ( yang melakukan)
     Orang ilmu pengetahuannya sudah masuk Alam Jabarut, pada umumnya orang tersebut di katakan jadab, karena dia sudah melihat dua Alam (Alam nyata dan alam tidak nyata), sehingga kelakuannya orang tersebut itu agak aneh, tidak umum dengan orang ain. Dan biasanya orang tersebut hatinya hidup. Dia bisa melihat dan mendengar susuatu yang sifatnya ghoib walaopun masih tahapan ( tipuan ) artinya apa yang dia lihat atau di dengar tidak semua benar, kadang bisa menjatuhkan dan menyesatkan. Sehingga orang yang masuk Alam Jabarut harus hati-hati dan waspda, jangan sampai terpedaya, dan menjadi sibuk lupa dngan tujuan hidup, ia mempunyai ilmu pengetahuannya dari orang lain juga dari dirinya sendiri ( petunjuk dari Allah )
3.  ALAM MALAKUT
    Alam malakut ialah Alam Qolbi ( hati ) isinya para malaikat, asalnya dari unsur angin, kejadiannya dari Nafsu Mutmainah ( tenang ), keluarnya dari hidung, wataknya bisa mencium, ilmunya tingkt hakekat, Akalnya Huda ( menjdi wayang ) artinya orang itu sudah betul-betul pasrah ( tawakal ) bagaimana yang mengatur saja, dan ia merasakan kehadiran Allah, dan orang yang ilmu pengetahuannya sudan mencapai Alam Malakut, maka ia akan bisa melihat suatu Alam yang mana makhluknya serba putih yang sedang berdiri, ruku, sujud,dan duduk. Dan orang yang mencapai tingkat ini hatinya di penuhi oleh Nur ( Cahaya ) sehingga di kehidupannya tenang dan tentram.

4.  ALAM GHOIBI
    Alam ghoibi ialah Alam Qolbin salim ( hati yang selamet ) isinya : Arwah-arwah para Nabi, para Sahabat, para Wali, dan orang-orang sholeh. Asalnya dari unsur bumi kejadiannya dari nafsu Luamah ( lemas ), keluarnya dari mulut, wataknya bisa berbicara, Ilmunya tingkat ma'rifat, akalnya falsafah ( menjadi dalang ) artinya orang tersebut mencapai pangkat Insan Kamil, manusia yang sempuna (sejati ing manusia ) di hatinya hanya ada Allah.

'' NEGARA INDONESIA ''
Indonesia berasal dari kata : Indung ( Ibu ) Sia ( Kamu ), Bhsa Sunda, Yang artinya Ibu kamu atau Ibunya seluruh Negara. Jadi Negara Indonesia adalah Ibu yang sedang mengandung, yang di kandung oleh perut bumi indonesia ini adalah kandungan pulau jawa, arti dari kata Jawa sendiri adalah Ja (Jajaran) Wa (Wali), atau disebut jajaran wali. ada juga yang mengatakan jasa wali. Kalau kita lihat bahwa pulau jawa dari ujung barat sampai ujung timur banyak jajaran wali dan jasa-jasanya.
    Jadi, jelasnya negara indonesia adalah negara wanita yang sedang mengandung, dan kandungan di dalamnya yaitu para wali dan ajaran-ajarannya yang sangat bermanfaat untuk mencapai kebahagiaan dunia aherat.
     Di pulau jawa juga terdapat Ibu Kota Jakarta yang artinya : sengaja nyekar kang nyata. Maksudnya adalah : "Harus mencari sampai ketemu" untuk menyelamatkan kita di dunia dan ahirat. Untuk mencapainya, kita harus mencari guru yaitu guru yang memberi petunjuk ke jalan kebahagiaan dan keselamatan dunia dan ahirat Guru itu adalah GURU MURSYID
     Guru Mursyid memiliki empat sifat. Di sebutkan dalam syair  sebgai berikut: 
sapa wonge nemu guru sifat papat, poma-poma cekelana ingkang kuat
*  Kuping siji sifat ipun Muayidin, nguataken agama kelwan yakin
*  Kaping loro sifat ipun Musfikin,  kang makani ewon-ewon fakir miskin.
*  Kaping telu sifat ipun Zhidin, kang ora jejaluk ning manusia sarto jin.
*  Kaping papat sifat ipun Rua;faulil Mu;minin, kang muruki ning wong bodo sehingga yakin.
    Iki Nadzom nukil saking kitab dasuki, nomor sewidak sanga (69) mangga dipun slidiki

LELAKON TANAH JAWA

Menurut cerita orang tua, bahwa lelakon tanah jawa itu ada empat cerita yang masing-masing di mainkan oleh orang agung dan orang mulia.
 
Orang agung yang menjaga dan mengatur Negra (Dunnia). Sedangkan orang mulia, yang menjaga dan mengatur urusan agama (Aherat)


1.  HANA CARAKA DATA SAWALA
    Yaitu cerita perjalanan hidupnya embah Kuwu Sangkan Cirebon girang dengan Embah Syarif Hidayatullah SunanGunung Jati cirebon. Embah Kuwu orang agung yang menjaga Negara. Sedangkan Syarif Hidayatullah sebagai orang mulia, dan keadaan masyarakat waktu masih primitif, buta aksara dan buta Agama.
 
2.  DATA SAWALA
       Yaitu : cerita perjalanan perjalanan hidupnya presiden sukarno dengan Syechunal Mukarom Abah Umar Bin Ismail Bin Yahya. Bung Karno sebagai orang agung yang membangkitkan Negara, sedangkan Abah Umar sebagai orang mulia yang membangkitkan Agama. Keadaan Rakyat saat itu sedang bangkit dan bersatu untuk berjuang demi membela bangsa,agama, dan negara yang selama ini terindas dan terinjak injak oleh kaum penjajah.
 
3.  PADA JAYANYA
    Yaitu : cerita perjalanan hidupnya presiden soeharto dengan Syechunal Mukarom embah Ahmad Sholawatullah. Pak harto sebagai orang agung yang membangun Negara sedangkan Embah Ahmad sebagai orang mulia yang membangun agama. Keadaan masa itu rakyat sedang sibuk membangun, bangsa, agama, dan negara yang rusak aklibat di jajah.
 
4.  MANGA BATANGA
       Yaitu : cerita perjalanan kehidupan sekarang ini, entah siapa dan apa yang terjadi pada bangsa, agama, dan negara ini. Namun jelasnya bahwa negra kita ini sudah jadi, tinggal menempati, tetapi negara ini belum bersih, maka dengan ini marilah kita bersama-sama untuk membersihkankotoran-kotoran di negara ini seperti : banyak tempat, maksiat, perjudian, narkoba dll.
Orang yang menjual Agama, demi kepentingan pribadi, aliran, aliran sesatyang tidak berpedoman pada Al Qur'an, Hadis Ijma dan Qias.
Marilah kita mencontoh perbuatan para awlia Yaitu : Toma, Hasud, Ujub, Ria, Takabur, Dengki, Syirik, Munafik dan Dendam. Kotoran di dalam hati kita inilah yang menjadi sumber malapetaka di bumi ini.

NADZOM SYEHUNA
*  Bersenana ati kang banget kotore Toma, Khasud, Ujub, Ria, Takabure,
Ujub, Ria, Takabur, Dengki,singkirana Hasud, Toma ngerusak pangkat dadi hina.
*  Eling Allah kang gumantil demen Rosul ayo ngintil, aja kalah karo isine pendil, kapan bukapan di
    gotong katil.
*  Eling Allah kang sempurna ora bisa akalna, amal eling kang di gawa barang akeh ora di gawa.
Firman Allah yang artinya :
Dan barang sipa yang buta (Hatinya) di dunia ini,niscaya di akhirat nanti ia akan lebih buta
    (pula)dan lebih tersesat dari jalan (yang benar) (Qs. Al Isra : 73)
*  Hai orang-orang yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
*  Sesungguhnya orang yang paling mulya di antara kamu di sisi Allah, adalah orang yang bertaqwa
 
 
 

ASAL USUL MANUSIA DI DALAM KANDUNGAN

Allah SWT. Menciptakan manusia di dalam kandungan seorang ibu dari setetes air mani (hina)dari percampuran suami dan istri.
Allah berfirman : Dari setetes air mani, Allah menciptakan lalu menentukan.
Proses terjadinya manusia sebagai berikut :
40 Hari menjadi Darah, 40 Hari menjadi daging, 40 Hari bentuk manusia, setelah 120 Hari, lalu di masuki ruh setelah mencapai kurang lebih 9 Bulan maka lahirlah si jabang bayi.


