Latest Post
Showing posts with label Majelis AsySyahadatain. Show all posts
Showing posts with label Majelis AsySyahadatain. Show all posts
10:43 AM
وَأَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ لَعَلَّڪُمۡ تُرۡحَمُونَ (١٣٢
Artinya : Dan ta'atilah Allah dan Rosul,supaya kamu di beri rahmat.*
وَسَارِعُوٓاْ إِلَىٰ مَغۡفِرَةٍ۬ مِّن رَّبِّڪُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا ٱلسَّمَـٰوَٲتُ وَٱلۡأَرۡضُ أُعِدَّتۡ لِلۡمُتَّقِينَ (١٣٣
وَإِن ڪَادُواْ لَيَفۡتِنُونَكَ عَنِ ٱلَّذِىٓ أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ لِتَفۡتَرِىَ عَلَيۡنَا غَيۡرَهُ ۥۖ وَإِذً۬ا لَّٱتَّخَذُوكَ خَلِيلاً۬ (٧٣
ADAB MURID KI SUNAN JATI
Written By Mas Toto on May 4, 2013 | 10:43 AM
Syarif Hidayatullah |
1.
Mau menghidupkan hati dengan berdzikir mengingat Allah S.W.T di dalam
hati teru menerus (istiqomah)dan mau menjaga dari matinya hati.
2. Mau berkumpul dan berteman dengan orang-orang baik dan menjauhi orang-orang yang berbuat sesat.
3. Mau hidup sederhana dengan tidak berlebihan sandang pangannya,dan mau mengorbankan harta,pikiran,dan tenaganya di jalan keselamatan.
4. Mau menghindari perbuatan Toma ( mengharap pemberian orang lain ) baik berupa harta maupun tahta.
5. Mau membiasakan berwudhu dan taat kepada perintah Allah dan Rosulnya.
6. Mau mengurangi tidur, lebih-lebih di waktu sahur, dan suka menyendiri.
7. Mau mengurangi ngobrol dan melamun,dan mau membiasakan memperbanyak dzikir, baik dzikir lisan atau dzikir Qolbi ( hati ).
8. Mau bertafakur,bertawasul,dan bermusyawaroh dengan orang-orang beriman di saat jiwa tidak tenang dan gelapnya hati.
9. Mau memperbanyak diam,di dalam urusan dunia.
10.
Mau mengoreksi kesalahan-kesalahan sendiri,dan jangan mengoreksi
kesalahan orang lain apalagi sampai menimbulkan pertengkaran,fitnah.
11. Mau di siplin,sopan santun dan bertawadu ( rendah diri ) kepada sesama dan jangan memamerkan kepintaran pada orang lain.
12.
Mau bertobat dari segala dosa dan kesalahan yang pernah di lakukannya.
Dan jangan merasa benar dari semua amalan yang di kerjakannya.
13.
Mau sabar,pasrah,dan nerima dari berbagai macam kesusahan yang menimpa
diri,dan jangan terlalu mikir,lebih baik banyak berdzikir agar hati
tetap tenang dan tentram.
وَأَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ لَعَلَّڪُمۡ تُرۡحَمُونَ (١٣٢
Artinya : Dan ta'atilah Allah dan Rosul,supaya kamu di beri rahmat.*
وَسَارِعُوٓاْ إِلَىٰ مَغۡفِرَةٍ۬ مِّن رَّبِّڪُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا ٱلسَّمَـٰوَٲتُ وَٱلۡأَرۡضُ أُعِدَّتۡ لِلۡمُتَّقِينَ (١٣٣
Artinya :
Dan bersenanglah kamu kepada ampunan dari tuhanmu dan kepada syurga
yang luasnya seluas langit dan bumi yang di sediakan untuk orang-orang
yang bertakwa.
(Qs. Ali-'imran : 132-133)
PERBAHARUILAH IMANMU DENGAN DUA KALIMAH SYAHADAT DAN PELIHARALAH IMANMU DENGAN DUA KALIMAH SYAHADAT
(Irsadul Ibad Hal : 3)
وَإِن ڪَادُواْ لَيَفۡتِنُونَكَ عَنِ ٱلَّذِىٓ أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ لِتَفۡتَرِىَ عَلَيۡنَا غَيۡرَهُ ۥۖ وَإِذً۬ا لَّٱتَّخَذُوكَ خَلِيلاً۬ (٧٣
Artinya : Dan
barang sipa yang buta hatinya di dunia ini,niscaya di akhirat nanti ia
akan lebih buta pula,dan lebih tersesat dari jalan yang benar. (Qs. Al
Isra : 73)
Label:
Artikel Islami,
Majelis AsySyahadatain
10:33 AM
PENDAWA LIMA
Bahwa
yang di maksud pendawa lima ialah : pembawa kalimah syahadat ada lima
orang,yang membawa dan mengajarkan dua kalimah syahadat itu ada lima :
1. RASULULLAH SAW.
Yaitu kanjeng Nabi Muhammad SAW. Beliau bertugas sebagai NUR (cahaya)
yang menyinari kehidupan manusia dan memberikan pertolongan (Syafa'at)
keppada manusia dunia akherat.
2. WALIYULLAH.
Yaitu : Syeh Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati Cirebon.
Beliau bertugas sebagai penunjuk jalan keselamatan dan keamanan kepada manusia dhohir dan bathin (dunia akherat).
Di
dalam sejarah cirebon,meriwayatkan bahwa pada tanggal 28-rajab-1466 M.
Syeh Syarif Hidayatullah menghadap Kanjeng Nabi Muhammad SAW.
Lalu
beliau di beri wejangan di ajarkan ilmu sejatinya syahadat yang bangsa
latifussirri. setelah usai Kanjeng Nabi berkata.* Aku beri anda gelar Insan
kamil,menjabat sebagai wali kutub sebagai wakil mutlaku,tidak adanya
Nabi ya adanya Wali,tidak adanya aku ya adanya kamu,kamu ya saya,saya ya
kamu,bahkan tidak ada wujud dua. Dan anda gelarkan Agama Islam, rukunnya lima perkara yaitu :
Syahadat,Dirikanlah Sholat (lima waktu),zakat,puasa,dan haji bagi yang mampu.
Dan
patuhilah apa yang tersebut dalam Al-Qur'an dan ingat anda jangan
mengunggul-ungguli, (menghebati) tampa amal kebajikan. Dan anda
bergurulah apa adat biasa di dunia, yang benar tingkah lakunya hastiti hati yang sejati. *
3. HABIBULLAH.
Yaitu : Abah Umar Panguragan Cirebon ( wafat tahun,1973 M.)
Belisu
bertugas sebagai pembangkit dan penggali ajaran-ajaran syahadat dari
Rasulullah SAW. Yang di bawa oleh Waliyullah,yang terpendam (terkubur)
oleh sejarah.
4. SHOLAWATULLAH.
Yaitu : Embah Ahmad kebon danas pusaka negara subang (wafat tahun 1999 M.).
Beliau bertugas sebagai pembangun ajaran syahadat dari Rasulullah SAW. Yang di bawa oleh Waliyyullah dan Habibullah
5. SHOLALLAH
Yaitu : orang-orang sholeh dan sholehah yang mengikuti dan melaksanakan, perintah Allah dan RasullNya. (Ajaran Syahadat) orang yang selamet.
Ke
empat guru syahadat tersebut : bertugas sebagai memberi petunjuk dan
penerangan juga pembersih dan pemutih dhohir dan bathin,* supaya selamet
dunia aherat,dunia aherat selamet.*
Maka
dengan ini marilah kita belajar untuk membersihkan diri kita dengan
mengikuti ajaran dan melaksanakan jejak Rasulullah SAW. Dan para
Waliyullah
Firman Allah :
لَقَدۡ جَآءَڪُمۡ رَسُولٌ۬ مِّنۡ أَنفُسِڪُمۡ عَزِيزٌ عَلَيۡهِ مَا عَنِتُّمۡ حَرِيصٌ عَلَيۡڪُم بِٱلۡمُؤۡمِنِينَ رَءُوفٌ۬ رَّحِيمٌ۬ (١٢٨
لَقَدۡ جَآءَڪُمۡ رَسُولٌ۬ مِّنۡ أَنفُسِڪُمۡ عَزِيزٌ عَلَيۡهِ مَا عَنِتُّمۡ حَرِيصٌ عَلَيۡڪُم بِٱلۡمُؤۡمِنِينَ رَءُوفٌ۬ رَّحِيمٌ۬ (١٢٨
Artinya : Sesungguhnya
telah datang kepadamu seorang Rosulldari bangsa kamu sendiri,berat
terasa olehnya penderitaanmu ,sangat menginginkan (keimanan dan
kebahagiaan)mu,terhadap orang-orang mu'min amat pengasih lagi penyayang
(Qs. At-Taubah : 128)
فَأَرۡسَلۡنَا فِيہِمۡ رَسُولاً۬ مِّنۡہُمۡ أَنِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ إِلَـٰهٍ غَيۡرُهُ ۥۤۖ أَفَلَا تَتَّقُونَ (٣٢
فَأَرۡسَلۡنَا فِيہِمۡ رَسُولاً۬ مِّنۡہُمۡ أَنِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنۡ إِلَـٰهٍ غَيۡرُهُ ۥۤۖ أَفَلَا تَتَّقُونَ (٣٢
Artinya : Lalu
kami kirimkan seorang Rosull dari antara mereka (yang berkata)
sembahlah Allah,tidak ada bagi kamu selain daripadaNya.mengapakah kamu
tidak bertaqwa '' (Qs. Al-mu'minun : 32)
لَقَدۡ مَنَّ ٱللَّهُ عَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ إِذۡ بَعَثَ فِيہِمۡ رَسُولاً۬ مِّنۡ أَنفُسِهِمۡ يَتۡلُواْ عَلَيۡہِمۡ ءَايَـٰتِهِۦ وَيُزَڪِّيہِمۡ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلۡكِتَـٰبَ وَٱلۡحِڪۡمَةَ وَإِن كَانُواْ مِن قَبۡلُ لَفِى ضَلَـٰلٍ۬ مُّبِينٍ (١٦٤
لَقَدۡ مَنَّ ٱللَّهُ عَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ إِذۡ بَعَثَ فِيہِمۡ رَسُولاً۬ مِّنۡ أَنفُسِهِمۡ يَتۡلُواْ عَلَيۡہِمۡ ءَايَـٰتِهِۦ وَيُزَڪِّيہِمۡ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلۡكِتَـٰبَ وَٱلۡحِڪۡمَةَ وَإِن كَانُواْ مِن قَبۡلُ لَفِى ضَلَـٰلٍ۬ مُّبِينٍ (١٦٤
Artinya :
SesungguhnyaAllah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman
ketika Allah mengutus di antara mereka seorang Rasull dari golongan
mereka sendiri.ia membacakan kepada mmereka ayat-ayat Allah,membersihkan
(jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan Al-hikam. Dan
sesungguhnya sebelun kedatangan Nabi itu mereka berada dalam kesesatan
yang nyata.'' (Qs. Ali-Imran . 164)
Wasiat syehunal Mukarom :
- Ya maksiat luru guru ning liyane, ning syahadat penghabisan wulangane
- Wajib aein lanang wadon luru ilmu, aja liren yen durung ilang bodohmu
- Ilmu iku dadi obor dadi damar,gage ngaji mumpung Qur'an masih gumelar
- Niat ngaji wajib ihlas aja lian,banget larang kaya regane berlian
Sumber: http://ngajisyahadat.blogspot.com/
Label:
Artikel Islami,
Majelis AsySyahadatain
10:24 AM
MENGKAJI HURUF ALIF
1. Alif fatkhah : (Allah)
__________________________________________________________________________
DULUR PAPAT KALIMA PANCER
Bahwa yang di sebut dulur papat kalima pancer di sini di sebut : teman manusia berikut dengan tuhannya. Dulur papat (temean-teman manusia) yaitu : Hewan, Nafsu, Syetan, Malaikat. Sedangkan kalima pancer yaitu : Dzikir kepada Allah (Allah, Allah, Allah) yang ada di damam hati atau hati yang hidup ingat Allah dengan terus menerus (istiqomah).
Keempat teman manusia itu mempunyai watak masing-masing, ada yang baik dan yang kurang baik,ada yang ingin mencelakakan dan ada yang ingin menyelamatkan manusia.
Teman manusia yang kuraung baik dan ingin mencelakakan yaitu ada tiga : Hewan, Nafsu,dan Syetan. Sedangkan teman manusia yang baik hanya satu yaitu : Malaikat.