Setiap bayi yang lahir kedunia ini, dari manapun asalnya hatinya berdzikir kepada Allah, mulutnya berbunyi owa-owa-owa maksudnya (Allah,Allah,Allah) kerena lidahnya masih pendek. Sebelum ruh di masukan kedalam diri mausia, selalu berdzikir tak henti-henti. Tapi setelah ruh itu masuk kedalam diri manusia, dan menjadi manusia (dewasa)kebanyakan ruh itu lupa kepada tuhannya, itu semua di sebabkan terpedaya oleh kehidupan dunia.
Teman-teman manusia ada 4 (empat) hewan,nafsu,syetan, dan malaikat
1.  Hewan. (Usia 0 - 10 tahun) Wataknya yaitu : makan,tidur,main,dan segala macam-macam kepuasan-kepuasan, sifatnya rakus dan serakah
2.  Nafsu (Usia 5 - 10 tahun) wataknya, menginginkan sesuatu untuk kepentingan diri, dengan cara melamu, menghayal, merencanakan dan mencita-citakan, sehingga mengakibatkan timbulnya penyakit hati.
3.  Syetan (Usia 10 - 15 tahun) wataknya, males, ragu-ragu, rewel, tanggung dan segala bnetuk yang melarang untuk berbuat kebaikan amal sholeh.
4.  Malaikat (usia 15 - 42 tahun) wataknya selalu mengajak atau menyuruh kepada kebaikan amal sholeh dan mengerjakan perintah Allah dan Rosulnya, dengan mengikuti perbuatan waliyullah.
Keempat teman tersebut saling berbuat untuk menguasai, menduduki, memimpin, atau menjabat hati kita, di saat hati kita tidak eling Allah. Sehingga mengakibatkan hati kita selalu mengalami perang bathin yaitu : perang antara hewan,nafsu,syetan,malaikat. Hanya malaikatlah yang mengajak berbuat kebaikan dan amal sholeh agar selamat dunia aherat selamat.
Nafsu Manusia di bagi 4 (empat.)
1.  Nafsu Sawiyah yaitu : keinginan-keinginan duniawi, (barang-barag) yang di lihat.
2.  Nafsu Amarah yaitu : bisikan-bisikan untuk berbuat salah dan dosa atau berbuat kejahatan.
3.  Nafsu Mutmainah yaitu : keinginan berbuat kebaikan
4.  Nafsu Luamah yaitu : keinginan untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Firman Allah :
إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ثُمَّ لَمۡ يَرۡتَابُواْ وَجَـٰهَدُواْ بِأَمۡوَٲلِهِمۡ وَأَنفُسِهِمۡ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ‌ۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلصَّـٰدِقُونَ (١٥
Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan RosulNya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka inilah orang-orang yang benar  ( Qs. Al-hujuraat : 15)
Nadzom Syehunal Mukarom
*  Syetan goda kiwe tengen ngajak rusuh, dadi wong bodo pikir keder dadi palsu.
*  Gage tobat mumpung masih nig uripe, kang aran tobat mateni nafsu ning karepe.
*  Karep nafsu sawah amba, umah gedong, durung ketrima awake wis di gotong.
*  Nafsu iku di turuti nyilakani, seora-ora nafsu iku ya mateni.
*  Awak ira awan bengi kacanana, inkangawas tindak lampah titenana.
 
 

PERBUATAN-PERBUATAN MANUSIA DI DUNIA

PERBUATAN-PERBUATAN MANUSIA DI DUNIA

 
Di dalam hidup di dunia ini, ada dua jalan yang harus kita pilih yaitu :

1.  Jalan selamat yaitu : Jalan yang di tempuh oleh kekasih-kekasih Allah. Dengan perbuatan-perbuatan yang baik dengan di barengi lidah dan hati berdzikir kepada Allah. Atau orang yang selalau mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan mengikuti jejak Rosullullah dan Waliyullah.

2.  Jalan sesat yaitu : Jalan yang ditempuh oleh musuh-musuh Allah, orang yang menuruti ajakan hawa nafsu, dan mengikuti perbuatan iblis.

Allah berfirman :

Dan kami Allah telah menunjukan kepadanya dua jalan (Qs. Al-Balad : 10)

Perbuatan selamat Yaitu :

1.  Tobat                                : kembali kepada jalan Allah SWT
2.  Qona'ah                           : menerima segala pemberian dari Allah SWT
3.  Juhud                               : tidak tertarik pada kemewahan dunia
4.  Ta'alumul ilmi                  : senang mencari ilmu
5.  Muhafadhoh ala sunah  : selalu menjaga dan mengerjakan sunanh
6.  Tawakal                           : pasrah diri kepada Allah
7.  Ikhlas                               : murni semata-mata karena Allah
8.  Uj'lah                                : senang menyendiri (tafakur,dzikir,membaca Al Qur'an
9.  khifdul auqot                    : bisa mmembagi atau mengatur waktu untuk ibadah

Allah berfirman yang artinya :

*  Allah meninggikan orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang di beri ilmu
    pengetahuan beberapa derajat (Qs. Al Muzadalah ayat : 11)
*  Aku tinggalkan untuk kamu dua perkara ( pusaka) tak lah kamu akan tersesaselama-lamanya,
    selama kamu masih berpegang kepada keduanya, yaitu kitabullah dan sunah Rosull. (hadis)

Perbuatan sesat Yaitu :

1.  Ujub        : bangga pada diri-sendiri
2.  Ria          : mengharapkan pujian dari seseorang
3.  Takabur  : merasa lebih ebat dari yang lain
4.  Dengki    : membenci terhadap sesama
5.  Hasud     : mau mencelakakan orang lain
6.  Toma      : mengharapkan pemberian orang lain
7.  Musyrik   : menyekutukan Allah
8.  Munafik   : bisa mengatakan tak mau mengerjakan
9.  Dendam  : menyimpan maksud jahat

Allah berfirman yang artinya :

*  Didalam hati mereka ada penyakit, lalu di tambah Allah penyakitnya,dan bagi mereka siksa yang
     pedih,di sebabkan mereka berdusta (Qs. Al Baqoroh : 10) 

Nadzom

*  Bersenana ati kang banget kotore Toma, Khasud, Ujub, Ria, Takabure.
Ujub, Ria, Takabur, Dengki,singkirana Hasud, Toma ngerusak pangkat dadi hina.

Sejati ing manusia # : sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku, adalah untuk Allah jua, yang memelihara Alam Semesta yang tidak punya sekutu sama sekali.
Begitulah di suruh, oleh Allah sebagai seorang muslim. (Qs. Al Baqoroh : 152)

(ORANG YANG SELALU DZIKIR KAPADA ALLAH) di dalam hatinya hanya ada Allah SWT.

*  Berdzikirlah kamu kepadaku niscaya aku  akan inget kepadamu.
*  Dan kami Allah lebih dekat dengan manusiadari urat nadi (urat leher) Qs. Qaaf : 16
*  Dan sebagian di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan
    Allah : dan Allah maha penyantun kepada hamba-hamba-Nya (Qs. Al Baqoroh : 207)
 
  
Sumber: http://ngajisyahadat.blogspot.com/

SEJARAH SORBAN JUBAH

SEJARAH SORBAN JUBAH

Jama'ah Asy-Syahadatain
Diceritakan di negara pajajaran kedua  putra prabu siliwangi yaitu : Raden walang sungsang (Embah kuwu sangkan) dan nyai rara santang setelah selesai berguru ajaran Islam ke Syeh Nur Jati di gunung jati. Lalu keduanya berangkat ke tanah suci mekkah untuk melaksanakan ibadah haji. Kemudian nyai rara santang bertemu jodohnya yaitu sultan mesir (syarif Abdullah Raza Ammatudin). dan dari hasil pernikahan beliau, di karuniai dua orang putra yaitu Syarif Hidayatullah (cirebon) dan Syarif Nurullah (sultan mesir).
Syarif Hidayatullah lahir pada  mulud 1448 M  dan pada tahun 1479 M beliau di tugaskan oleh ibunya untuk menyebarkan Agama Islam di jawa khususnya di cirebon.
Di dalam  penyebaran beliau di bantu para wali seperti, Syeh Datul Kahfi, Syeh Abdur Rahman, Syeh Magelung, Syeh Lumajang, S. Hasanudin, Raden Fatah, Syeh Bentong, Sayyid usman, nyi mas gandasari, dll.
para wali mengajarkan  agama islam, terutama, dalam mengerjakan sholat agar memakai putih-putih (jubah,sorban,rida,sajadah). Untuk waninata memakai busana ihrom (mukena)  Karena itu merpakan sunah Rosull, yang besar fedahnya, juga menganjurkan agar orang mati di bungkus kain putih.
Namun sayang sekali Syiar ajaran para wali tersebut menjadi terhenti, karena di jajah oleh bangsa barat, bertahun-tahun lamanya, kurang lebih 350 Tahun sedangkan di saat itu para pejuang bangsa di dalam melawan penjajah, banyak yang sedang memakai putih-putih dan jubah sorban, seperti : pengeran diponegoro, imam bonjol, dll. Yang akhirnya belandapun memerintahkan supaya orang-orang yang memakai pakaian putih itu di tangkap dan si bunuh. hingga akhirnya rakyat menjadi takut,sholat memakai pakaian putih karena  di bantai abis sebab di anggap pemrontak.
Lalu ahirny para pejuang dan para kiyai, bersepakat untuk sementara supaya sorban jubah di lepas dan bendera merah putih di taruh di wuwungan. Ada juga, sorban di buat jadikan peci, blangkon yang di pakai demang. Dan dengan rahmat Allah yang maha kuasa, dan dengan di dorong oleh keinginan luhur, maka terciptalah kemerdekaan indonesia. Dan setelah merdeka ulama besar dari dari panguragan cirebon, Syehunal Mukarom Habibullah Abah Umar Bin Ismail Bin Yahya. Beliau mengajarkan ajaran para wali yang terpendam oleh sejarah tersebut.
Dan munculnya ajaran Abah Umar di antaranya pakaian putih-putih (jubah,sorban,rida,sajadah), orang-orang menganggap aneh atau ajaran baru, padahal ajaran Abah Umar adalah ajaran terdahulu, ajaran para Wali, ajaran Rosulullah yang di sampaikan oleh Syarif Hidayatullah. Namun ibarat pepatah "terlanjur basah ya sudah mandi sekali" itulah yang di alami oleh umat islam bangsa kita sekarang ini, walaupun mereka taubahwa ajaran yang di ajarkan oleh Abah Umar itu ajaran yang benar dan berpedoman pada Al-Qur'an, hadist,ijma,qias, namun mereka membenci dan menjelek-jelekan, kecuali orang-orang yang mendapat petunjuk (Hidayah) dari AllahSWT. Yang mau mengikutinya.
Penjajah bangsa belanda terhadap bansa kitaibarat membalikan telapak tangan, yang tadinya putih bersih menjadi hitam legam.
Itulah sejarah jubah sorban di negara kita ini.
"Lalu apakah Ajaran Para wali itu"
Ajaran para wali itu ajaran Rosulullah SAW, yang di sampaikan, di praktekan, di contohkan oleh Sayyidi Syehunal Mukarom Abah Umar panguragan cirebon juga, oleh Sayyidi Syehunal Mukarom embah Ahmad Sholawatullah Kebon danas Pusaka Negara Subang. Sedangkan ilmu yang di ajarkan ilmu syahadat sejati, syahadat yang asal-usulnya dari Syarif Hidayatullah.
Sebagaimana di sebutkan dalam Nadzom:
Iki nadzom nutur syahadat sejati, syahadat kang weton saking Gunung Jati.
Syahadat ipun Gusti Syarif  Hidayatullah., ingkang nglakoni kabeh waliyullah.
Ayu batur di robah kita pikire, eling Allah kang akeh muji dzikre
Oranana dalan olih kanugrahan, yen ora nurut ning gurune sira bongan.
Guru sapa Guru Syarif Hidayatullah, awan bengi ati urip eling Allah
Allah-Allah ya Allah gusti pangeran, kula nuhun cangkem ngucap ati jalan.
Ati iku ibarat masjid baiturahman, eling Allah, Rosulullah aja robah
Akal mikir luru dalan keselametan, tepungena ati eling ning pangeran.

Firman Allah :
قُلۡ إِن كُنتُمۡ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحۡبِبۡكُمُ ٱللَّهُ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡ‌ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ۬ رَّحِيمٌ۬ (٣١
Katakanlah (Hai Muhammad),'' jika kalian bener-bener, mencintai Allah maka ikutilah aku, Niscaya Allah mencintai dan mengampuni dosa-dosamu," Allah Maha pengampun lagi Maha penyayang.
(Qs. Ali-Imran : 30-31)
قُلۡ أَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ‌ۖ فَإِن تَوَلَّوۡاْ فَإِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلۡكَـٰفِرِينَ (٣٢
Katakanlah : "Ta'atilah Allah dan Rosullnya, jika kamu berpaling maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang kafir," (Qs. Ali-Imran : 31-32)
وَٱلَّذِينَ يُؤۡتُونَ مَآ ءَاتَواْ وَّقُلُوبُہُمۡ وَجِلَةٌ أَنَّہُمۡ إِلَىٰ رَبِّہِمۡ رَٲجِعُونَ (٦٠
Artunya :  Dan Tuhanmu berfirman: "berdo'alah kepada-Ku, Niscaya akan ku perkenankan.
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku, akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina". (Qs. Al-Mu'min : 60)
لَّا يُحِبُّ ٱللَّهُ ٱلۡجَهۡرَ بِٱلسُّوٓءِ مِنَ ٱلۡقَوۡلِ إِلَّا مَن ظُلِمَ‌ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ سَمِيعًا عَلِيمًا (١٤٨
Artinya : Allah tidak menyukai ucapan buruk (yang di ucapkan) dengan terus terang kecuali orang-orang yang di aniaya. Allah adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui". (Qs. An-Nisaa : 148)

Baca Juga:  SEJARAH SYEKHUNAL MUKAROM ABAH UMAR BIN ISMA’IL BIN YAHYA
 
Sumber: http://ngajisyahadat.blogspot.com/

Karamah Para Wali Hadir untuk Memperkuat Dakwah fi Sabilillah

Karamah Para Wali Hadir untuk Memperkuat Dakwah fi Sabilillah

Tahukah anda bahwa karamah para Shahabat datang setelah wafatnya Rasulullah? Jadi jangan anggap bahwa para Shahabat tak berkaramah. Ketika Rasulullah masih berada di tengah-tengah para Shahabat, mereka belum mengeluarkan karamah. Karena di saat itu merupakan wilayah Mu'jizah yang tingkatannya lebih tinggi daripada Karamah.

Diceritakan bahwa di zaman khilafah Sayyidina Umar bin Khatthab suatu ketika di saat beliau berkhatbah di atas mimbar, tiba-tiba beliau dengan nada keras berkata "Wahai Sariah gunung.. gunung..!!!", lalu beliau kembali berkhatbah. Orang-orang tercengang dengan yang beliau katakan. Setelah beberapa waktu berlalu, datanglah para pasukan yang diutus Sayyidina Umar untuk berekspansi. Datanglah salah satu panglima perang bernama Sariyah bin Zanim al-Kilabi, dia bercerita bahwa suatu hari di hari Jum'at disaat shalat kami hampir saja dihancurkan oleh musuh. Namun tiba-tiba terdengar suara Amirul Mu'minin (Sayyidina Umar): "Wahai Sariyah gunung.. gunung..!!!", kemudia Sariyah dan pasukan naik ke gunung dan kami selamat.
Cerita yang lain adalah di saat terjadi kebakaran besar melanda kota Madinah pada masa pemerintahan Sayyidina Umar orang-orang berhamburan keluar rumah. Datanglah seorang Shahabat yang bernama Ali Ijl, beliau berkata kepada api: "Wahai Api diamlah! Sungguh engkau sekarang berada di Kotanya Muhammad" seketika itu api langsung padam tanpa bekas sama sekali.

Dua cerita tersebut merupakan cerminan betapa besar keagungan Allah yang diperuntukkan bagi hamba yang Allah sayangi, sebagai bekal fi sabilillah. Tak terkecuali adalah karamah yang diberikan kepada Guru Kita Syaikhuna al-Mukarram Habib Umar bin Isma'I'll bin Yahya. Cerita karamahnya termaktub dalam syair berikut:

Ya Allah ya Rasulullah ya Habibi Khalifah Rasul
Abdi umat nuhun gandul dateng Syaikhuna lan gusti Rasul
Ya Allah ya Rasulullah ya Syaikh Hadi nuhun hidayat
Dateng abdi picek lan salah nuhun selamet dunya akhirat
Ya Allah ya Rasulullah ya Syaikh Alim mulang syahadat
Weton sangking Syarif Hidayat abdi nuhun ilmu manfaat
Ya Allah ya Rasulullah ya Syaikh Khabir kasih ing Allah
Nuhun waspada dateng sedayane dateng dhahir tuin bathini
Ya Allah ya Rasulullah ya Syaikh Mubin nuhun karamah
Nuhun terang ilmu syariat hakekat tarekat ma'rifat
Ya Allah ya Rasulullah ya Syaikh Wali melas ning umat
Nuhun rahmat serta syafaat awit dunya sampe akhirat
Ya Allah ya Rasulullah ya Syaikh Hamid pinuji ning umat
Nuhun nurut kabeh peraturan tetep mulya tan kesamaran
Ya Allah ya Rasulullah ya Syaikh Qawim kang mboten rubah
Nuhun kiat lan istiqamah awit gesang dumugi pejah
Ya Allah ya Rasulullah ya Syaikh Hafidz ngereksa ning umat
Nuhun sampun ngantos masyaqat awit dunya sampe akhira


Sumber: http://murideabahumar.blogspot.com/
Oleh


Manfaat Bermajlis Bersama Intelektual Muslim

Manfaat Bermajlis Bersama Intelektual Muslim

Intelektual muslim adalah orang alim yang mengetahui seluruh ilmu yang berkenaan dengan syariah dan akidah. Dua ilmu ini adalah representatif dari ilmu agama, yaitu ilmu yang mendefinisikan dan mengatur segala hal tentang agama. Ilmu syariah adalah ilmu yang mempelajari tentang diskripsi hukum islam. Baik dalam hal ubudiyah (ibadah), dan mu'amalah (sosial).

Sedangkan ilmu akidah adalah ilmu yang mempelajari tentang diskripsi ideologi atau keyakinan. Ideologi tersebut mencakup keimanan kepada Allah, Malaikat, Kitab-Nya, Utusan-Nya, Taqdir dan Ketetapan-Nya, serta Hari Kiamat. Cakupan 6 hal ini kemudian disebut sebagai rukun Iman.