Perjalanan manusia di ibaratkan mobil, yang sering bergonta ganti supir. Jika hati manusia itu di sopiri, di pimpin oleh teman yang baik, maka perjalanan hidup manusia itupun akan baik pula. Dan akan selalu memmatuhi aturan-aturan agama. Maka perjalanan hidupnya berada dalam kebaikan dan keselamatan. Tettapi sebaliknya jika manusia itu hatinya di sopiri, di pimpin oleh teman yang kurang baik (Hewan, Nafsu, Syetan) Maka perjalanan hidupnya akan menjadi tidak baik, banyak melanggar aturan-aturan agama,sehingga di dalam hidupnya sering membuat kerusakan dan kesalahan,yang ahirnya merugikan diri sendiri dan orang lain.
Jadi jelasnya, baik tidaknya perjalanan manusia itu tergantung hatinya, manusia yang baik dan betul-betul sempurna yaitu manusia yag hatinya di sopiri, di pimpin, di duduki, di kuasai, oleh tuhannya yaitu : (Allah) dan manusia inilah yang di sebut sejati ing manusia.
Maka dengan ini pandai-pandailah kita melihat hati dan mengoreksi diri dalam hidup ini.
Jangan sampai di kuasai oleh teman yang kurang baik,karna itu akan mengakibatkan hati kita buta.
Maksudnya yaitu bahwa bumi, langit, seisinya yang menciptakan Allah SWT
jodoh, bagja, cilaka, pati,yang mengatur Allah SWT. Yang maha kuasa
Allah,yang maha kaya Allah,yang maha suci Allah,yang maha melihat
Allah,yang maha Allah. Maka ita sebagai hamba Allah, harus memuja dan
memuji kebesaran dan keagunganNya. Yaitu dengan cara membiasakan
lisannya berdzikir,wiridan dan membaca Asma-asma Allah SWT.
2. Alif kasroh : (Iman)
Makksudnya yaitu : bahwa kita sebagai hamba Allah,harus yakin (Iman) dan
percaya bahwa Allah itu ada dan keberadaan Allah itu harus di buktikan
dan di rasakan dalam hidup kita. Yaitu menghidupkan hati dengan dzikir
dan merasa di awasi dan di lihat oleh Allah SWT.
3. Alif dhommah (usaha)
Maksudnya ialah : bahwa kita sebagai hamba Allah,harus selalu
berusaha,mengerjakan perintah dan menjauhi larangan Allah dan Rasulnya.
Dan ketiga huruf Alif tersebut di kumpulkan menjadi satu maka akan
terbentuk segi tiga. Segi tiga ini di sebut tawajah (bentuk tangan orang
yang sedang berdo'a) ada juga yang mengatakan cap atau setempel Nabi
Muhammad SAW. Dan juga ada yang mengatakan lambang perjalanan hidup
manusia, artinya : jika manusia itu mau menanamkan dan melaksanakan
ketiga huruf alif tersebut,maka perjalanan hidupnya,berada dalam
kebaikan dan keselamatan. Tetapi sebaliknya jika orang tersebut tidak
mau menanamkan dan melaksanakan ketiga huruf alif tersebut maka orang
tersebut perjalanan hidupnya dalam kesalahan dan kesesatan.
Nadzom :
Akal mikir luru dalan keselamatan,tepungna ati urip ning pageran (Allah)
Pitutur Syehunal Mukarom (embah ahmad) : embah itu bukan guru...?
gurunya ya kanjeng Nabi. Embah itu di ibaratkan tukang pos yang
mengantarkan surat kepada masyarakat,atau mengantarkan amanah dari
kanjeng Nabi unntuk umatnya. Baik itu amanah yang berupa jubah sorban,
tawasulan, wiridan,asmaul husna,dan lain-lainnya,itu supaya amanat
kanjeng Nabi,di kerjakan oleh umatnya, yang betul-betul ingin selamat
dunia akherat,dunia akhirat selamet.*
Ayu manut kang miturut ning gurune, mumpung ana kang nuduhaken
dedalane, guru nuntun kesugihan dunia akherat,yen gelema bukaha ning
syahadat.__________________________________________________________________________
DULUR PAPAT KALIMA PANCER
Bahwa yang di sebut dulur papat kalima pancer di sini di sebut : teman manusia berikut dengan tuhannya. Dulur papat (temean-teman manusia) yaitu : Hewan, Nafsu, Syetan, Malaikat. Sedangkan kalima pancer yaitu : Dzikir kepada Allah (Allah, Allah, Allah) yang ada di damam hati atau hati yang hidup ingat Allah dengan terus menerus (istiqomah).
Keempat teman manusia itu mempunyai watak masing-masing, ada yang baik dan yang kurang baik,ada yang ingin mencelakakan dan ada yang ingin menyelamatkan manusia.
Teman manusia yang kuraung baik dan ingin mencelakakan yaitu ada tiga : Hewan, Nafsu,dan Syetan. Sedangkan teman manusia yang baik hanya satu yaitu : Malaikat.
Perjalanan manusia di ibaratkan mobil, yang sering bergonta ganti supir. Jika hati manusia itu di sopiri, di pimpin oleh teman yang baik, maka perjalanan hidup manusia itupun akan baik pula. Dan akan selalu memmatuhi aturan-aturan agama. Maka perjalanan hidupnya berada dalam kebaikan dan keselamatan. Tettapi sebaliknya jika manusia itu hatinya di sopiri, di pimpin oleh teman yang kurang baik (Hewan, Nafsu, Syetan) Maka perjalanan hidupnya akan menjadi tidak baik, banyak melanggar aturan-aturan agama,sehingga di dalam hidupnya sering membuat kerusakan dan kesalahan,yang ahirnya merugikan diri sendiri dan orang lain.
Jadi jelasnya, baik tidaknya perjalanan manusia itu tergantung hatinya, manusia yang baik dan betul-betul sempurna yaitu manusia yag hatinya di sopiri, di pimpin, di duduki, di kuasai, oleh tuhannya yaitu : (Allah) dan manusia inilah yang di sebut sejati ing manusia.
Maka dengan ini pandai-pandailah kita melihat hati dan mengoreksi diri dalam hidup ini.
Jangan sampai di kuasai oleh teman yang kurang baik,karna itu akan mengakibatkan hati kita buta.
Label:
Artikel Islami,
Majelis AsySyahadatain
10:19 AM
MENGAJI ALAM YANG EMPAT
1. ALAM NASUT
Alam nasut ialah : Alam yang terlihat oleh mata ahir ( Alam jasmani ) yang isinya : Manusia, hewan asalnya dari unsur air, kejadiannya dari Nafsu Sawiah (bening),keluarnya dari mata, wataknya bisa mlihat, Ilmunya tingkat syareat, akalnya hasab (mencari)
Alam nasut ialah : Alam yang terlihat oleh mata ahir ( Alam jasmani ) yang isinya : Manusia, hewan asalnya dari unsur air, kejadiannya dari Nafsu Sawiah (bening),keluarnya dari mata, wataknya bisa mlihat, Ilmunya tingkat syareat, akalnya hasab (mencari)
Dan orang yang ilmu pengetahuannya masih di Alam Nasut, biasanya
orang tersebut,hatinya masih lalai atau masih tidur, ilmu pngtahuannya
masih di dapat dari orang lain (orang awam) bukan bersumber dari dirinya
sendiri, ibaratnya bak air, ada air kalau di isi saja tetapi kalu tidak
di isi, ia akan kosong dan kering,dan orang tersebut mudah sekali di
hasut, hidupnya hanya mengikuti umum saja tidak mempunyai pegangan
sendiri.
2. ALAM JABARUT
Alam Jabarut ialah : Yaitu Alam yang tidak terlihat oleh mata lahir
(Alam Rohani) isinya : Jiin, Syetan, Merkayangan dan bangsa siluman,
asalnya dari unsur api, kjadiannya dari Nafsu Amarah (panas), keluarnya
dari telinga, wataknya bisa mendengar , ilmunya tingkat thorikot, akalnya a'to ( yang melakukan)
Orang ilmu pengetahuannya sudah masuk Alam Jabarut, pada umumnya
orang tersebut di katakan jadab, karena dia sudah melihat dua Alam (Alam
nyata dan alam tidak nyata), sehingga kelakuannya orang tersebut itu
agak aneh, tidak umum dengan orang ain. Dan biasanya orang tersebut
hatinya hidup. Dia bisa melihat dan mendengar susuatu yang sifatnya
ghoib walaopun masih tahapan ( tipuan ) artinya apa yang dia lihat atau
di dengar tidak semua benar, kadang bisa menjatuhkan dan menyesatkan.
Sehingga orang yang masuk Alam Jabarut harus hati-hati dan waspda,
jangan sampai terpedaya, dan menjadi sibuk lupa dngan tujuan hidup, ia
mempunyai ilmu pengetahuannya dari orang lain juga dari dirinya sendiri (
petunjuk dari Allah )
3. ALAM MALAKUT
Alam malakut ialah Alam Qolbi ( hati ) isinya para malaikat, asalnya
dari unsur angin, kejadiannya dari Nafsu Mutmainah ( tenang ),
keluarnya dari hidung, wataknya bisa mencium, ilmunya tingkt hakekat,
Akalnya Huda ( menjdi wayang ) artinya orang itu sudah betul-betul
pasrah ( tawakal ) bagaimana yang mengatur saja, dan ia merasakan
kehadiran Allah, dan orang yang ilmu pengetahuannya sudan mencapai Alam
Malakut, maka ia akan bisa melihat suatu Alam yang mana makhluknya serba
putih yang sedang berdiri, ruku, sujud,dan duduk. Dan orang yang
mencapai tingkat ini hatinya di penuhi oleh Nur ( Cahaya ) sehingga di
kehidupannya tenang dan tentram.
4. ALAM GHOIBI
Alam ghoibi ialah Alam Qolbin salim ( hati yang selamet ) isinya :
Arwah-arwah para Nabi, para Sahabat, para Wali, dan orang-orang sholeh.
Asalnya dari unsur bumi kejadiannya dari nafsu Luamah ( lemas ),
keluarnya dari mulut, wataknya bisa berbicara, Ilmunya tingkat ma'rifat,
akalnya falsafah ( menjadi dalang ) artinya orang tersebut mencapai
pangkat Insan Kamil, manusia yang sempuna (sejati ing manusia ) di
hatinya hanya ada Allah.
Di pulau jawa juga terdapat Ibu Kota Jakarta yang artinya : sengaja nyekar kang nyata. Maksudnya adalah : "Harus mencari sampai ketemu" untuk menyelamatkan kita di dunia dan ahirat. Untuk mencapainya, kita harus mencari guru yaitu guru yang memberi petunjuk ke jalan kebahagiaan dan keselamatan dunia dan ahirat Guru itu adalah GURU MURSYID
Guru Mursyid memiliki empat sifat. Di sebutkan dalam syair sebgai berikut:
sapa wonge nemu guru sifat papat, poma-poma cekelana ingkang kuat
* Kuping siji sifat ipun Muayidin, nguataken agama kelwan yakin
* Kaping loro sifat ipun Musfikin, kang makani ewon-ewon fakir miskin.
* Kaping telu sifat ipun Zhidin, kang ora jejaluk ning manusia sarto jin.
* Kaping papat sifat ipun Rua;faulil Mu;minin, kang muruki ning wong bodo sehingga yakin.
Iki Nadzom nukil saking kitab dasuki, nomor sewidak sanga (69) mangga dipun slidiki
'' NEGARA INDONESIA ''
Indonesia berasal dari kata : Indung ( Ibu ) Sia ( Kamu ), Bhsa Sunda,
Yang artinya Ibu kamu atau Ibunya seluruh Negara. Jadi Negara Indonesia
adalah Ibu yang sedang mengandung, yang di kandung oleh perut bumi
indonesia ini adalah kandungan pulau jawa, arti dari kata Jawa sendiri
adalah Ja (Jajaran) Wa (Wali), atau disebut jajaran wali. ada juga yang
mengatakan jasa wali. Kalau kita lihat bahwa pulau jawa dari ujung
barat sampai ujung timur banyak jajaran wali dan jasa-jasanya.
Jadi, jelasnya negara indonesia adalah negara wanita yang sedang
mengandung, dan kandungan di dalamnya yaitu para wali dan
ajaran-ajarannya yang sangat bermanfaat untuk mencapai kebahagiaan dunia
aherat.Di pulau jawa juga terdapat Ibu Kota Jakarta yang artinya : sengaja nyekar kang nyata. Maksudnya adalah : "Harus mencari sampai ketemu" untuk menyelamatkan kita di dunia dan ahirat. Untuk mencapainya, kita harus mencari guru yaitu guru yang memberi petunjuk ke jalan kebahagiaan dan keselamatan dunia dan ahirat Guru itu adalah GURU MURSYID
Guru Mursyid memiliki empat sifat. Di sebutkan dalam syair sebgai berikut:
sapa wonge nemu guru sifat papat, poma-poma cekelana ingkang kuat
* Kuping siji sifat ipun Muayidin, nguataken agama kelwan yakin
* Kaping loro sifat ipun Musfikin, kang makani ewon-ewon fakir miskin.
* Kaping telu sifat ipun Zhidin, kang ora jejaluk ning manusia sarto jin.