Orang yang menguasai dalam 2 bidang ilmu tersebut adalah yang dikatakan sebagai orang alim. Bermajlis bersama orang alim merupakan upaya yang tepat agar kita selamat dari kesesatan. Mendengarkan petuahnya merupakan penyejuk hati. Berinteraksi dengannya merupakan sarana pembelajaran bagi yang belum tau. Serta bermitra dengan orang alim adalah jalan untuk menghindari jatuhnya keharaman.

Hal tersebut yang termaktub dalam catatan KH. Abdur Rasyid sebagai salah satu murid kepercayaan Habib Umar bin Isma'il bin Yahya yang diamanahi untuk mencatat setiap petuah yang keluar dari beliau:

من جلس عند العالم ساعتين # او أكل معه لقمتين
او سمع منه كلمتين # او مشي معه خطوتين
أعطاه اللّه تعالى جنتين # كل جنت مثل الدنيا مرتين


Sapa wonge lungguh rong jam ning wong alim
Atawa mangan rong pulukan sarta wong alim
Atawa ngerungu rong kalimah sing wong alim
Atawa melaku rong tindakan sarta wong alim
Mangka gusti Allah maringi surga loro
Saben siji surga padane dunya loro
(Catatan KH. Abdur Rasyid Wanantara)

 Sumber: http://murideabahumar.blogspot.com/
Oleh

Tanda Akhir Zaman

Written By Mas Toto on May 3, 2013 | 11:13 PM

Tanda Akhir Zaman


Umat zaman akhir kabeh bae pada tuna # yang mong tuna gage gandul neng syaikhuna
Semakin tinggi ilmu kita maka semakin tinggi pula tanggung jawab kita untuk mengamalkannya. Orang alim yang tidak mengamalkan ilmunya maka dia dianggap sebagai orang yang telah mengkhiyanati ilmunya. Bukan kemanfaatan yang dia dapatkan tapi justru laknat ilmu yang dia terima. Ilmu juga tidak untuk dipamerkan sehingga ilmu itu menjadi berdebu dan usang. Tapi ilmu harus diaktualisasikan sehingga ibarat pisau semakin diasah akan semakin tajam.
 Disaat orang alim sudah tidak lagi menggunakan ilmunya maka datanglah masa yang diramalkan sebagai akhir zaman. Akhir zaman tersebut mempunyai salah satunya adalah hilangnya perkara yang haq sehingga orang alim pun ibadahnya tidak haq.

Tanda-tanda datangnya akhir zaman yang lain adalah hilangnya keberkahan orang yang mencari nafkah. Rasulullah menceritakan bahwa keberkahan tersebut hilang karena mereka semakin menjauh dari para intelektual muslim (ulama') dan pakar hukum islam (fuqaha'). Sabda Rasulullah:
"Akan datang masanya orang-orang menjauh dari para ulama dan fuqaha, sehingga Allah akan mencoba mereka dengan 3 (tiga) hal: Allah akan menghilangkan keberkahan dari apa yang mereka kerjakan, Allah akan mendatangkan pemimpin dzolim, dan Mereka keluar dari dunia tanpa membawa iman"
Ciri-ciri orang yang kehilangan keberkahan adalah cukupnya harta, namun hatinya masih merasa kekurangan.
Tanda-tanda berikutnya adalah sudah tidak ada lagi kasih sayang. Banyak terjadi pembunuhan, perperangan, yang terhangat ada tawuran baik antar pelajar, antar desa bahkan antar pemimpin kelompok. Ada juga yang populer dan menjadi tren seperti pembunuhan bayi yang tidak berdosa.

Tanda-tanda yang selanjutnya adalah banyak orang yang sudah lupa akan Tuhannya. Walaupun mereka menghadap Allah ketika shalat, namun hatinya berpaling dan lalai akan Allah. Ini juga yang dimaksud al-Quran sebagai orang yang mendustakan agama. Firman Allah:

"Tahukah kami (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberik makan orang miskin. Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya" (QS. Al-Ma'un: 1-5)

Iki zaman sampun ilang perkara kang haq # bagen alim ibadahe ora haq
Iki zaman sampun ilang kaberkahan # bagen sugih atine ngerasa kemlaratan
Iki zaman ora nana ning ganjaran # bagen ahli ibadah ibadahe lali Pengeran
(Nadzom catatan KH. Abdur Rosyid Wanantara)



Percaya Guru Mursyid Kunci Bertarekat

Percaya Guru Mursyid, Kunci Bertarekat


banner kecil

Guru nuntun kesugihan dunya akhirat
Yen gelema pada buka neng syahadat
Seorang salik (pelaku tarekat) adalah ibarat kertas putih yang belum terlukis, atau tepung terigu yang belum menjadi makanan. Sedangkan Guru Mursyid ibarat seorang seniman yang akan melukis di kertas putih atau seorang koki yang akan membuat makanan dari bahan dasar tepung.
Kepasrahan seorang salik menentukan keberhasilah dalam menjalankan tuntunan tarekatnya. Semakil salik tuntuk kepada gurunya maka semakin cepat dia wushul mendapatkan hakekat kehidupan. Ibarat orang buta yang dituntun namun ragu dengan orang yang menuntunnya, maka jalan pun semakin lama dan berat.
Dengan demikian salik harus punya rasa percaya kepada gurunya. Sejenak saja salik meragukan gurunya maka nasehat yang diajarkan oleh gurunya tidak akan bermanfaat.

ان المعلم والطبيب كلهما # لم ينصحان ادا هما لم يكرما
"Sesungguhnya Guru dan Dokter, keduanya tidak akan memberikan nasehat (menyembuhkan penyakit), apabila keduanya tidak dimuliakan (tidak ditercaya, tidak dihargai) oleh murid atau pasiennya"
Alkisah diceritakan, suatu ketika Imam Ghazali shalat berjamaah dengan adiknya Syaikh Muhammad. Namun, entah mengapa tiba-tiba Syaikh Muhammad mufarraqah (memisahkan diri dari jamaah) dengan Imam Ghazali. Setelah selesai shalat Imam Ghazali memohon kepada ibunya untuk bertanya kepada adiknya kenapa dia mufarraqah, dan adakah yang tidak sah di dalam shalatnya.

Kemudian ibunda Imam Ghazali bertanya kepada Syaikh Muhammad: "Muhammad anakku, kenapa engkau tadi dalam shalat mufarraqah dengan kakakmu? Adakah yang tidak sah pada Ahmad (Imam Ghazali)?"
Syaikh Muhammad menjawab: "Aku tadi melihat kangmas Ahmad dalam shalat seluruh badannya penuh dengan darah, sehingga tidak mungkin aku meneruskan makmun dengan beliau"
Sang ibunda pun menceritakan hal tersebut kepada Imam Ghazali. "Astaghfirullah, aku baru ingat, sebelum shalat aku memikirkan tentang darah haid. Karena bab tentang darah haid ini merupakan hal yang rumit sampai-sampai ketika aku shalat menjadi imam tadi aku teringat terus akan darah haid"
Imam Ghazali pun menyadari bahwa pasti gurunya Syaikh Muhammad adalah orang alim dan hebat. Bertanyalah Imam Ghazali kepada adiknya perihal gurunya, dan dia berniat akan berguru dengan gurunya tersebut.

Namun, adiknya tidak mau mengatakan siapa gurunya lantaran malu akan keberadaan gurunya. Karena terus didesak, adiknya pun mau mengatakannya. Ternyata guru adiknya adalah orang biasa yang bekerjaan sehari-harinya sebagai tukan sol sandal di pasar.
Hal tersebut tidak mengurungkan niat Imam Ghazali belajar kepada beliau. Setelah beliau menemukannya beliau meminta guru tersebut untuk mengangkat imam Ghazali sebagai muridnya. Namun, permintaan tersebut ditolak oleh guru lantara imam Ghazali adalah imam besar dan mulia. Sedangkan beliau hanyanya tukang sol sepatu.

Walaupun sudah ditolah imam Ghazali tetap keukeuh ingin menjadi muridnya, sehingga imam Ghazali menunggu selama tiga hari tiga malam di lapak guru tersebut. Karena, keyakinan imam Ghazali kepada guru lah yang membuat beliau mau menerimanya menjadi murid.

Maring Guru kang percaya dulur pomah
Zaman akhir sapa kang momong agama
Ingkang momong bangsa turunane nabi
Turun olih perintah sing Allahu Rabbi

Sumber: http://murideabahumar.blogspot.com/
Oleh

BUKU ASWAJA BAB 6 ; PERBEDAAN WIRID SYEKHUNA PADA SETIAP DAERAH

Written By Mas Toto on April 29, 2013 | 1:17 PM

BUKU ASWAJA BAB 6 ; PERBEDAAN WIRID SYEKHUNA PADA SETIAP DAERAH



Syekhuna adalah seorang guru mursyid yang menolong ummat manusia untuk belajar menapaki jalan suci menuju ridho Allah swt. Beliau memberikan banyak cara sebagai jalan untuk menuju pada kesucian hati dalam mengingat Allah dengan cara memberikan beberapa wirid dan amalan-amalan sunnah sebagai penopang amalan fardhu. Amalan dan wirid yang diberikan syekhuna kepada santrinya, hampir memiliki perbedaan disetiap daerahnya, dan inipun merupakan murni dari pemberian syekhuna dan bukan hasil karya para santrinya didaerah tersebut. Hal ini terjadi karena hanya beliaulah yang mengerti tentang maksud dan tujuannya. Alasannya adalah bahwa seorang guru adalah bagaikan seorang dokter, beliau akan memberikan obat kepada pasiennya sesuai dengan penyakit yang dideritanya. Begitupun Syekhuna, memberi resep dzikir sesuai dengan penyakit yang diderita para santrinya didaerah masing-masing, baik itu penyakit dari diri santrinya berupa penyakit hati dll, maupun dari situasi lingkungannya. Hanya beliaulah yang mengetahui sir (rahasia)nya, wallahu a’lam bishshowab.

وَكَذَا يُقَالُ فِى الذِّكْرِ بِاللِّسَانِ وَبِالْقَلْبِ أَوْ بِالْقَلْبِ فَقَطْ فَبِلِسَانِ أَهْلِ الظَّاهِرِ ذِكْرُ اللِّسَانِ وَالْقَلْبِ أَفْضَلُ مُطْلَقًا وَعِنْدَ أَهْلِ الطَّرِيْقِ فِى ذَلِكَ تَفْصِيْلٌ تَفْهَمُهُ مِمَّا قَبْلَهُ إِنْ وَعَيْتَهُ وَتَأَمَّلْتَهُ فَإِنَّ الْمُسْتَغْرِقَ قَدْ يَعْرُضُ لَهُ مِنَ اْلأَحْوَالِ مَا يَلْتَجِمُ بِهِ لِسَانَهُ وَيَصِيْرُ فَلاَ غَايَةَ مِنْ مَقَامِ الْحَيْرَةِ وَالدَّهْشِ فَلاَ يَسْتَطِيْعَ نُطْقًا أَوْ يَتَفَرَّقُ بِسَبَبِ نُطْقِهِ مَاهُوَ مُتَمَثِّلٌ بِهِ مِنْ مَعَالِى تِلْكَ اْلأَحْوَالِ وَمَا هُوَ مُسْتَغْرِقٌ فِيْهِ مِنْ بِحَارِ اْلعِرْفَانِ وَالْكَمَالِ وَالْحَاصِلُ أَنَّ اْلأَوْلَى بِالسَّالِكِ قَبْلَ اْلوُصُوْلِ إِلَى هَذِهِ الْمَعَارِفِ أَنْ يَكُوْنَ مُدِيْمًا لِمَا يَأْمُرُهُ بِهِ أُسْتَاذُهُ الْجَامِعُ لِطَرَفَيِ الشَّرِيْعَةِ وَالْحَقِيْقَةِ فَإِنَّهُ هُوَ الطَّبِيْبُ اْلأَعْظَمُ (الفتاوى الحديثية ص 53)

"Begitu juga dikatakan dalam berdzikir dengan lisan dan hati atau dengan hati saja. Berdasarkan pendapat ulama Ahli Dzahir bahwa dzikir dengan lisan dan hati itu lebih utama secara mutlak, sedangkan menurut Ahli Thariqat dalam masalah tersebut terdapat rincian yang dapat kamu pahami sebelumnya, jika kamu ingin mengingat-ingat dan merenunginya sesungguhnya orang yang tenggelam (dalam berdzikir) terkadang datang kepadanya beberapa keadaan yang dapat mengunci lisannya, dan tidak ada batasan akhir bagi maqam tenggelam (dalam berdzikir), maka ia tidak mampu berkata-kata atau terdapat perbedaan yang diucapkannya dengan yang digambarkannya atau dengan apa yang ia alami. Dan ia adalah tenggelam dalam lautan ma'rifat dan kesempurnaan. Kesimpulannya adalah sesungguhnya yang paling utama bagi para salik (murid) sebelum ia sampai kepada derajat ma'rifat ini adalah hendaklah ia selalu mematuhi apa yang diperintah oleh gurunya yang telah mengumpulkan (menguasai) dua sisi syariat dan hakikat, sesungguhnya ia bagaikan seorang dokter yang agung." 

وَاْلأَوْرَادُ بَعْدَ الصُّبْحِ وَغَيْرِهِ أَصْلاً صَحِيْحًا مِنَ السُّنَّةِ وَهُوَ مَا ذَكَرْنَاهُ فَلاَ اعْتِرَاضَ عَلَيْهِمْ فِى ذَلِكَ ثُمَّ إِنْ كَانَ هُنَاكَ مَنْ يَتَأَذَّى بِجَهْرِهِمْ كَمُصَلٍّ أَوْ نَائِمٍ نُدِبَ لَهُمُ اْلإِسْرَارُ وَإِلاَّ رَجَعُوا لِمَا يَأْمُرُهُمْ بِهِ أُسْتَاذُهُمُ الْجَامِعُ بَيْنَ الشَّرِيْعَةِ وَالْحَقِيْقَةِ لِمَامَرَّ أَنَّهُ كَالطَّبِيْبِ فَلاَ يَأْمُرُ إِلاَّ بِمَايَرَى فِيْهِ شِفَاءً لِعِلَّةِ الْمَرِيْضِ (الفتاوى الحديثية ص 56)

"Aurad setelah shalat subuh dan lainnya adalah sah berdasarkan dalil (sunnah) yang shahih, itulah yang telah kami sebutkan maka tidak perlu adanya bantahan untuk mereka dalam hal tersebut. Kemudian apabila disana ada orang yang merasa terganggu dengan suara keras mereka (dalam berdzikir) seperti orang yang sedang shalat atau tidur maka disunnahkan agar mereka memelankan suara. Dan jika tidak ada orang yang merasa terganggu, maka mereka kembali mengeraskan suara sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh guru mereka yang telah menguasai antara syariat dan haqiqat, sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa ia (guru) tersebut bagaikan seorang dokter, dokter tidak akan memerintah (sesuatu) kecuali apa yang ia pandang sebagai obat bagi penyakit pasiennya."



BUKU ASWAJA BAB 5 ; ABAH UMAR SEBAGAI GURU MURSYID KAMIL



BAGIAN V
ABAH UMAR SEBAGAI GURU MURSYID KAMIL


Pengertian Guru
Dalam memahami pengertian guru perlu adanya kejelasan antara guru syareat dan guru hakekat. Guru dalam pandangan syare'at adalah seseorang yang mengajarkan suatu ilmu disuatu lembaga tertentu. Sedangkan Guru Hakekat adalah seseorang yang mengajarkan dan menuntun muridnya menapaki jalan yang lurus (benar) melalui teladan dan pengajaran. Kita mempunyai banyak guru sejak mulai dari belajar A sampai kita besar. Namun yang mengajarkan Ibadah dan syahadat dalam menapaki jalan yang diridhoi Allah hanyalah satu yaitu Al-Habib Abah Umar bin Isma'il bin Yahya.

Syarat-syarat Guru
Syarat-syarat guru yang dibahas disini adalah dispesifikasikan pada syarat-syarat guru Mursyid Kamil. Terdapat batasan-batasan dalam beberapa kitab mengenai syarat-syarat seorang guru mursyid, diantaranya adalah; 

وَشُرُوْطُ الشَّيْخِ الَّذِى يَصْلُحُ أَنْ يَكُوْنَ نَائِبًا لِرَسُوْلِ اللهِ ص م. أَنْ يَكُوْنَ تَابِعًا لِشَيْخٍ بَصِيْرٍ يَتَسَلْسَلُ إِلَى سَيِّدِ الْكَوْنَيْنِ ص م. وَأَنْ يَكُوْنَ عَالِمًا ِلأَنَّ الْجَاهِلَ لاَيَصْلُحُ ِللإِرْشَادِ وَأَنْ يَكُوْنَ مُعْرِضًا عَنْ حُبِّ الدُّنْيَا وَحُبُّ الْجَاهِ وَيَكُُُوْنَ مُحْسِنًا لِرِيَاضَةِ نَفْسِهِ
"Syarat-syarat guru yang patut menjadi pengganti Rasulullah adalah;
- mengikuti seorang guru yang dapat melihat (dengan hati) yang menyambung (sanadnya) sampai kepada Rasulullah, sang pemimpin dua makhluk (jin dan manusia).
- Harus Alim (menguasai ilmu dzahir dan bathin), sebab orang yang bodoh tidak bisa menjadi penunjuk kebenaran.
- Selalu berpaling dengan kecintaan kepada dunia dan kedudukan.
- Selalu dapat melatih jiwanya." 