* Kaping papat sifat ipun Rua;faulil Mu;minin, kang muruki ning wong bodo sehingga yakin.
Iki Nadzom nukil saking kitab dasuki, nomor sewidak sanga (69) mangga dipun slidiki
Label:
Artikel Islami,
Majelis AsySyahadatain
10:11 AM
LELAKON TANAH JAWA
Menurut
cerita orang tua, bahwa lelakon tanah jawa itu ada empat cerita yang
masing-masing di mainkan oleh orang agung dan orang mulia.
1. HANA CARAKA DATA SAWALA
NADZOM SYEHUNA
Orang agung yang menjaga dan mengatur Negra (Dunnia). Sedangkan orang mulia, yang menjaga dan mengatur urusan agama (Aherat)
1. HANA CARAKA DATA SAWALA
Yaitu cerita perjalanan hidupnya embah Kuwu Sangkan Cirebon girang dengan Embah Syarif Hidayatullah
SunanGunung Jati cirebon. Embah Kuwu orang agung yang menjaga Negara.
Sedangkan Syarif Hidayatullah sebagai orang mulia, dan keadaan
masyarakat waktu masih primitif, buta aksara dan buta Agama.
2. DATA SAWALA
Yaitu : cerita perjalanan perjalanan hidupnya presiden
sukarno dengan Syechunal Mukarom Abah Umar Bin Ismail Bin Yahya. Bung
Karno sebagai orang agung yang membangkitkan Negara, sedangkan Abah Umar
sebagai orang mulia yang membangkitkan Agama. Keadaan Rakyat saat itu
sedang bangkit dan bersatu untuk berjuang demi membela bangsa,agama, dan
negara yang selama ini terindas dan terinjak injak oleh kaum penjajah.
3. PADA JAYANYA
Yaitu : cerita perjalanan hidupnya presiden soeharto dengan Syechunal Mukarom embah Ahmad Sholawatullah. Pak
harto sebagai orang agung yang membangun Negara sedangkan Embah Ahmad
sebagai orang mulia yang membangun agama. Keadaan masa itu rakyat sedang
sibuk membangun, bangsa, agama, dan negara yang rusak aklibat di jajah.
4. MANGA BATANGA
Yaitu : cerita perjalanan kehidupan sekarang ini, entah siapa dan apa yang terjadi pada bangsa, agama, dan negara ini. Namun
jelasnya bahwa negra kita ini sudah jadi, tinggal menempati, tetapi
negara ini belum bersih, maka dengan ini marilah kita bersama-sama untuk
membersihkankotoran-kotoran di negara ini seperti : banyak tempat,
maksiat, perjudian, narkoba dll.
Orang yang menjual Agama, demi kepentingan pribadi, aliran, aliran
sesatyang tidak berpedoman pada Al Qur'an, Hadis Ijma dan Qias.
Marilah kita mencontoh perbuatan para awlia Yaitu : Toma, Hasud, Ujub,
Ria, Takabur, Dengki, Syirik, Munafik dan Dendam. Kotoran di dalam hati
kita inilah yang menjadi sumber malapetaka di bumi ini.
NADZOM SYEHUNA
* Bersenana ati kang banget kotore Toma, Khasud, Ujub, Ria, Takabure,
* Ujub, Ria, Takabur, Dengki,singkirana Hasud, Toma ngerusak pangkat dadi hina.
* Eling Allah kang gumantil demen Rosul ayo ngintil, aja kalah karo isine pendil, kapan bukapan di
gotong katil.
* Eling Allah kang sempurna ora bisa akalna, amal eling kang di gawa barang akeh ora di gawa.
Firman Allah yang artinya :
* Dan barang sipa yang buta (Hatinya) di dunia ini,niscaya di akhirat nanti ia akan lebih buta
(pula)dan lebih tersesat dari jalan (yang benar) (Qs. Al Isra : 73)
* Hai orang-orang yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
* Sesungguhnya orang yang paling mulya di antara kamu di sisi Allah, adalah orang yang bertaqwa
Label:
Artikel Islami,
Majelis AsySyahadatain
10:07 AM
Setiap bayi yang lahir kedunia ini, dari manapun asalnya hatinya berdzikir kepada Allah, mulutnya berbunyi owa-owa-owa maksudnya (Allah,Allah,Allah) kerena lidahnya masih pendek. Sebelum ruh di masukan kedalam diri mausia, selalu berdzikir tak henti-henti. Tapi setelah ruh itu masuk kedalam diri manusia, dan menjadi manusia (dewasa)kebanyakan ruh itu lupa kepada tuhannya, itu semua di sebabkan terpedaya oleh kehidupan dunia.
ASAL USUL MANUSIA DI DALAM KANDUNGAN
Allah SWT. Menciptakan manusia di dalam kandungan seorang ibu dari setetes air mani (hina)dari percampuran suami dan istri.
Allah berfirman : Dari setetes air mani, Allah menciptakan lalu menentukan.
Proses terjadinya manusia sebagai berikut :
40 Hari menjadi Darah, 40 Hari menjadi daging, 40 Hari bentuk manusia,
setelah 120 Hari, lalu di masuki ruh setelah mencapai kurang lebih 9
Bulan maka lahirlah si jabang bayi.
Setiap bayi yang lahir kedunia ini, dari manapun asalnya hatinya berdzikir kepada Allah, mulutnya berbunyi owa-owa-owa maksudnya (Allah,Allah,Allah) kerena lidahnya masih pendek. Sebelum ruh di masukan kedalam diri mausia, selalu berdzikir tak henti-henti. Tapi setelah ruh itu masuk kedalam diri manusia, dan menjadi manusia (dewasa)kebanyakan ruh itu lupa kepada tuhannya, itu semua di sebabkan terpedaya oleh kehidupan dunia.
Teman-teman manusia ada 4 (empat) hewan,nafsu,syetan, dan malaikat
1. Hewan. (Usia 0 - 10 tahun) Wataknya yaitu : makan,tidur,main,dan segala macam-macam kepuasan-kepuasan, sifatnya rakus dan serakah
2. Nafsu (Usia 5 - 10 tahun) wataknya, menginginkan sesuatu
untuk kepentingan diri, dengan cara melamu, menghayal, merencanakan dan
mencita-citakan, sehingga mengakibatkan timbulnya penyakit hati.
3. Syetan (Usia 10 - 15 tahun) wataknya, males, ragu-ragu,
rewel, tanggung dan segala bnetuk yang melarang untuk berbuat kebaikan
amal sholeh.
4. Malaikat (usia 15 - 42 tahun) wataknya selalu mengajak atau
menyuruh kepada kebaikan amal sholeh dan mengerjakan perintah Allah dan
Rosulnya, dengan mengikuti perbuatan waliyullah.
Keempat teman tersebut saling berbuat untuk menguasai, menduduki,
memimpin, atau menjabat hati kita, di saat hati kita tidak eling Allah.
Sehingga mengakibatkan hati kita selalu mengalami perang bathin yaitu :
perang antara hewan,nafsu,syetan,malaikat. Hanya malaikatlah yang
mengajak berbuat kebaikan dan amal sholeh agar selamat dunia aherat
selamat.
Nafsu Manusia di bagi 4 (empat.)
1. Nafsu Sawiyah yaitu : keinginan-keinginan duniawi, (barang-barag) yang di lihat.
2. Nafsu Amarah yaitu : bisikan-bisikan untuk berbuat salah dan dosa atau berbuat kejahatan.
3. Nafsu Mutmainah yaitu : keinginan berbuat kebaikan
4. Nafsu Luamah yaitu : keinginan untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Firman Allah :
إِنَّمَا
ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ثُمَّ لَمۡ
يَرۡتَابُواْ وَجَـٰهَدُواْ بِأَمۡوَٲلِهِمۡ وَأَنفُسِهِمۡ فِى سَبِيلِ
ٱللَّهِۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلصَّـٰدِقُونَ (١٥
Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang
beriman kepada Allah dan RosulNya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan
mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka
inilah orang-orang yang benar ( Qs. Al-hujuraat : 15)
Nadzom Syehunal Mukarom
* Syetan goda kiwe tengen ngajak rusuh, dadi wong bodo pikir keder dadi palsu.
* Gage tobat mumpung masih nig uripe, kang aran tobat mateni nafsu ning karepe.
* Karep nafsu sawah amba, umah gedong, durung ketrima awake wis di gotong.
* Nafsu iku di turuti nyilakani, seora-ora nafsu iku ya mateni.
* Awak ira awan bengi kacanana, inkangawas tindak lampah titenana.
Label:
Artikel Islami,
Majelis AsySyahadatain
10:03 AM
PERBUATAN-PERBUATAN MANUSIA DI DUNIA
PERBUATAN-PERBUATAN MANUSIA DI DUNIA
Di dalam hidup di dunia ini, ada dua jalan yang harus kita pilih yaitu :
1. Jalan selamat yaitu :
Jalan yang di tempuh oleh kekasih-kekasih Allah. Dengan
perbuatan-perbuatan yang baik dengan di barengi lidah dan hati berdzikir
kepada Allah. Atau orang yang selalau mendekatkan diri kepada Allah
SWT. Dengan mengikuti jejak Rosullullah dan Waliyullah.
2. Jalan sesat yaitu : Jalan yang ditempuh oleh musuh-musuh Allah, orang yang menuruti ajakan hawa nafsu, dan mengikuti perbuatan iblis.
Allah berfirman :
Dan kami Allah telah menunjukan kepadanya dua jalan (Qs. Al-Balad : 10)
Perbuatan selamat Yaitu :
1. Tobat : kembali kepada jalan Allah SWT
2. Qona'ah : menerima segala pemberian dari Allah SWT
3. Juhud : tidak tertarik pada kemewahan dunia
4. Ta'alumul ilmi : senang mencari ilmu
5. Muhafadhoh ala sunah : selalu menjaga dan mengerjakan sunanh
6. Tawakal : pasrah diri kepada Allah
7. Ikhlas : murni semata-mata karena Allah
8. Uj'lah : senang menyendiri (tafakur,dzikir,membaca Al Qur'an
9. khifdul auqot : bisa mmembagi atau mengatur waktu untuk ibadah
Allah berfirman yang artinya :
* Allah meninggikan orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang di beri ilmu
pengetahuan beberapa derajat (Qs. Al Muzadalah ayat : 11)
* Aku tinggalkan untuk kamu dua perkara ( pusaka) tak lah kamu akan tersesaselama-lamanya,
selama kamu masih berpegang kepada keduanya, yaitu kitabullah dan sunah Rosull. (hadis)
Perbuatan sesat Yaitu :
1. Ujub : bangga pada diri-sendiri
2. Ria : mengharapkan pujian dari seseorang
3. Takabur : merasa lebih ebat dari yang lain
4. Dengki : membenci terhadap sesama
5. Hasud : mau mencelakakan orang lain
6. Toma : mengharapkan pemberian orang lain
7. Musyrik : menyekutukan Allah
8. Munafik : bisa mengatakan tak mau mengerjakan
9. Dendam : menyimpan maksud jahat
Allah berfirman yang artinya :
* Didalam hati mereka ada penyakit, lalu di tambah Allah penyakitnya,dan bagi mereka siksa yang
pedih,di sebabkan mereka berdusta (Qs. Al Baqoroh : 10)
Nadzom
* Bersenana ati kang banget kotore Toma, Khasud, Ujub, Ria, Takabure.
* Ujub, Ria, Takabur, Dengki,singkirana Hasud, Toma ngerusak pangkat dadi hina.
Sejati ing manusia # :
sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku, adalah untuk Allah
jua, yang memelihara Alam Semesta yang tidak punya sekutu sama sekali.
Begitulah di suruh, oleh Allah sebagai seorang muslim. (Qs. Al Baqoroh : 152)
(ORANG YANG SELALU DZIKIR KAPADA ALLAH) di dalam hatinya hanya ada Allah SWT.
* Berdzikirlah kamu kepadaku niscaya aku akan inget kepadamu.
* Dan kami Allah lebih dekat dengan manusiadari urat nadi (urat leher) Qs. Qaaf : 16
* Dan sebagian di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan
Allah : dan Allah maha penyantun kepada hamba-hamba-Nya (Qs. Al Baqoroh : 207)
Label:
Artikel Islami,
Majelis AsySyahadatain
9:53 AM
SEJARAH SORBAN JUBAH
SEJARAH SORBAN JUBAH
Jama'ah Asy-Syahadatain |
Diceritakan di negara pajajaran kedua putra prabu siliwangi yaitu :
Raden walang sungsang (Embah kuwu sangkan) dan nyai rara santang setelah
selesai berguru ajaran Islam ke Syeh Nur Jati di gunung jati. Lalu
keduanya berangkat ke tanah suci mekkah untuk melaksanakan ibadah haji.
Kemudian nyai rara santang bertemu jodohnya yaitu sultan mesir (syarif
Abdullah Raza Ammatudin). dan dari hasil pernikahan beliau, di karuniai
dua orang putra yaitu Syarif Hidayatullah (cirebon) dan Syarif Nurullah
(sultan mesir).