وَيَخْتَارُهُ لِلصَّحْبَةِ مِنَ اْلأَئِمَّةِ الْمُؤَيِّدِيْنَ مِنَ اللهِ تَعَالَى بِنُوْرِ الْبَصِيْرَةِ الزَّاهِدِيْنَ بِقُلُوْبِهِمْ فِى هَذَا الْعَرَضِ الْحَاضِرِ الْمُشْفِقِيْنَ عَلَى الْمَسَاكِيْنِ الرُّؤَفَاءِ عَلَى ضُعَفَاءِ الْمُؤْمِنِيْنَ فَمَنْ وَجَدَ أَحَدًا عَلَى هَذِهِ الصِّفَةِ فِى هَذَا الزَّمَانِ الْقَلِيْلِ الْخَيْرِ جِدًّا فَلْيَشُدَّ يَدَهُ عَلَيْهِ وَلِيَعْلَمَ أَنَّهُ لاَيَجِدُ لَهُ ثَانِيًا (أم البراهين ص 69)
"Dan Ulama memilih untuk berguru kepada imam-imam Muayyidin (yang menguatkan) agama Allah dengan nur pengawasannya, yang zuhud (Zahidin) terhadap/dari dunia (harta), yang mengasihi (musyfiqin) orang-orang miskin, yang lembut dan kasih sayang (ru'afa) kepada orang-orang mukmin yang lemah. Maka barang siapa menemukan seseorang yang bersifat seperti sifat ini pada zaman yang sangat sedikit kebaikannya ini, maka berpegang kuatlah dan belajarlah kepadanya, karena sesungguhnya ia itu tiada duanya". 

Dalam pemaparan kitab tersebut, jelaslah bahwa Abah Umar adalah seorang guru yang sempurna karena syarat-syarat tersebut semuanya terpenuhi. Apalagi beliau adalah termasuk Ahlul Bait Rasul, beberapa pendapat menjelaskan bahwa apabila mencari seorang guru haruslah beliau itu adalah keturunan Nabi saw., bahkan dijelaskan pula apabila guru tersebut bukan dari keturunan Nabi saw. maka hukumnya belum mendapatkan guru yang akan membawanya menapaki jalan yang diridhoi Allah. Sedangkan orang yang tidak mempunyai guru, maka gurunya adalah syetan.

فَمَنْ لَمْ تَتَّصِلُ سِلْسِلَتُهُ إِلَى الْحَضْرَةِ النَّبَوِيَّةِ فَإِنَّهُ مَقْطُوْعُ الْفَيْضِ وَلَمْ يَكُنْ وَارِثًا لِرَسُوْلِ اللهِ ص م. وَلاَ تُؤْخَذُ مِنْهُ الْمُبَايَعَةَ وَاْلإِجَازَةَ
وَلِمَا أَخْرَجَهُ الطَّبْرَانِى عَنْ عَبْدِ الله بن بِسْرِ رَضِيَ الله عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ الله ص م. طُوْبَى لِمَنْ رَآنِى وَآمَنَ بِى وَطُوْبَى لِمَنْ رَآى مَنْ رَآنِى وَ لِمَنْ رَآى مَنْ رَآى مَنْ رَآنِى وَآمَنَ بِى وَطُوْبَى لَهُمْ وَحُسْنُ مَآبٍ
وَلِهَذَا جَرَتْ التَّأْثِيْرَاتُ مِنَ الْمَشَايِخِ لِلْمُرِيْدِيْنَ وَيَجْرِى إِلَى آخِرِ الدَّهْرِ ِلأَنَّ إِسْنَادَ الْحَالِ كَإِسْنَادِ اْلأَحْكاَمِ
"Maka barangsiapa (guru) yang tidak menyambung silsilahnya sampai kepada Rasulullah, maka sesungguhnya ia terputus dari limpahan (barakah/rahmat) dan ia bukan pewaris Rasulullah saw. dan kita tidak boleh mengambil baiat dan ijazah darinya
dan berdasarkan hadits yang diriwayatkan Imam Thabrani dari Abdullah bin Bisr ra. Bahwa sesungguhnya ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Alangkah bahagianya orang yang melihatku dan beriman kepadaku, betapa bahagianya orang yang melihat orang-orang yang melihatku, dan alangkah bahagianya orang yang melihat orang-orang yang melihat pada orang yang melihatku dan beriman kepadaku, alangkah bahagianya mereka, dan (bagi mereka) tempat kembali yang baik.
Maka dari itu berlaku pengaruh-pengaruh para guru terhadap murid-murid mereka, dan (hal ini) berjalan terus sampai akhir zaman. Sebab, sanad dalam `hal` sama dengan sanad dalam hukum."
Dengan demikian, Abah Umar merupakan guru yang seharusnya diikuti dan menjadi teladan dimasa sekarang ini.

Mudrik menadzomkan sebagai berikut:
Sapa wonge nemu guru sifat papat
Gandulana poma-poma ingkang kuat
Ingkang dingin sifat ipun mu'ayyidin
Nguwataken ing agama kelawan yakin
Ingkang kapindo sifat ipun zahidin
Ora jejaluk ing menusa sarta jin
Ingkang kaping telu sifat ipun musyfikin
Kang makani ewon-ewon fakir miskin
Kang kaping pat ru'afa lil mu'minin
Kang muruki wong bodo sehingga yakin
Mungguh kula iku abah umar
Ingkang muruki syahadat ora samar

Kewajiban Berguru
Berguru merupakan pokok utama dalam mencari ilmu, terutama mencari ilmu hakekat, ilmu selamat dunya dan akherat. Jelas harus memiliki guru yang membimbing, menuntun, dan bertanggungjawab. Karena tanpa berguru kita tidak akan tahu apa-apa. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa kita harus selalu bersama Allah (Ma'rifat billah), sedangkan kita tidak tahu sama sekali bagaimana cara kita bersama Allah apalagi mengenal Allah (Ma'rifat billah). Oleh karena itu kita harus selalu bersama dengan orang yang dekat dengan Allah (Ma'rifat). Bunyi hadits tersebut sebagai berikut; 

وَلَمَّا وَرَدَ فِى الْحَدِيْثِ كُنْ مَعَ اللهِ وَاِنْ لَمْ تَكُنْ فَكُنْ مَعَ مَنْ كَانَ مَعَ اللهِ فَإِنَّهُ يُوْصِلُكَ إِلَى اللهِ إِنْ كُنْتَ مَعَهُ
"dan berdasarkabn riwayat dalam hadits tetaplah kamu bersama Allah dan jika tidak, maka tetaplah bersama orang yang selalu bersama Allah. Sesungguhnya ia akan mengantar kamu kepada Allah, jika kamu terus bersamanya."
Hadits tersebut memberikan kesimpulan kepada kita bahwa seorang hamba itu harus mencari seorang guru yang akan bertanggungjawab dalam membimbing, menuntun, dan membinanya untuk menapaki jalan yang diridhoi Allah. Karena seorang hamba yang tidak memiliki guru, maka gurunya adalah syetan. Sedangkan apabila kita memiliki gurunya syetan, maka dijamin kita adalah orang yang sesat.

قَالَ أَبُو يَزِيْدِ البُسْطَامِى مَنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ شَيْخٌ فَشَيْخُهُ الشَّيْطَانُ (وَقَالَ) أَبُو سَعِيْدٍ مُحَمَّدٍ الْخَادَمِى مَنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ شَيْخٌ فَيَكُوْنُ مُسَخَّرَةً لِلشَّيْطَانِ (خزينة الأسرار ص 189)
"Abu Yazid Al Bustomi berkata: barang siapa yang tidak memiliki guru, maka gurunya adalah syetan. Dan berkata Abu Sa'id Muhammad Al Khodami: barang siapa yang tidak memiliki guru maka ia akan di tundukkan oleh syetan."

Didalam Al-quran pun diceritakan bahwa Nabi Musa berguru kepada Nabi Hidir As., hal ini memberikan pelajaran kepada kita tentang pentingnya berguru dengan patuh dan taat atas apa yang diperintahkan oleh guru, sabar dan istiqamah dalam mengikutinya. 

قَالَ لَهُ مُوْسَى هَلْ أَتَّبِعُكَ عَلَى أَنْ تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا
”Musa berkata kepadanya, bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan kepadaku (ilmu yang benar) yang telah diajarkan kepadamu (untuk menjadi) petunjuk?" (Qs. Al-Kahfi/16: 66)

Kholifatur Rasul
Mengenai pengertian Kholifah Rasul ini terdapat sebuah hadits bahwa kholifatur Rasul adalah orang yang menghidupkan, menjalankan/membiasakan sunnah Nabi saw. dan mengajarkannya kepada hamba-hamba Allah. Sedangkan Abah umar adalah orang yang menghidupkan, menjalankan, mendawamkan, dan mengajarkan sunnah-sunnah nabi saw. bahkan yang asing menurut masyarakat umumpun dihidupkan kembali oleh Abah Umar seperti berpakaian Sorban Jubah putih disaat sholat, hal ini merupakan hal asing dizaman Abah Umar menjalankan dan mengajarkannya, bahkan banyak para ulama yang mengatakan sesat kepada Abah Umar dengan alasan hal tersebut (pemakaian jubah sorban).

Hadits tersebut berbunyi;
عَلَى خُلَفَائِى رَحْمَةُ اللهِ قِيْلَ وَمَنْ خُلَفَائُكَ قَالَ الَّذِيْنَ يُحْيُوْنَ سُنَّتِى وَيُعَلِّمُوْنَهَا عِبَادَ اللهِ
"Semoga rohmat Allah ditetapkan bagi para kholifahku. Beliau ditanya: siapakah para kholifahmu tuan? Beliau menjawab: mereka adalah orang-orang yang menghidupkan sunnahku dan mengajarkannya kepada hamba-hamba Allah."
Dengan demikian, sudah jelas bahwa Abah Umar adalah Khalifah Rasul yang mendapatkan rahmat dan keutamaan dari Allah swt. Karena beliau telah menghidupkan dan mengajarkan sunnah-sunnah Rasulullah saw. dizaman sekarang ini.
Keutamaan yang diberikan oleh Allah kepada Khalifah Rasul adalah berupa Nur Muhammad, yang akan memberikan cahaya Ma'rifat dalam menapaki jalan yang diridhai-Nya.
Dijelaskan dalam beberapa kitab, bahwa Nur Muhammad tersebut berputar sejak zaman Nabi Adam As. sampai lahirnya Nabi Agung Muhammad saw. bahkan Nur Muhammad tersebut masih berlanjut sampai setelah jasad Nabi Muhammad wafat. Penjelasan ini terdiri dari; 

تَنَقَّلَ نُوْرُ الْمُصْطَفَى سَيِّدِ الْبَشَرِ# إِلَى ظَهْرِ آدَمَ كَانَ أَضْوَا مِنَ الْقَمَرِ
"Nur Rosulullah yang terpilih pimpinan manusia, berpindah kepunggung nabi adam. Nur itu lebih terang dari pada rembulan." 

وَاعْلَمْ أَنَّ مُحَمَّدًا ص م. أَعْطَي جَمِيْعَ اْلأَنْبِيَاءِ وَالرُّسُلِ مَقَامَاتِهِمْ فِى عَالَمِ اْلأَرْوَاحِ حَتىَّ بَعَثَ بِجِسْمِهِ عَلَيْهِ السَّلاَم وَاتَّبَعْنَاهُ وَالْتَحَقَ بِهِ مِنَ اْلأَنْبِيَاءِ فِى الْحُكْمِ مَنْ شَاهَدَهُ أَوْ نَزَلَ بَعْدَهُ
"Dan ketahuilah bahwa Muhammad saw. memberikan kepada semua nabi dan rosul kedudukan-kedudukan atau derajat-derajat mereka di alam arwah sampai ia diutus dengan rupa jasadnya (dialam dunia) dan kita mengikutinya. Dan secara hukum dapat dipertemukan dengan beliau diantara para nabi, orang-orang yang menyaksikan beliau, atau turun sesudah beliau."

Dengan demikian, Abah Umar adalah seorang Guru Mursyid Kamil yang telah menuntun ummat manusia pada keutamaan peribadatan sebagai penguat keimanan, serta beliau telah mengajarkan sunnah-sunnah rasul dengan istiqamah, sehingga beliau dapat dikategorikan sebagai Kholifah Rasul yang mendapatkan Nur Muhammad karena beliau memenuhi syarat-syarat tersebut diatas. Jadi jelaslah orang yang tidak berguru pada Abah Umar adalah orang yang merugi.
Syekhunal Mukarrom pengajake ora sulaya Ngajak muride kabeh dikon pada mulya


BUKU ASWAJA BAB 4 ; SYAHADAT MERUPAKAN INTISARI AQIDAH ISLAMIYAH

BUKU ASWAJA BAB 4 ; SYAHADAT MERUPAKAN INTISARI AQIDAH ISLAMIYAH



Makna Iman
Pengertian Iman secara etimologis adalah percaya. Namun implementasi dari iman adalah ta'at. Apabila iman diartikan hanya sebatas percaya, maka iblispun bisa dikatakan beriman karena iblis jelas-jelas percaya adanya Allah, tapi iblis tidak ta'at kepada Allah swt.
Para ulama mendefinisikan iman yang sebenarnya adalah mengikrarkan dengan lisan, meyakini dalam hati, dan mengamalkan dengan anggota badan. Definisi ini merupakan interpretasi (penafsiran/pemaknaan) dari syahadat. Karena implementasi (pelaksanaan/pembuktian) dari syahadat adalah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya yang dibuktikan dengan perkataan, keyakinan, dan perbuatannya.

Arti dan kandungan Syahadat
Syahadat dalam artian bahasa adalah persaksian, sedangkan dalam artian istilah yaitu persaksian dan pembenaran atas ketuhanan Allah swt. dan Kerasulan Nabi Muhammad saw. Dua kalimat syahadat ini merupakan kalimat islam. Sehingga keislaman seseorang tidaklah sah apabila belum mengucapkan kalimat tersebut. Dan keislamannya belum sempurna apabila dia belum memahami dan mengamalkan dua kalimat tersebut.

Syahadat memiliki posisi yang penting dalam islam. Dengan mengucapkan kalimat syahadat, seorang hamba bisa menyatakan dirinya sebagai muslim. Karena itu pemahaman seorang muslim terhadap kalimat syahadat akan dapat melahirkan perubahan-perubahan individu, keluarga ataupun masyarakat. Dalam sejarah para Nabi dan Rasul, syahadat merupakan kalimat yang diperjuangkan, dan kalimat inilah yang menggerakkan dakwah mereka. 

Didalam Al-qur'an surat Al-Fussilat ayat 30 dijelaskan tentang keutamaan mengucapkan kalimat syahadat tersebut sebagai berikut;

إِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلآَئِكَةُ اَنْ لاَ تَخَافُوْا وَلاَ تَحْزَنُوْا وَابْشِرُوْا بِالْجَنَّةِ الَّتِيْ كُنْتمْ تُوْعَدُوْنَ
"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan; “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka. Maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan); “janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah dengan syurga yang telah dijanjikan Allah kepadamu."

Dari ayat tersebut mengandung makna bahwa sebaik-baik amal adalah yang istiqomah. Menurut para Ahlil Haq, bahwa istiqomah itu terdiri dari tiga macam yaitu Istiqomah bil lisan (lidah atau ucapan), Istiqomah bil Janan (dalam hati), dan Istiqomah bil Arkan (dengan perbuatan). Adapun Istiqomah bil lisan adalah membiasakan membaca syahadat, sedangkan istiqomah bil janan adalah meluruskan keinginan/ niat, adapun istiqomah bil arkan adalah membiasakan ibadah dan ta'at.
Syahadat merupakan inti pokok Aqidah Islamiyah yang harus tetap terjaga oleh para pemeluknya (muslim), baik secara lisan, ketetapan didalam hati, maupun secara tingkahlaku, semuanya berdasarkan pada ke-iqrar-an terhadap Allah dan Rasul-Nya (syahadat). Untuk tetap terjaganya inti dari ajaran islam (iman/syahadat) tersebut, haruslah selalu didawamkan seperti yang dijelaskan diatas.
Mengenai pembiasaan atau selalu mendawamkan kalimat syahadat memiliki beberapa keutamaan atau manfaat, yaitu yang terdiri dari: 

a. Dengan Istiqomah/membiasakan membaca syahadat maka Allah akan menetapkan syahadat tersebut didalam kubur, sedangkan orang yang didalam kuburnya bersyahadat maka dijamin keselamatannya.

مَنْ دَاوَمَ عَلَى الشَّهَادَةِ فِى الْحَيَوةِ الدُّنْيَا يُثَبِّتُهُ اللهُ عَلَيْهَا فِى قَبْرِهِ وَيُلَقِّنُهُ اِيَّاهَا (تفسير المنير فى الجزء الأول ص 436)
"Barang siapa mendawamkan syahadat selama hidup didunia, maka Allah akan menetapkan syahadat itu kepadanya dialam kubur." 

b. Menghilangkan akar syirik dan keraguan, 

اَنَّهَا تَقْلَعُ عِرْقَ الشِّرْكِ مِنَ اْلقَلْبِ وَتَدْفَعُ مِنَ الْوَسْوَاسِ وَلِذَا اِخْتَارَهَا اْلعَارِفُوْنَ فِى خَتْمِ صَلاَتِهِمْ فَيَقْرَؤُنَهَا عَقِبَ كُلِّ صَلاَتِهِمْ
"Sesungguhnya syahadat itu akan menghilangkan akar syirik dari hati, dan menolak keragu-raguan, karena itu para arifin memilihnya (syahadat) untuk dibaca setiap selesai sholat."


c. Tajdid/ Pembaruan iman dan islam yang telah rusak karena maksiat. 