Syarif Hidayatullah lahir pada mulud 1448 M dan pada tahun 1479 M
beliau di tugaskan oleh ibunya untuk menyebarkan Agama Islam di jawa
khususnya di cirebon.
Di dalam penyebaran beliau di bantu para wali seperti, Syeh Datul
Kahfi, Syeh Abdur Rahman, Syeh Magelung, Syeh Lumajang, S. Hasanudin,
Raden Fatah, Syeh Bentong, Sayyid usman, nyi mas gandasari, dll.
para wali mengajarkan agama islam, terutama, dalam mengerjakan sholat
agar memakai putih-putih (jubah,sorban,rida,sajadah). Untuk waninata
memakai busana ihrom (mukena) Karena itu merpakan sunah Rosull, yang
besar fedahnya, juga menganjurkan agar orang mati di bungkus kain putih.
Namun sayang sekali Syiar ajaran para wali tersebut menjadi terhenti,
karena di jajah oleh bangsa barat, bertahun-tahun lamanya, kurang lebih
350 Tahun sedangkan di saat itu para pejuang bangsa di dalam melawan
penjajah, banyak yang sedang memakai putih-putih dan jubah sorban,
seperti : pengeran diponegoro, imam bonjol, dll. Yang akhirnya
belandapun memerintahkan supaya orang-orang yang memakai pakaian putih
itu di tangkap dan si bunuh. hingga akhirnya rakyat menjadi takut,sholat
memakai pakaian putih karena di bantai abis sebab di anggap pemrontak.
Lalu ahirny para pejuang dan para kiyai, bersepakat untuk sementara
supaya sorban jubah di lepas dan bendera merah putih di taruh di
wuwungan. Ada juga, sorban di buat jadikan peci, blangkon yang di pakai
demang. Dan dengan rahmat Allah yang maha kuasa, dan dengan di dorong
oleh keinginan luhur, maka terciptalah kemerdekaan indonesia. Dan
setelah merdeka ulama besar dari dari panguragan cirebon, Syehunal
Mukarom Habibullah Abah Umar Bin Ismail Bin Yahya. Beliau mengajarkan
ajaran para wali yang terpendam oleh sejarah tersebut.
Dan munculnya ajaran Abah Umar di antaranya pakaian putih-putih
(jubah,sorban,rida,sajadah), orang-orang menganggap aneh atau ajaran
baru, padahal ajaran Abah Umar adalah ajaran terdahulu, ajaran para
Wali, ajaran Rosulullah yang di sampaikan oleh Syarif Hidayatullah.
Namun ibarat pepatah "terlanjur basah ya sudah mandi sekali" itulah yang
di alami oleh umat islam bangsa kita sekarang ini, walaupun mereka
taubahwa ajaran yang di ajarkan oleh Abah Umar itu ajaran yang benar dan
berpedoman pada Al-Qur'an, hadist,ijma,qias, namun mereka membenci dan
menjelek-jelekan, kecuali orang-orang yang mendapat petunjuk (Hidayah)
dari AllahSWT. Yang mau mengikutinya.
Penjajah bangsa belanda terhadap bansa kitaibarat membalikan telapak tangan, yang tadinya putih bersih menjadi hitam legam.
Itulah sejarah jubah sorban di negara kita ini.
"Lalu apakah Ajaran Para wali itu"
Ajaran para wali itu ajaran Rosulullah SAW, yang di sampaikan, di
praktekan, di contohkan oleh Sayyidi Syehunal Mukarom Abah Umar
panguragan cirebon juga, oleh Sayyidi Syehunal Mukarom embah Ahmad
Sholawatullah Kebon danas Pusaka Negara Subang. Sedangkan ilmu yang di
ajarkan ilmu syahadat sejati, syahadat yang asal-usulnya dari Syarif
Hidayatullah.
Sebagaimana di sebutkan dalam Nadzom:
Iki nadzom nutur syahadat sejati, syahadat kang weton saking Gunung Jati.
Syahadat ipun Gusti Syarif Hidayatullah., ingkang nglakoni kabeh waliyullah.
Ayu batur di robah kita pikire, eling Allah kang akeh muji dzikre
Oranana dalan olih kanugrahan, yen ora nurut ning gurune sira bongan.
Guru sapa Guru Syarif Hidayatullah, awan bengi ati urip eling Allah
Allah-Allah ya Allah gusti pangeran, kula nuhun cangkem ngucap ati jalan.
Ati iku ibarat masjid baiturahman, eling Allah, Rosulullah aja robah
Akal mikir luru dalan keselametan, tepungena ati eling ning pangeran.
Firman Allah :
Firman Allah :
قُلۡ
إِن كُنتُمۡ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحۡبِبۡكُمُ ٱللَّهُ
وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ۬ رَّحِيمٌ۬ (٣١
Katakanlah (Hai Muhammad),'' jika kalian bener-bener, mencintai Allah
maka ikutilah aku, Niscaya Allah mencintai dan mengampuni dosa-dosamu,"
Allah Maha pengampun lagi Maha penyayang.
(Qs. Ali-Imran : 30-31)
(Qs. Ali-Imran : 30-31)
قُلۡ أَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَۖ فَإِن تَوَلَّوۡاْ فَإِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلۡكَـٰفِرِينَ (٣٢
Katakanlah : "Ta'atilah Allah dan Rosullnya, jika kamu berpaling maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang kafir," (Qs. Ali-Imran : 31-32)
Katakanlah : "Ta'atilah Allah dan Rosullnya, jika kamu berpaling maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang kafir," (Qs. Ali-Imran : 31-32)
وَٱلَّذِينَ يُؤۡتُونَ مَآ ءَاتَواْ وَّقُلُوبُہُمۡ وَجِلَةٌ أَنَّہُمۡ إِلَىٰ رَبِّہِمۡ رَٲجِعُونَ (٦٠
Artunya : Dan Tuhanmu berfirman: "berdo'alah kepada-Ku, Niscaya akan ku perkenankan.
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku,
akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina". (Qs. Al-Mu'min : 60)
لَّا يُحِبُّ ٱللَّهُ ٱلۡجَهۡرَ بِٱلسُّوٓءِ مِنَ ٱلۡقَوۡلِ إِلَّا مَن ظُلِمَۚ وَكَانَ ٱللَّهُ سَمِيعًا عَلِيمًا (١٤٨
Artinya : Allah tidak menyukai ucapan buruk (yang di ucapkan)
dengan terus terang kecuali orang-orang yang di aniaya. Allah adalah
Maha mendengar lagi Maha mengetahui". (Qs. An-Nisaa : 148)
Baca Juga: SEJARAH SYEKHUNAL MUKAROM ABAH UMAR BIN ISMA’IL BIN YAHYA
Baca Juga: SEJARAH SYEKHUNAL MUKAROM ABAH UMAR BIN ISMA’IL BIN YAHYA
Sumber: http://ngajisyahadat.blogspot.com/
Label:
Artikel Islami,
Majelis AsySyahadatain
12:47 AM
Tahukah anda bahwa karamah para Shahabat datang setelah wafatnya
Rasulullah? Jadi jangan anggap bahwa para Shahabat tak berkaramah.
Ketika Rasulullah masih berada di tengah-tengah para Shahabat, mereka
belum mengeluarkan karamah. Karena di saat itu merupakan wilayah
Mu'jizah yang tingkatannya lebih tinggi daripada Karamah.
Diceritakan bahwa di zaman khilafah Sayyidina Umar bin Khatthab suatu ketika di saat beliau berkhatbah di atas mimbar, tiba-tiba beliau dengan nada keras berkata "Wahai Sariah gunung.. gunung..!!!", lalu beliau kembali berkhatbah. Orang-orang tercengang dengan yang beliau katakan. Setelah beberapa waktu berlalu, datanglah para pasukan yang diutus Sayyidina Umar untuk berekspansi. Datanglah salah satu panglima perang bernama Sariyah bin Zanim al-Kilabi, dia bercerita bahwa suatu hari di hari Jum'at disaat shalat kami hampir saja dihancurkan oleh musuh. Namun tiba-tiba terdengar suara Amirul Mu'minin (Sayyidina Umar): "Wahai Sariyah gunung.. gunung..!!!", kemudia Sariyah dan pasukan naik ke gunung dan kami selamat.
Cerita yang lain adalah di saat terjadi kebakaran besar melanda kota Madinah pada masa pemerintahan Sayyidina Umar orang-orang berhamburan keluar rumah. Datanglah seorang Shahabat yang bernama Ali Ijl, beliau berkata kepada api: "Wahai Api diamlah! Sungguh engkau sekarang berada di Kotanya Muhammad" seketika itu api langsung padam tanpa bekas sama sekali.
Dua cerita tersebut merupakan cerminan betapa besar keagungan Allah yang diperuntukkan bagi hamba yang Allah sayangi, sebagai bekal fi sabilillah. Tak terkecuali adalah karamah yang diberikan kepada Guru Kita Syaikhuna al-Mukarram Habib Umar bin Isma'I'll bin Yahya. Cerita karamahnya termaktub dalam syair berikut:
Ya Allah ya Rasulullah ya Habibi Khalifah Rasul
Abdi umat nuhun gandul dateng Syaikhuna lan gusti Rasul
Ya Allah ya Rasulullah ya Syaikh Hadi nuhun hidayat
Dateng abdi picek lan salah nuhun selamet dunya akhirat
Ya Allah ya Rasulullah ya Syaikh Alim mulang syahadat
Weton sangking Syarif Hidayat abdi nuhun ilmu manfaat
Ya Allah ya Rasulullah ya Syaikh Khabir kasih ing Allah
Nuhun waspada dateng sedayane dateng dhahir tuin bathini
Ya Allah ya Rasulullah ya Syaikh Mubin nuhun karamah
Nuhun terang ilmu syariat hakekat tarekat ma'rifat
Ya Allah ya Rasulullah ya Syaikh Wali melas ning umat
Nuhun rahmat serta syafaat awit dunya sampe akhirat
Ya Allah ya Rasulullah ya Syaikh Hamid pinuji ning umat
Nuhun nurut kabeh peraturan tetep mulya tan kesamaran
Ya Allah ya Rasulullah ya Syaikh Qawim kang mboten rubah
Nuhun kiat lan istiqamah awit gesang dumugi pejah
Ya Allah ya Rasulullah ya Syaikh Hafidz ngereksa ning umat
Nuhun sampun ngantos masyaqat awit dunya sampe akhira
Sumber: http://murideabahumar.blogspot.com/
Oleh Yusuf Muhajir Ilallah
Karamah Para Wali Hadir untuk Memperkuat Dakwah fi Sabilillah
Karamah Para Wali Hadir untuk Memperkuat Dakwah fi Sabilillah
Diceritakan bahwa di zaman khilafah Sayyidina Umar bin Khatthab suatu ketika di saat beliau berkhatbah di atas mimbar, tiba-tiba beliau dengan nada keras berkata "Wahai Sariah gunung.. gunung..!!!", lalu beliau kembali berkhatbah. Orang-orang tercengang dengan yang beliau katakan. Setelah beberapa waktu berlalu, datanglah para pasukan yang diutus Sayyidina Umar untuk berekspansi. Datanglah salah satu panglima perang bernama Sariyah bin Zanim al-Kilabi, dia bercerita bahwa suatu hari di hari Jum'at disaat shalat kami hampir saja dihancurkan oleh musuh. Namun tiba-tiba terdengar suara Amirul Mu'minin (Sayyidina Umar): "Wahai Sariyah gunung.. gunung..!!!", kemudia Sariyah dan pasukan naik ke gunung dan kami selamat.
Cerita yang lain adalah di saat terjadi kebakaran besar melanda kota Madinah pada masa pemerintahan Sayyidina Umar orang-orang berhamburan keluar rumah. Datanglah seorang Shahabat yang bernama Ali Ijl, beliau berkata kepada api: "Wahai Api diamlah! Sungguh engkau sekarang berada di Kotanya Muhammad" seketika itu api langsung padam tanpa bekas sama sekali.