(واخرج) احمد والحاكم عن ابى هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله ص م. جَدِّدُوا اِيْمَانَكُمْ قِيْلَ وَكَيْفَ نُجَدِّدُ اِيْمَانَنَا يَارَسُولَ الله قَالَ فَأَكْثِرُوا مِنْ قَوْلِ لاَإِلَهَ إِلاَّالله
"Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam Hakim, dari Abu Hurairoh ra. Ia berkata; Rasulullah saw. bersabda: Perbaruilah imanmu? Shohabat bertanya: bagaimana kami memperbarui iman kami wahai Rasul? Nabi bersabda: Perbanyaklah dengan ucapan tiada tuhan selain Allah." 

d. Menghancurkan dosa, 

وَقَالَ ص م: يَا اَبَا هُرَيْرَةَ لَقِّنِ الْمَوْتَى شَهَادَةَ أَنْ لاَاِلَهَ إِلاَّ الله فَإِنَّهَا تَهْدِمُ الذُّنُوْبَ هَدْمًا. قُلْتُ: يَارَسُوْلَ الله هَذَا لِلْمَوْتَى وَكَيْفَ لِلأَحْيَاءِ؟ قَالَ ص م: هِيَ أَهْدَمُ وَأَهْدَمُ.
“Rasulullah saw. bersabda: “Hai Abu Hurairah, Ajarilah/tuntunlah orang yang telah meninggal dengan Syahadat bahwa tiada tuhan selain Allah, karena syahadat itu melebur dosa dengan selebur-leburnya (hancur)” Aku berkata: “Wahai Rasulullah, ini untuk orang yang telah mati, lalu bagaimana untuk orang yang masih hidup?” Rasulullah menjawab: “Syahadat itu lebih menghancur leburkan dan menghancurkan."

Rukun, Syarat dan batal Syahadat
Syahadat merupakan rukun Islam yang pertama, Kita ketahui bersama bahwa setiap rukun islam dari rukun islam yang empat yaitu sholat, zakat, puasa, dan haji memiliki syarat, rukun, dan batal. Namun tidak banyak yang mengetahui dan mengkaji syarat, rukun, dan batalnya syahadat sebagai rukun islam yang pertama.
Rukun syahadat itu terdiri dari lima macam yaitu; 

وَأَرْكَانُهَا خَمْسَةٌ شَاهِدٌ وَمَشْهُوْدٌ لَهُ وَمَشْهُوْدٌ عَلَيْهِ وَمَشْهُوْدٌ بِهِ وَصِيْغَةٌ. فَالشَّاهِدُ الْمُسْلِمُ وَالْمَشْهُوْدُ لَهُ هُوَ اَلله سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى وَسَيِّدُنَا مُحَمَّد صلى الله عليه وسلم وَالْمَشْهُوْدُ عَلَيْهِ الْمُشْرِكُ بِاللهِ وَالْمُنْكَرِ لِرِسَالَةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَالْمَشْهُوْدُ بِهِ ثُبُوْتُ اْلأُلُوْهِيَّةِ وَاْلوَحْدَنِيَّةِ ِللهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى وَثُبُوْتُ الرِّسَالَةِ لِسَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم وَالصِّيْغَةُ هِيَ لَفْظُ أَشْهَدُ وَتَرْجَمَتُهُ لاَغَيْرَ
Artinya; Rukun Syahadat itu ada lima yaitu
1. Syahid (orang yang bersaksi) yaitu orang islam
2. Masyhudun lah (yang disaksikan) yaitu Alah swt dan Rasulnya
3. Masyhudun Alaih (yang bersaksi) yaitu orang musyrik dan ingkar kepada kerasulan Muhammad saw
4. Masyhudun Bih (perkara yang disaksikan) yaitu ketuhanan dan kesucian Alah swt, dan ketetapan pada kerasulan Nabi Muhammad saw
5. Shighot (perkataannya) yaitu dengan lafadz Asyhadu “Aku barsaksi” atau artinya, tidak boleh dengan kalimat muradifnya."

Pelaksanaan rukun syahadat diatas dilakukan seseorang bersama orang lain dengan mengucapkan dua kalimat syahadat dengan lisan dan disaksikan oleh seseorang yang Muslim. Hal seperti inilah yang dituntun oleh guru kita Al-Habib Abah Umar bin Ismail bin Yahya yang dalam istilah umum disebut Bai’at atau Stempel.

Bai’at atau Stempel merupakan pengucapan ikrar atas keislaman dan kepatuhan seseorang kepada ajaran islam dan kepada gurunya. Bai'at tersebut merupakan pengamalan dari rukun islam yang pertama agar menjadi seorang muslim yang benar-benar islam.
Adapun syarat syahadat itu terdiri dari 4 macam yaitu:

وَيُشْتَرَطُ أَنْ يَأْتِيَ بِهِمَا مُتَوَالِّيَتَيْنِ مُرَتَّبَتَيْنِ وَأَنْ يَنْطِقَ بِهِمَا بِالْعَرَبِيَّةِ لِلْقَادِرِ عَلَيْهَا مَعَ مَعْرِفَةِ مَعْنَاهِمَا (مرقاة صعود التصديق 4)
"Dan disyaratkan dalam membaca dua kalimat syahadat yaitu dengan;
1. Mutawwaliyatain (berturut-turut dalam membacanya)
2. Murattabatain (Membacanya harus tertib antara syahadat tauhid dan syahadat rasul)
3. Membacanya harus dengan berbahasa arab, bagi yang mampu
4. Mengetahui arti atau maknanya"
Sedangkan batal syahadat terdiri dari empat macam, yaitu;
1. Mengucapkan Allah tidak satu
2. Ragu-ragu terhadap af'alullah
3. Memungkiri bahwa dirinya diciptakan oleh Allah
4. Tidak yakin kepada Allah
Fardunya syahadat terdiri dari tiga macam
1. Diucapkan dengan lisan
2. Meyakinkan dalam hati
3. Diamalkan dalam anggota badan
Pembinaan yang dilakukan syekhuna adalah pembinaan syahadat dengan memperhatikan rukun, syarat, fardhu dan batalnya syahadat. Karena segala sesuatu didunia ini bersumber pada syahadat, 

(تنبيه) جَمِيْعُ الْعُلُوْمِ الْعِلْمِيَّةِ وَالْعَمَلِيَّةِ تَنْدَرِجُ فِى الشَّهَادَتَيْنِ أَىْ لاَإِلَهَ إِلاَّالله مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ الله وَلِذَا كَانَتَا مِفْتَاحَ اْلإِسْلاَمِ وَالْجَنَّةِ وَلاَيُرَجِّحُ بِهِمَا فِى الْمِيْزَانِ شَيْئٌ وَأَفْضَلُ مَاقَالَهُ النَّبِيُّوْنَ
"(Peringatan) semua ilmu yang bersifat teori maupun praktis tercakup dalam dua kalimat syahadat, yaitu La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah. Oleh karena itu, ia (dua kalimat syahadat) menjadi kunci masuk islam dan surga, dan tidak ada suatu apa pun yang mengunggulinya dalam timbangan amal, dan ia merupakan bacaan para nabi yang utama." 

وَذَلِكَ ِلأَنَّ جَمِيْعَ الطَّاعَاتِ الْعِلْمِيَّةِ وَالْعَمَلِيَّةِ مُنْدَرِجَةٌ فِيْهِمَا وَلاَيَصِحُّ مِنْ أَحَدٍ اْلإِيْمَانُ إِلاَّ بِهِمَا
"Dinyatakan demikian, karena semua perilaku taat yang bersifat ilmiyah dan amaliyah tercakup dalam dua kalimat syahadat dan tidak sah iman seseorang kecuali dengan dua kalimat syahadat."
Oleh sebab itu, perjuangan dakwah Nabi, Rasul, dan para wali adalah membela dan memperjuangkan syahadat. Begitupun syekhuna, perjuangan dakwahnya adalah syahadat.
Iki nadzom nutur artine syahadat
Cangkem ngucap ati ngandel ingkang kuwat
Nami ngandel kedah bukti dilampahi
Sedayane prentah, cegah ditebihi
Iki nadzom nuturaken syarat rukun
Syahadat kita kang wis bertahun-tahun
Syarat sahe syahadat ya ana papat
Ilmu Iqror Tasdik ngamalaken syahadat
Iki nadzom nutur syarate syahadat
Poma-poma weruhana ana papat
Ingkang dingin nuli-nuli wewacane
Kapindone kedah tertib aturane
Ping telune kedah arab omongane
Kaping pate kedah ngerti ing maknane
Dene rukun syahadat iku ana
papat ayu batur kabeh weruhana
Iku ana papat rukune syahadat
lanang wadon weruhana iki papat
Kaping siji netepaken ing dzatullah
kaping loro netepaken sifatullah
Kaping telu netepaken ‘af’alullah
papat netepaken benere rasulullah
Syahadat iku ana loro fardhune
Ngucap lisan tasdik kelawan atine
Wernane syahadat iku ana loro
Syahadat tauhid syahadat rasul iku karo
Sempurnane syahadat ya ana papat
kaping siji weruh dalile ma’rifat
Kaping loro ngucapaken ing lisane
kaping telu tasdik klawan atine
Kaping pate yakin bil janan arane
Ora campur mangmang cipta ning atine
Batael syahadat iku wonten kawan
siji ngucap Allah iku jejodowan
Kaping loro mangmang gagaweyane Allah
Telu mungkir didadikaken ing Allah
Kaping pate ora netepaken Allah
Atawa mangmang ning nabi rasulullah


 
Support : the balina | Mas Template
Copyright © 2011. BLOGE WONG BODO - All Rights Reserved
Site Meter
Page Rank Check Template Created by Creating Website Publised by Bloge Wong Bodo
Proudly powered by Blogger