Dua cerita tersebut merupakan cerminan betapa besar keagungan Allah yang diperuntukkan bagi hamba yang Allah sayangi, sebagai bekal fi sabilillah. Tak terkecuali adalah karamah yang diberikan kepada Guru Kita Syaikhuna al-Mukarram Habib Umar bin Isma'I'll bin Yahya. Cerita karamahnya termaktub dalam syair berikut:
Ya Allah ya Rasulullah ya Habibi Khalifah Rasul
Abdi umat nuhun gandul dateng Syaikhuna lan gusti Rasul
Ya Allah ya Rasulullah ya Syaikh Hadi nuhun hidayat
Dateng abdi picek lan salah nuhun selamet dunya akhirat
Ya Allah ya Rasulullah ya Syaikh Alim mulang syahadat
Weton sangking Syarif Hidayat abdi nuhun ilmu manfaat
Ya Allah ya Rasulullah ya Syaikh Khabir kasih ing Allah
Nuhun waspada dateng sedayane dateng dhahir tuin bathini
Ya Allah ya Rasulullah ya Syaikh Mubin nuhun karamah
Nuhun terang ilmu syariat hakekat tarekat ma'rifat
Ya Allah ya Rasulullah ya Syaikh Wali melas ning umat
Nuhun rahmat serta syafaat awit dunya sampe akhirat
Ya Allah ya Rasulullah ya Syaikh Hamid pinuji ning umat
Nuhun nurut kabeh peraturan tetep mulya tan kesamaran
Ya Allah ya Rasulullah ya Syaikh Qawim kang mboten rubah
Nuhun kiat lan istiqamah awit gesang dumugi pejah
Ya Allah ya Rasulullah ya Syaikh Hafidz ngereksa ning umat
Nuhun sampun ngantos masyaqat awit dunya sampe akhira
Sumber: http://murideabahumar.blogspot.com/
Oleh Yusuf Muhajir Ilallah
Label:
Artikel Islami,
Majelis AsySyahadatain
12:42 AM
Intelektual muslim adalah orang alim yang mengetahui seluruh ilmu yang
berkenaan dengan syariah dan akidah. Dua ilmu ini adalah representatif
dari ilmu agama, yaitu ilmu yang mendefinisikan dan mengatur segala hal
tentang agama. Ilmu syariah adalah ilmu yang mempelajari tentang
diskripsi hukum islam. Baik dalam hal ubudiyah (ibadah), dan mu'amalah
(sosial).
Sedangkan ilmu akidah adalah ilmu yang mempelajari tentang diskripsi ideologi atau keyakinan. Ideologi tersebut mencakup keimanan kepada Allah, Malaikat, Kitab-Nya, Utusan-Nya, Taqdir dan Ketetapan-Nya, serta Hari Kiamat. Cakupan 6 hal ini kemudian disebut sebagai rukun Iman.
Orang yang menguasai dalam 2 bidang ilmu tersebut adalah yang dikatakan sebagai orang alim. Bermajlis bersama orang alim merupakan upaya yang tepat agar kita selamat dari kesesatan. Mendengarkan petuahnya merupakan penyejuk hati. Berinteraksi dengannya merupakan sarana pembelajaran bagi yang belum tau. Serta bermitra dengan orang alim adalah jalan untuk menghindari jatuhnya keharaman.
Hal tersebut yang termaktub dalam catatan KH. Abdur Rasyid sebagai salah satu murid kepercayaan Habib Umar bin Isma'il bin Yahya yang diamanahi untuk mencatat setiap petuah yang keluar dari beliau:
من جلس عند العالم ساعتين # او أكل معه لقمتين
او سمع منه كلمتين # او مشي معه خطوتين
أعطاه اللّه تعالى جنتين # كل جنت مثل الدنيا مرتين
Sapa wonge lungguh rong jam ning wong alim
Atawa mangan rong pulukan sarta wong alim
Atawa ngerungu rong kalimah sing wong alim
Atawa melaku rong tindakan sarta wong alim
Mangka gusti Allah maringi surga loro
Saben siji surga padane dunya loro
(Catatan KH. Abdur Rasyid Wanantara)
Sumber: http://murideabahumar.blogspot.com/
Oleh Yusuf Muhajir Ilallah
Manfaat Bermajlis Bersama Intelektual Muslim
Manfaat Bermajlis Bersama Intelektual Muslim
Sedangkan ilmu akidah adalah ilmu yang mempelajari tentang diskripsi ideologi atau keyakinan. Ideologi tersebut mencakup keimanan kepada Allah, Malaikat, Kitab-Nya, Utusan-Nya, Taqdir dan Ketetapan-Nya, serta Hari Kiamat. Cakupan 6 hal ini kemudian disebut sebagai rukun Iman.
Orang yang menguasai dalam 2 bidang ilmu tersebut adalah yang dikatakan sebagai orang alim. Bermajlis bersama orang alim merupakan upaya yang tepat agar kita selamat dari kesesatan. Mendengarkan petuahnya merupakan penyejuk hati. Berinteraksi dengannya merupakan sarana pembelajaran bagi yang belum tau. Serta bermitra dengan orang alim adalah jalan untuk menghindari jatuhnya keharaman.
Hal tersebut yang termaktub dalam catatan KH. Abdur Rasyid sebagai salah satu murid kepercayaan Habib Umar bin Isma'il bin Yahya yang diamanahi untuk mencatat setiap petuah yang keluar dari beliau:
من جلس عند العالم ساعتين # او أكل معه لقمتين
او سمع منه كلمتين # او مشي معه خطوتين
أعطاه اللّه تعالى جنتين # كل جنت مثل الدنيا مرتين
Sapa wonge lungguh rong jam ning wong alim
Atawa mangan rong pulukan sarta wong alim
Atawa ngerungu rong kalimah sing wong alim
Atawa melaku rong tindakan sarta wong alim
Mangka gusti Allah maringi surga loro
Saben siji surga padane dunya loro
(Catatan KH. Abdur Rasyid Wanantara)
Sumber: http://murideabahumar.blogspot.com/
Oleh Yusuf Muhajir Ilallah
Label:
Artikel Islami,
Majelis AsySyahadatain
11:13 PM
Umat zaman akhir kabeh bae pada tuna # yang mong tuna gage gandul neng syaikhuna
Semakin tinggi ilmu kita maka semakin tinggi pula tanggung jawab kita untuk mengamalkannya. Orang alim yang tidak mengamalkan ilmunya maka dia dianggap sebagai orang yang telah mengkhiyanati ilmunya. Bukan kemanfaatan yang dia dapatkan tapi justru laknat ilmu yang dia terima. Ilmu juga tidak untuk dipamerkan sehingga ilmu itu menjadi berdebu dan usang. Tapi ilmu harus diaktualisasikan sehingga ibarat pisau semakin diasah akan semakin tajam.
Disaat orang alim sudah tidak lagi menggunakan ilmunya maka datanglah masa yang diramalkan sebagai akhir zaman. Akhir zaman tersebut mempunyai salah satunya adalah hilangnya perkara yang haq sehingga orang alim pun ibadahnya tidak haq.
Tanda-tanda datangnya akhir zaman yang lain adalah hilangnya keberkahan orang yang mencari nafkah. Rasulullah menceritakan bahwa keberkahan tersebut hilang karena mereka semakin menjauh dari para intelektual muslim (ulama') dan pakar hukum islam (fuqaha'). Sabda Rasulullah:
"Akan datang masanya orang-orang menjauh dari para ulama dan fuqaha, sehingga Allah akan mencoba mereka dengan 3 (tiga) hal: Allah akan menghilangkan keberkahan dari apa yang mereka kerjakan, Allah akan mendatangkan pemimpin dzolim, dan Mereka keluar dari dunia tanpa membawa iman"
Ciri-ciri orang yang kehilangan keberkahan adalah cukupnya harta, namun hatinya masih merasa kekurangan.
Tanda-tanda berikutnya adalah sudah tidak ada lagi kasih sayang. Banyak terjadi pembunuhan, perperangan, yang terhangat ada tawuran baik antar pelajar, antar desa bahkan antar pemimpin kelompok. Ada juga yang populer dan menjadi tren seperti pembunuhan bayi yang tidak berdosa.
Tanda-tanda yang selanjutnya adalah banyak orang yang sudah lupa akan Tuhannya. Walaupun mereka menghadap Allah ketika shalat, namun hatinya berpaling dan lalai akan Allah. Ini juga yang dimaksud al-Quran sebagai orang yang mendustakan agama. Firman Allah:
"Tahukah kami (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberik makan orang miskin. Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya" (QS. Al-Ma'un: 1-5)
Iki zaman sampun ilang perkara kang haq # bagen alim ibadahe ora haq
Iki zaman sampun ilang kaberkahan # bagen sugih atine ngerasa kemlaratan
Iki zaman ora nana ning ganjaran # bagen ahli ibadah ibadahe lali Pengeran
(Nadzom catatan KH. Abdur Rosyid Wanantara)
Tanda Akhir Zaman
Written By Mas Toto on May 3, 2013 | 11:13 PM
Tanda Akhir Zaman
Umat zaman akhir kabeh bae pada tuna # yang mong tuna gage gandul neng syaikhuna
Semakin tinggi ilmu kita maka semakin tinggi pula tanggung jawab kita untuk mengamalkannya. Orang alim yang tidak mengamalkan ilmunya maka dia dianggap sebagai orang yang telah mengkhiyanati ilmunya. Bukan kemanfaatan yang dia dapatkan tapi justru laknat ilmu yang dia terima. Ilmu juga tidak untuk dipamerkan sehingga ilmu itu menjadi berdebu dan usang. Tapi ilmu harus diaktualisasikan sehingga ibarat pisau semakin diasah akan semakin tajam.
Disaat orang alim sudah tidak lagi menggunakan ilmunya maka datanglah masa yang diramalkan sebagai akhir zaman. Akhir zaman tersebut mempunyai salah satunya adalah hilangnya perkara yang haq sehingga orang alim pun ibadahnya tidak haq.
Tanda-tanda datangnya akhir zaman yang lain adalah hilangnya keberkahan orang yang mencari nafkah. Rasulullah menceritakan bahwa keberkahan tersebut hilang karena mereka semakin menjauh dari para intelektual muslim (ulama') dan pakar hukum islam (fuqaha'). Sabda Rasulullah:
"Akan datang masanya orang-orang menjauh dari para ulama dan fuqaha, sehingga Allah akan mencoba mereka dengan 3 (tiga) hal: Allah akan menghilangkan keberkahan dari apa yang mereka kerjakan, Allah akan mendatangkan pemimpin dzolim, dan Mereka keluar dari dunia tanpa membawa iman"
Ciri-ciri orang yang kehilangan keberkahan adalah cukupnya harta, namun hatinya masih merasa kekurangan.
Tanda-tanda berikutnya adalah sudah tidak ada lagi kasih sayang. Banyak terjadi pembunuhan, perperangan, yang terhangat ada tawuran baik antar pelajar, antar desa bahkan antar pemimpin kelompok. Ada juga yang populer dan menjadi tren seperti pembunuhan bayi yang tidak berdosa.
Tanda-tanda yang selanjutnya adalah banyak orang yang sudah lupa akan Tuhannya. Walaupun mereka menghadap Allah ketika shalat, namun hatinya berpaling dan lalai akan Allah. Ini juga yang dimaksud al-Quran sebagai orang yang mendustakan agama. Firman Allah:
"Tahukah kami (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberik makan orang miskin. Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya" (QS. Al-Ma'un: 1-5)
Iki zaman sampun ilang perkara kang haq # bagen alim ibadahe ora haq
Iki zaman sampun ilang kaberkahan # bagen sugih atine ngerasa kemlaratan
Iki zaman ora nana ning ganjaran # bagen ahli ibadah ibadahe lali Pengeran
(Nadzom catatan KH. Abdur Rosyid Wanantara)
Label:
Artikel Islami,
Majelis AsySyahadatain
11:02 PM
Guru nuntun kesugihan dunya akhirat
Yen gelema pada buka neng syahadat
Seorang salik (pelaku tarekat) adalah ibarat kertas putih yang belum terlukis, atau tepung terigu yang belum menjadi makanan. Sedangkan Guru Mursyid ibarat seorang seniman yang akan melukis di kertas putih atau seorang koki yang akan membuat makanan dari bahan dasar tepung.
Kepasrahan seorang salik menentukan keberhasilah dalam menjalankan tuntunan tarekatnya. Semakil salik tuntuk kepada gurunya maka semakin cepat dia wushul mendapatkan hakekat kehidupan. Ibarat orang buta yang dituntun namun ragu dengan orang yang menuntunnya, maka jalan pun semakin lama dan berat.
Dengan demikian salik harus punya rasa percaya kepada gurunya. Sejenak saja salik meragukan gurunya maka nasehat yang diajarkan oleh gurunya tidak akan bermanfaat.
ان المعلم والطبيب كلهما # لم ينصحان ادا هما لم يكرما
"Sesungguhnya Guru dan Dokter, keduanya tidak akan memberikan nasehat (menyembuhkan penyakit), apabila keduanya tidak dimuliakan (tidak ditercaya, tidak dihargai) oleh murid atau pasiennya"
Alkisah diceritakan, suatu ketika Imam Ghazali shalat berjamaah dengan adiknya Syaikh Muhammad. Namun, entah mengapa tiba-tiba Syaikh Muhammad mufarraqah (memisahkan diri dari jamaah) dengan Imam Ghazali. Setelah selesai shalat Imam Ghazali memohon kepada ibunya untuk bertanya kepada adiknya kenapa dia mufarraqah, dan adakah yang tidak sah di dalam shalatnya.
Kemudian ibunda Imam Ghazali bertanya kepada Syaikh Muhammad: "Muhammad anakku, kenapa engkau tadi dalam shalat mufarraqah dengan kakakmu? Adakah yang tidak sah pada Ahmad (Imam Ghazali)?"
Syaikh Muhammad menjawab: "Aku tadi melihat kangmas Ahmad dalam shalat seluruh badannya penuh dengan darah, sehingga tidak mungkin aku meneruskan makmun dengan beliau"
Sang ibunda pun menceritakan hal tersebut kepada Imam Ghazali. "Astaghfirullah, aku baru ingat, sebelum shalat aku memikirkan tentang darah haid. Karena bab tentang darah haid ini merupakan hal yang rumit sampai-sampai ketika aku shalat menjadi imam tadi aku teringat terus akan darah haid"
Imam Ghazali pun menyadari bahwa pasti gurunya Syaikh Muhammad adalah orang alim dan hebat. Bertanyalah Imam Ghazali kepada adiknya perihal gurunya, dan dia berniat akan berguru dengan gurunya tersebut.
Namun, adiknya tidak mau mengatakan siapa gurunya lantaran malu akan keberadaan gurunya. Karena terus didesak, adiknya pun mau mengatakannya. Ternyata guru adiknya adalah orang biasa yang bekerjaan sehari-harinya sebagai tukan sol sandal di pasar.
Hal tersebut tidak mengurungkan niat Imam Ghazali belajar kepada beliau. Setelah beliau menemukannya beliau meminta guru tersebut untuk mengangkat imam Ghazali sebagai muridnya. Namun, permintaan tersebut ditolak oleh guru lantara imam Ghazali adalah imam besar dan mulia. Sedangkan beliau hanyanya tukang sol sepatu.
Walaupun sudah ditolah imam Ghazali tetap keukeuh ingin menjadi muridnya, sehingga imam Ghazali menunggu selama tiga hari tiga malam di lapak guru tersebut. Karena, keyakinan imam Ghazali kepada guru lah yang membuat beliau mau menerimanya menjadi murid.
Maring Guru kang percaya dulur pomah
Zaman akhir sapa kang momong agama
Ingkang momong bangsa turunane nabi
Turun olih perintah sing Allahu Rabbi
Sumber: http://murideabahumar.blogspot.com/
Oleh Yusuf Muhajir Ilallah
Percaya Guru Mursyid Kunci Bertarekat
Percaya Guru Mursyid, Kunci Bertarekat
Guru nuntun kesugihan dunya akhirat
Yen gelema pada buka neng syahadat
Seorang salik (pelaku tarekat) adalah ibarat kertas putih yang belum terlukis, atau tepung terigu yang belum menjadi makanan. Sedangkan Guru Mursyid ibarat seorang seniman yang akan melukis di kertas putih atau seorang koki yang akan membuat makanan dari bahan dasar tepung.
Kepasrahan seorang salik menentukan keberhasilah dalam menjalankan tuntunan tarekatnya. Semakil salik tuntuk kepada gurunya maka semakin cepat dia wushul mendapatkan hakekat kehidupan. Ibarat orang buta yang dituntun namun ragu dengan orang yang menuntunnya, maka jalan pun semakin lama dan berat.
Dengan demikian salik harus punya rasa percaya kepada gurunya. Sejenak saja salik meragukan gurunya maka nasehat yang diajarkan oleh gurunya tidak akan bermanfaat.
ان المعلم والطبيب كلهما # لم ينصحان ادا هما لم يكرما
"Sesungguhnya Guru dan Dokter, keduanya tidak akan memberikan nasehat (menyembuhkan penyakit), apabila keduanya tidak dimuliakan (tidak ditercaya, tidak dihargai) oleh murid atau pasiennya"
Alkisah diceritakan, suatu ketika Imam Ghazali shalat berjamaah dengan adiknya Syaikh Muhammad. Namun, entah mengapa tiba-tiba Syaikh Muhammad mufarraqah (memisahkan diri dari jamaah) dengan Imam Ghazali. Setelah selesai shalat Imam Ghazali memohon kepada ibunya untuk bertanya kepada adiknya kenapa dia mufarraqah, dan adakah yang tidak sah di dalam shalatnya.
Kemudian ibunda Imam Ghazali bertanya kepada Syaikh Muhammad: "Muhammad anakku, kenapa engkau tadi dalam shalat mufarraqah dengan kakakmu? Adakah yang tidak sah pada Ahmad (Imam Ghazali)?"
Syaikh Muhammad menjawab: "Aku tadi melihat kangmas Ahmad dalam shalat seluruh badannya penuh dengan darah, sehingga tidak mungkin aku meneruskan makmun dengan beliau"
Sang ibunda pun menceritakan hal tersebut kepada Imam Ghazali. "Astaghfirullah, aku baru ingat, sebelum shalat aku memikirkan tentang darah haid. Karena bab tentang darah haid ini merupakan hal yang rumit sampai-sampai ketika aku shalat menjadi imam tadi aku teringat terus akan darah haid"
Imam Ghazali pun menyadari bahwa pasti gurunya Syaikh Muhammad adalah orang alim dan hebat. Bertanyalah Imam Ghazali kepada adiknya perihal gurunya, dan dia berniat akan berguru dengan gurunya tersebut.
Namun, adiknya tidak mau mengatakan siapa gurunya lantaran malu akan keberadaan gurunya. Karena terus didesak, adiknya pun mau mengatakannya. Ternyata guru adiknya adalah orang biasa yang bekerjaan sehari-harinya sebagai tukan sol sandal di pasar.
Hal tersebut tidak mengurungkan niat Imam Ghazali belajar kepada beliau. Setelah beliau menemukannya beliau meminta guru tersebut untuk mengangkat imam Ghazali sebagai muridnya. Namun, permintaan tersebut ditolak oleh guru lantara imam Ghazali adalah imam besar dan mulia. Sedangkan beliau hanyanya tukang sol sepatu.
Walaupun sudah ditolah imam Ghazali tetap keukeuh ingin menjadi muridnya, sehingga imam Ghazali menunggu selama tiga hari tiga malam di lapak guru tersebut. Karena, keyakinan imam Ghazali kepada guru lah yang membuat beliau mau menerimanya menjadi murid.
Maring Guru kang percaya dulur pomah
Zaman akhir sapa kang momong agama
Ingkang momong bangsa turunane nabi
Turun olih perintah sing Allahu Rabbi
Sumber: http://murideabahumar.blogspot.com/
Oleh Yusuf Muhajir Ilallah
Label:
Artikel Islami,
Majelis AsySyahadatain
1:17 PM
BUKU ASWAJA BAB 6 ; PERBEDAAN WIRID SYEKHUNA PADA SETIAP DAERAH
Written By Mas Toto on April 29, 2013 | 1:17 PM
Sumber: ShelOn (Sempurna Alon-Alon)
BUKU ASWAJA BAB 6 ; PERBEDAAN WIRID SYEKHUNA PADA SETIAP DAERAH
Syekhuna adalah seorang guru mursyid yang menolong ummat manusia untuk
belajar menapaki jalan suci menuju ridho Allah swt. Beliau memberikan
banyak cara sebagai jalan untuk menuju pada kesucian hati dalam
mengingat Allah dengan cara memberikan beberapa wirid dan amalan-amalan
sunnah sebagai penopang amalan fardhu. Amalan dan wirid yang diberikan
syekhuna kepada santrinya, hampir memiliki perbedaan disetiap daerahnya,
dan inipun merupakan murni dari pemberian syekhuna dan bukan hasil
karya para santrinya didaerah tersebut. Hal ini terjadi karena hanya
beliaulah yang mengerti tentang maksud dan tujuannya. Alasannya adalah
bahwa seorang guru adalah bagaikan seorang dokter, beliau akan
memberikan obat kepada pasiennya sesuai dengan penyakit yang
dideritanya. Begitupun Syekhuna, memberi resep dzikir sesuai dengan
penyakit yang diderita para santrinya didaerah masing-masing, baik itu
penyakit dari diri santrinya berupa penyakit hati dll, maupun dari
situasi lingkungannya. Hanya beliaulah yang mengetahui sir (rahasia)nya,
wallahu a’lam bishshowab.
وَكَذَا يُقَالُ فِى الذِّكْرِ بِاللِّسَانِ وَبِالْقَلْبِ أَوْ
بِالْقَلْبِ فَقَطْ فَبِلِسَانِ أَهْلِ الظَّاهِرِ ذِكْرُ اللِّسَانِ
وَالْقَلْبِ أَفْضَلُ مُطْلَقًا وَعِنْدَ أَهْلِ الطَّرِيْقِ فِى ذَلِكَ
تَفْصِيْلٌ تَفْهَمُهُ مِمَّا قَبْلَهُ إِنْ وَعَيْتَهُ وَتَأَمَّلْتَهُ
فَإِنَّ الْمُسْتَغْرِقَ قَدْ يَعْرُضُ لَهُ مِنَ اْلأَحْوَالِ مَا
يَلْتَجِمُ بِهِ لِسَانَهُ وَيَصِيْرُ فَلاَ غَايَةَ مِنْ مَقَامِ
الْحَيْرَةِ وَالدَّهْشِ فَلاَ يَسْتَطِيْعَ نُطْقًا أَوْ يَتَفَرَّقُ
بِسَبَبِ نُطْقِهِ مَاهُوَ مُتَمَثِّلٌ بِهِ مِنْ مَعَالِى تِلْكَ
اْلأَحْوَالِ وَمَا هُوَ مُسْتَغْرِقٌ فِيْهِ مِنْ بِحَارِ اْلعِرْفَانِ
وَالْكَمَالِ وَالْحَاصِلُ أَنَّ اْلأَوْلَى بِالسَّالِكِ قَبْلَ
اْلوُصُوْلِ إِلَى هَذِهِ الْمَعَارِفِ أَنْ يَكُوْنَ مُدِيْمًا لِمَا
يَأْمُرُهُ بِهِ أُسْتَاذُهُ الْجَامِعُ لِطَرَفَيِ الشَّرِيْعَةِ
وَالْحَقِيْقَةِ فَإِنَّهُ هُوَ الطَّبِيْبُ اْلأَعْظَمُ (الفتاوى الحديثية
ص 53)
"Begitu juga dikatakan dalam berdzikir dengan lisan dan hati atau dengan
hati saja. Berdasarkan pendapat ulama Ahli Dzahir bahwa dzikir dengan
lisan dan hati itu lebih utama secara mutlak, sedangkan menurut Ahli
Thariqat dalam masalah tersebut terdapat rincian yang dapat kamu pahami
sebelumnya, jika kamu ingin mengingat-ingat dan merenunginya
sesungguhnya orang yang tenggelam (dalam berdzikir) terkadang datang
kepadanya beberapa keadaan yang dapat mengunci lisannya, dan tidak ada
batasan akhir bagi maqam tenggelam (dalam berdzikir), maka ia tidak
mampu berkata-kata atau terdapat perbedaan yang diucapkannya dengan yang
digambarkannya atau dengan apa yang ia alami. Dan ia adalah tenggelam
dalam lautan ma'rifat dan kesempurnaan. Kesimpulannya adalah
sesungguhnya yang paling utama bagi para salik (murid) sebelum ia sampai
kepada derajat ma'rifat ini adalah hendaklah ia selalu mematuhi apa
yang diperintah oleh gurunya yang telah mengumpulkan (menguasai) dua
sisi syariat dan hakikat, sesungguhnya ia bagaikan seorang dokter yang
agung."
وَاْلأَوْرَادُ بَعْدَ الصُّبْحِ وَغَيْرِهِ أَصْلاً صَحِيْحًا مِنَ
السُّنَّةِ وَهُوَ مَا ذَكَرْنَاهُ فَلاَ اعْتِرَاضَ عَلَيْهِمْ فِى ذَلِكَ
ثُمَّ إِنْ كَانَ هُنَاكَ مَنْ يَتَأَذَّى بِجَهْرِهِمْ كَمُصَلٍّ أَوْ
نَائِمٍ نُدِبَ لَهُمُ اْلإِسْرَارُ وَإِلاَّ رَجَعُوا لِمَا يَأْمُرُهُمْ
بِهِ أُسْتَاذُهُمُ الْجَامِعُ بَيْنَ الشَّرِيْعَةِ وَالْحَقِيْقَةِ
لِمَامَرَّ أَنَّهُ كَالطَّبِيْبِ فَلاَ يَأْمُرُ إِلاَّ بِمَايَرَى فِيْهِ
شِفَاءً لِعِلَّةِ الْمَرِيْضِ (الفتاوى الحديثية ص 56)
"Aurad setelah shalat subuh dan lainnya adalah sah berdasarkan dalil
(sunnah) yang shahih, itulah yang telah kami sebutkan maka tidak perlu
adanya bantahan untuk mereka dalam hal tersebut. Kemudian apabila disana
ada orang yang merasa terganggu dengan suara keras mereka (dalam
berdzikir) seperti orang yang sedang shalat atau tidur maka disunnahkan
agar mereka memelankan suara. Dan jika tidak ada orang yang merasa
terganggu, maka mereka kembali mengeraskan suara sesuai dengan apa yang
diperintahkan oleh guru mereka yang telah menguasai antara syariat dan
haqiqat, sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa ia (guru) tersebut
bagaikan seorang dokter, dokter tidak akan memerintah (sesuatu) kecuali
apa yang ia pandang sebagai obat bagi penyakit pasiennya."
Label:
Artikel Islami,
Aswaja,
Majelis AsySyahadatain
1:12 PM
BUKU ASWAJA BAB 5 ; ABAH UMAR SEBAGAI GURU MURSYID KAMIL
Sumber: ShelOn (Sempurna Alon-Alon)
BAGIAN V
ABAH UMAR SEBAGAI GURU MURSYID KAMIL
Pengertian Guru
Dalam memahami pengertian guru perlu adanya kejelasan antara guru
syareat dan guru hakekat. Guru dalam pandangan syare'at adalah seseorang
yang mengajarkan suatu ilmu disuatu lembaga tertentu. Sedangkan Guru
Hakekat adalah seseorang yang mengajarkan dan menuntun muridnya menapaki
jalan yang lurus (benar) melalui teladan dan pengajaran. Kita mempunyai
banyak guru sejak mulai dari belajar A sampai kita besar. Namun yang
mengajarkan Ibadah dan syahadat dalam menapaki jalan yang diridhoi Allah
hanyalah satu yaitu Al-Habib Abah Umar bin Isma'il bin Yahya.
Syarat-syarat Guru
Syarat-syarat guru yang dibahas disini adalah dispesifikasikan pada
syarat-syarat guru Mursyid Kamil. Terdapat batasan-batasan dalam
beberapa kitab mengenai syarat-syarat seorang guru mursyid, diantaranya
adalah;
وَشُرُوْطُ الشَّيْخِ الَّذِى يَصْلُحُ أَنْ يَكُوْنَ نَائِبًا لِرَسُوْلِ
اللهِ ص م. أَنْ يَكُوْنَ تَابِعًا لِشَيْخٍ بَصِيْرٍ يَتَسَلْسَلُ إِلَى
سَيِّدِ الْكَوْنَيْنِ ص م. وَأَنْ يَكُوْنَ عَالِمًا ِلأَنَّ الْجَاهِلَ
لاَيَصْلُحُ ِللإِرْشَادِ وَأَنْ يَكُوْنَ مُعْرِضًا عَنْ حُبِّ الدُّنْيَا
وَحُبُّ الْجَاهِ وَيَكُُُوْنَ مُحْسِنًا لِرِيَاضَةِ نَفْسِهِ
"Syarat-syarat guru yang patut menjadi pengganti Rasulullah adalah;
- mengikuti seorang guru yang dapat melihat (dengan hati) yang
menyambung (sanadnya) sampai kepada Rasulullah, sang pemimpin dua
makhluk (jin dan manusia).
- Harus Alim (menguasai ilmu dzahir dan bathin), sebab orang yang bodoh tidak bisa menjadi penunjuk kebenaran.
- Selalu berpaling dengan kecintaan kepada dunia dan kedudukan.
- Selalu dapat melatih jiwanya."
وَيَخْتَارُهُ لِلصَّحْبَةِ مِنَ اْلأَئِمَّةِ الْمُؤَيِّدِيْنَ مِنَ اللهِ
تَعَالَى بِنُوْرِ الْبَصِيْرَةِ الزَّاهِدِيْنَ بِقُلُوْبِهِمْ فِى هَذَا
الْعَرَضِ الْحَاضِرِ الْمُشْفِقِيْنَ عَلَى الْمَسَاكِيْنِ الرُّؤَفَاءِ
عَلَى ضُعَفَاءِ الْمُؤْمِنِيْنَ فَمَنْ وَجَدَ أَحَدًا عَلَى هَذِهِ
الصِّفَةِ فِى هَذَا الزَّمَانِ الْقَلِيْلِ الْخَيْرِ جِدًّا فَلْيَشُدَّ
يَدَهُ عَلَيْهِ وَلِيَعْلَمَ أَنَّهُ لاَيَجِدُ لَهُ ثَانِيًا (أم
البراهين ص 69)
"Dan Ulama memilih untuk berguru kepada imam-imam Muayyidin (yang
menguatkan) agama Allah dengan nur pengawasannya, yang zuhud (Zahidin)
terhadap/dari dunia (harta), yang mengasihi (musyfiqin) orang-orang
miskin, yang lembut dan kasih sayang (ru'afa) kepada orang-orang mukmin
yang lemah. Maka barang siapa menemukan seseorang yang bersifat seperti
sifat ini pada zaman yang sangat sedikit kebaikannya ini, maka berpegang
kuatlah dan belajarlah kepadanya, karena sesungguhnya ia itu tiada
duanya".
Dalam pemaparan kitab tersebut, jelaslah bahwa Abah Umar adalah seorang
guru yang sempurna karena syarat-syarat tersebut semuanya terpenuhi.
Apalagi beliau adalah termasuk Ahlul Bait Rasul, beberapa pendapat
menjelaskan bahwa apabila mencari seorang guru haruslah beliau itu
adalah keturunan Nabi saw., bahkan dijelaskan pula apabila guru tersebut
bukan dari keturunan Nabi saw. maka hukumnya belum mendapatkan guru
yang akan membawanya menapaki jalan yang diridhoi Allah. Sedangkan orang
yang tidak mempunyai guru, maka gurunya adalah syetan.
فَمَنْ لَمْ تَتَّصِلُ سِلْسِلَتُهُ إِلَى الْحَضْرَةِ النَّبَوِيَّةِ
فَإِنَّهُ مَقْطُوْعُ الْفَيْضِ وَلَمْ يَكُنْ وَارِثًا لِرَسُوْلِ اللهِ ص
م. وَلاَ تُؤْخَذُ مِنْهُ الْمُبَايَعَةَ وَاْلإِجَازَةَ
وَلِمَا أَخْرَجَهُ الطَّبْرَانِى عَنْ عَبْدِ الله بن بِسْرِ رَضِيَ الله
عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ الله ص م. طُوْبَى لِمَنْ رَآنِى
وَآمَنَ بِى وَطُوْبَى لِمَنْ رَآى مَنْ رَآنِى وَ لِمَنْ رَآى مَنْ رَآى
مَنْ رَآنِى وَآمَنَ بِى وَطُوْبَى لَهُمْ وَحُسْنُ مَآبٍ
وَلِهَذَا جَرَتْ التَّأْثِيْرَاتُ مِنَ الْمَشَايِخِ لِلْمُرِيْدِيْنَ
وَيَجْرِى إِلَى آخِرِ الدَّهْرِ ِلأَنَّ إِسْنَادَ الْحَالِ كَإِسْنَادِ
اْلأَحْكاَمِ
"Maka barangsiapa (guru) yang tidak menyambung silsilahnya sampai kepada
Rasulullah, maka sesungguhnya ia terputus dari limpahan
(barakah/rahmat) dan ia bukan pewaris Rasulullah saw. dan kita tidak
boleh mengambil baiat dan ijazah darinya
dan berdasarkan hadits yang diriwayatkan Imam Thabrani dari Abdullah bin
Bisr ra. Bahwa sesungguhnya ia berkata: Rasulullah saw. bersabda:
Alangkah bahagianya orang yang melihatku dan beriman kepadaku, betapa
bahagianya orang yang melihat orang-orang yang melihatku, dan alangkah
bahagianya orang yang melihat orang-orang yang melihat pada orang yang
melihatku dan beriman kepadaku, alangkah bahagianya mereka, dan (bagi
mereka) tempat kembali yang baik.
Maka dari itu berlaku pengaruh-pengaruh para guru terhadap murid-murid
mereka, dan (hal ini) berjalan terus sampai akhir zaman. Sebab, sanad
dalam `hal` sama dengan sanad dalam hukum."
Dengan demikian, Abah Umar merupakan guru yang seharusnya diikuti dan menjadi teladan dimasa sekarang ini.
Mudrik menadzomkan sebagai berikut:
Sapa wonge nemu guru sifat papat
Gandulana poma-poma ingkang kuat
Ingkang dingin sifat ipun mu'ayyidin
Nguwataken ing agama kelawan yakin
Ingkang kapindo sifat ipun zahidin
Ora jejaluk ing menusa sarta jin
Ingkang kaping telu sifat ipun musyfikin
Kang makani ewon-ewon fakir miskin
Kang kaping pat ru'afa lil mu'minin
Kang muruki wong bodo sehingga yakin
Mungguh kula iku abah umar
Ingkang muruki syahadat ora samar
Kewajiban Berguru
Berguru merupakan pokok utama dalam mencari ilmu, terutama mencari ilmu
hakekat, ilmu selamat dunya dan akherat. Jelas harus memiliki guru yang
membimbing, menuntun, dan bertanggungjawab. Karena tanpa berguru kita
tidak akan tahu apa-apa. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa kita harus
selalu bersama Allah (Ma'rifat billah), sedangkan kita tidak tahu sama
sekali bagaimana cara kita bersama Allah apalagi mengenal Allah
(Ma'rifat billah). Oleh karena itu kita harus selalu bersama dengan
orang yang dekat dengan Allah (Ma'rifat). Bunyi hadits tersebut sebagai
berikut;
وَلَمَّا وَرَدَ فِى الْحَدِيْثِ كُنْ مَعَ اللهِ وَاِنْ لَمْ تَكُنْ
فَكُنْ مَعَ مَنْ كَانَ مَعَ اللهِ فَإِنَّهُ يُوْصِلُكَ إِلَى اللهِ إِنْ
كُنْتَ مَعَهُ
"dan berdasarkabn riwayat dalam hadits tetaplah kamu bersama Allah dan
jika tidak, maka tetaplah bersama orang yang selalu bersama Allah.
Sesungguhnya ia akan mengantar kamu kepada Allah, jika kamu terus
bersamanya."
Hadits tersebut memberikan kesimpulan kepada kita bahwa seorang hamba
itu harus mencari seorang guru yang akan bertanggungjawab dalam
membimbing, menuntun, dan membinanya untuk menapaki jalan yang diridhoi
Allah. Karena seorang hamba yang tidak memiliki guru, maka gurunya
adalah syetan. Sedangkan apabila kita memiliki gurunya syetan, maka
dijamin kita adalah orang yang sesat.
قَالَ أَبُو يَزِيْدِ البُسْطَامِى مَنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ شَيْخٌ
فَشَيْخُهُ الشَّيْطَانُ (وَقَالَ) أَبُو سَعِيْدٍ مُحَمَّدٍ الْخَادَمِى
مَنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ شَيْخٌ فَيَكُوْنُ مُسَخَّرَةً لِلشَّيْطَانِ (خزينة
الأسرار ص 189)
"Abu Yazid Al Bustomi berkata: barang siapa yang tidak memiliki guru,
maka gurunya adalah syetan. Dan berkata Abu Sa'id Muhammad Al Khodami:
barang siapa yang tidak memiliki guru maka ia akan di tundukkan oleh
syetan."
Didalam Al-quran pun diceritakan bahwa Nabi Musa berguru kepada Nabi
Hidir As., hal ini memberikan pelajaran kepada kita tentang pentingnya
berguru dengan patuh dan taat atas apa yang diperintahkan oleh guru,
sabar dan istiqamah dalam mengikutinya.
قَالَ لَهُ مُوْسَى هَلْ أَتَّبِعُكَ عَلَى أَنْ تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا
”Musa berkata kepadanya, bolehkah aku mengikutimu agar engkau
mengajarkan kepadaku (ilmu yang benar) yang telah diajarkan kepadamu
(untuk menjadi) petunjuk?" (Qs. Al-Kahfi/16: 66)
Kholifatur Rasul
Mengenai pengertian Kholifah Rasul ini terdapat sebuah hadits bahwa
kholifatur Rasul adalah orang yang menghidupkan, menjalankan/membiasakan
sunnah Nabi saw. dan mengajarkannya kepada hamba-hamba Allah. Sedangkan
Abah umar adalah orang yang menghidupkan, menjalankan, mendawamkan, dan
mengajarkan sunnah-sunnah nabi saw. bahkan yang asing menurut
masyarakat umumpun dihidupkan kembali oleh Abah Umar seperti berpakaian
Sorban Jubah putih disaat sholat, hal ini merupakan hal asing dizaman
Abah Umar menjalankan dan mengajarkannya, bahkan banyak para ulama yang
mengatakan sesat kepada Abah Umar dengan alasan hal tersebut (pemakaian
jubah sorban).
Hadits tersebut berbunyi;
عَلَى خُلَفَائِى رَحْمَةُ اللهِ قِيْلَ وَمَنْ خُلَفَائُكَ قَالَ الَّذِيْنَ يُحْيُوْنَ سُنَّتِى وَيُعَلِّمُوْنَهَا عِبَادَ اللهِ
"Semoga rohmat Allah ditetapkan bagi para kholifahku. Beliau ditanya:
siapakah para kholifahmu tuan? Beliau menjawab: mereka adalah
orang-orang yang menghidupkan sunnahku dan mengajarkannya kepada
hamba-hamba Allah."
Dengan demikian, sudah jelas bahwa Abah Umar adalah Khalifah Rasul yang
mendapatkan rahmat dan keutamaan dari Allah swt. Karena beliau telah
menghidupkan dan mengajarkan sunnah-sunnah Rasulullah saw. dizaman
sekarang ini.
Keutamaan yang diberikan oleh Allah kepada Khalifah Rasul adalah berupa
Nur Muhammad, yang akan memberikan cahaya Ma'rifat dalam menapaki jalan
yang diridhai-Nya.
Dijelaskan dalam beberapa kitab, bahwa Nur Muhammad tersebut berputar
sejak zaman Nabi Adam As. sampai lahirnya Nabi Agung Muhammad saw.
bahkan Nur Muhammad tersebut masih berlanjut sampai setelah jasad Nabi
Muhammad wafat. Penjelasan ini terdiri dari;
تَنَقَّلَ نُوْرُ الْمُصْطَفَى سَيِّدِ الْبَشَرِ# إِلَى ظَهْرِ آدَمَ كَانَ أَضْوَا مِنَ الْقَمَرِ
"Nur Rosulullah yang terpilih pimpinan manusia, berpindah kepunggung nabi adam. Nur itu lebih terang dari pada rembulan."
وَاعْلَمْ أَنَّ مُحَمَّدًا ص م. أَعْطَي جَمِيْعَ اْلأَنْبِيَاءِ
وَالرُّسُلِ مَقَامَاتِهِمْ فِى عَالَمِ اْلأَرْوَاحِ حَتىَّ بَعَثَ
بِجِسْمِهِ عَلَيْهِ السَّلاَم وَاتَّبَعْنَاهُ وَالْتَحَقَ بِهِ مِنَ
اْلأَنْبِيَاءِ فِى الْحُكْمِ مَنْ شَاهَدَهُ أَوْ نَزَلَ بَعْدَهُ
"Dan ketahuilah bahwa Muhammad saw. memberikan kepada semua nabi dan
rosul kedudukan-kedudukan atau derajat-derajat mereka di alam arwah
sampai ia diutus dengan rupa jasadnya (dialam dunia) dan kita
mengikutinya. Dan secara hukum dapat dipertemukan dengan beliau diantara
para nabi, orang-orang yang menyaksikan beliau, atau turun sesudah
beliau."
Dengan demikian, Abah Umar adalah seorang Guru Mursyid Kamil yang telah
menuntun ummat manusia pada keutamaan peribadatan sebagai penguat
keimanan, serta beliau telah mengajarkan sunnah-sunnah rasul dengan
istiqamah, sehingga beliau dapat dikategorikan sebagai Kholifah Rasul
yang mendapatkan Nur Muhammad karena beliau memenuhi syarat-syarat
tersebut diatas. Jadi jelaslah orang yang tidak berguru pada Abah Umar
adalah orang yang merugi.
Syekhunal Mukarrom pengajake ora sulaya Ngajak muride kabeh dikon pada mulya
Label:
Artikel Islami,
Aswaja,
Majelis AsySyahadatain
1:00 PM
BUKU ASWAJA BAB 4 ; SYAHADAT MERUPAKAN INTISARI AQIDAH ISLAMIYAH
Sumber: ShelOn (Sempurna Alon-Alon)
BUKU ASWAJA BAB 4 ; SYAHADAT MERUPAKAN INTISARI AQIDAH ISLAMIYAH
Makna Iman
Pengertian Iman secara etimologis adalah percaya. Namun implementasi
dari iman adalah ta'at. Apabila iman diartikan hanya sebatas percaya,
maka iblispun bisa dikatakan beriman karena iblis jelas-jelas percaya
adanya Allah, tapi iblis tidak ta'at kepada Allah swt.
Para ulama mendefinisikan iman yang sebenarnya adalah mengikrarkan
dengan lisan, meyakini dalam hati, dan mengamalkan dengan anggota badan.
Definisi ini merupakan interpretasi (penafsiran/pemaknaan) dari
syahadat. Karena implementasi (pelaksanaan/pembuktian) dari syahadat
adalah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya yang dibuktikan dengan
perkataan, keyakinan, dan perbuatannya.
Arti dan kandungan Syahadat
Syahadat dalam artian bahasa adalah persaksian, sedangkan dalam artian
istilah yaitu persaksian dan pembenaran atas ketuhanan Allah swt. dan
Kerasulan Nabi Muhammad saw. Dua kalimat syahadat ini merupakan kalimat
islam. Sehingga keislaman seseorang tidaklah sah apabila belum
mengucapkan kalimat tersebut. Dan keislamannya belum sempurna apabila
dia belum memahami dan mengamalkan dua kalimat tersebut.
Syahadat memiliki posisi yang penting dalam islam. Dengan mengucapkan
kalimat syahadat, seorang hamba bisa menyatakan dirinya sebagai muslim.
Karena itu pemahaman seorang muslim terhadap kalimat syahadat akan dapat
melahirkan perubahan-perubahan individu, keluarga ataupun masyarakat.
Dalam sejarah para Nabi dan Rasul, syahadat merupakan kalimat yang
diperjuangkan, dan kalimat inilah yang menggerakkan dakwah mereka.
Didalam Al-qur'an surat Al-Fussilat ayat 30 dijelaskan tentang keutamaan mengucapkan kalimat syahadat tersebut sebagai berikut;
إِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ
عَلَيْهِمُ الْمَلآَئِكَةُ اَنْ لاَ تَخَافُوْا وَلاَ تَحْزَنُوْا
وَابْشِرُوْا بِالْجَنَّةِ الَّتِيْ كُنْتمْ تُوْعَدُوْنَ
"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan; “Tuhan kami ialah Allah”
kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka. Maka malaikat akan turun
kepada mereka (dengan mengatakan); “janganlah kamu merasa takut dan
janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah dengan syurga yang telah
dijanjikan Allah kepadamu."
Dari ayat tersebut mengandung makna bahwa sebaik-baik amal adalah yang
istiqomah. Menurut para Ahlil Haq, bahwa istiqomah itu terdiri dari
tiga macam yaitu Istiqomah bil lisan (lidah atau ucapan), Istiqomah bil
Janan (dalam hati), dan Istiqomah bil Arkan (dengan perbuatan). Adapun
Istiqomah bil lisan adalah membiasakan membaca syahadat, sedangkan
istiqomah bil janan adalah meluruskan keinginan/ niat, adapun istiqomah
bil arkan adalah membiasakan ibadah dan ta'at.
Syahadat merupakan inti pokok Aqidah Islamiyah yang harus tetap terjaga
oleh para pemeluknya (muslim), baik secara lisan, ketetapan didalam
hati, maupun secara tingkahlaku, semuanya berdasarkan pada ke-iqrar-an
terhadap Allah dan Rasul-Nya (syahadat). Untuk tetap terjaganya inti
dari ajaran islam (iman/syahadat) tersebut, haruslah selalu didawamkan
seperti yang dijelaskan diatas.
Mengenai pembiasaan atau selalu mendawamkan kalimat syahadat memiliki
beberapa keutamaan atau manfaat, yaitu yang terdiri dari:
a. Dengan Istiqomah/membiasakan membaca syahadat maka Allah akan
menetapkan syahadat tersebut didalam kubur, sedangkan orang yang didalam
kuburnya bersyahadat maka dijamin keselamatannya.
مَنْ دَاوَمَ عَلَى الشَّهَادَةِ فِى الْحَيَوةِ الدُّنْيَا يُثَبِّتُهُ
اللهُ عَلَيْهَا فِى قَبْرِهِ وَيُلَقِّنُهُ اِيَّاهَا (تفسير المنير فى
الجزء الأول ص 436)
"Barang siapa mendawamkan syahadat selama hidup didunia, maka Allah akan menetapkan syahadat itu kepadanya dialam kubur."
b. Menghilangkan akar syirik dan keraguan,
اَنَّهَا تَقْلَعُ عِرْقَ الشِّرْكِ مِنَ اْلقَلْبِ وَتَدْفَعُ مِنَ
الْوَسْوَاسِ وَلِذَا اِخْتَارَهَا اْلعَارِفُوْنَ فِى خَتْمِ صَلاَتِهِمْ
فَيَقْرَؤُنَهَا عَقِبَ كُلِّ صَلاَتِهِمْ
"Sesungguhnya syahadat itu akan menghilangkan akar syirik dari hati, dan
menolak keragu-raguan, karena itu para arifin memilihnya (syahadat)
untuk dibaca setiap selesai sholat."
c. Tajdid/ Pembaruan iman dan islam yang telah rusak karena maksiat.
(واخرج) احمد والحاكم عن ابى هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله ص م.
جَدِّدُوا اِيْمَانَكُمْ قِيْلَ وَكَيْفَ نُجَدِّدُ اِيْمَانَنَا
يَارَسُولَ الله قَالَ فَأَكْثِرُوا مِنْ قَوْلِ لاَإِلَهَ إِلاَّالله
"Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam Hakim, dari Abu Hurairoh ra. Ia
berkata; Rasulullah saw. bersabda: Perbaruilah imanmu? Shohabat
bertanya: bagaimana kami memperbarui iman kami wahai Rasul? Nabi
bersabda: Perbanyaklah dengan ucapan tiada tuhan selain Allah."
d. Menghancurkan dosa,
وَقَالَ ص م: يَا اَبَا هُرَيْرَةَ لَقِّنِ الْمَوْتَى شَهَادَةَ أَنْ
لاَاِلَهَ إِلاَّ الله فَإِنَّهَا تَهْدِمُ الذُّنُوْبَ هَدْمًا. قُلْتُ:
يَارَسُوْلَ الله هَذَا لِلْمَوْتَى وَكَيْفَ لِلأَحْيَاءِ؟ قَالَ ص م:
هِيَ أَهْدَمُ وَأَهْدَمُ.
“Rasulullah saw. bersabda: “Hai Abu Hurairah, Ajarilah/tuntunlah orang
yang telah meninggal dengan Syahadat bahwa tiada tuhan selain Allah,
karena syahadat itu melebur dosa dengan selebur-leburnya (hancur)” Aku
berkata: “Wahai Rasulullah, ini untuk orang yang telah mati, lalu
bagaimana untuk orang yang masih hidup?” Rasulullah menjawab: “Syahadat
itu lebih menghancur leburkan dan menghancurkan."
Rukun, Syarat dan batal Syahadat
Syahadat merupakan rukun Islam yang pertama, Kita ketahui bersama bahwa
setiap rukun islam dari rukun islam yang empat yaitu sholat, zakat,
puasa, dan haji memiliki syarat, rukun, dan batal. Namun tidak banyak
yang mengetahui dan mengkaji syarat, rukun, dan batalnya syahadat
sebagai rukun islam yang pertama.
Rukun syahadat itu terdiri dari lima macam yaitu;
وَأَرْكَانُهَا خَمْسَةٌ شَاهِدٌ وَمَشْهُوْدٌ لَهُ وَمَشْهُوْدٌ عَلَيْهِ
وَمَشْهُوْدٌ بِهِ وَصِيْغَةٌ. فَالشَّاهِدُ الْمُسْلِمُ وَالْمَشْهُوْدُ
لَهُ هُوَ اَلله سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى وَسَيِّدُنَا مُحَمَّد صلى الله
عليه وسلم وَالْمَشْهُوْدُ عَلَيْهِ الْمُشْرِكُ بِاللهِ وَالْمُنْكَرِ
لِرِسَالَةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَالْمَشْهُوْدُ بِهِ ثُبُوْتُ
اْلأُلُوْهِيَّةِ وَاْلوَحْدَنِيَّةِ ِللهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى
وَثُبُوْتُ الرِّسَالَةِ لِسَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم
وَالصِّيْغَةُ هِيَ لَفْظُ أَشْهَدُ وَتَرْجَمَتُهُ لاَغَيْرَ
Artinya; Rukun Syahadat itu ada lima yaitu
1. Syahid (orang yang bersaksi) yaitu orang islam
2. Masyhudun lah (yang disaksikan) yaitu Alah swt dan Rasulnya
3. Masyhudun Alaih (yang bersaksi) yaitu orang musyrik dan ingkar kepada kerasulan Muhammad saw
4. Masyhudun Bih (perkara yang disaksikan) yaitu ketuhanan dan kesucian Alah swt, dan ketetapan pada kerasulan Nabi Muhammad saw
5. Shighot (perkataannya) yaitu dengan lafadz Asyhadu “Aku barsaksi” atau artinya, tidak boleh dengan kalimat muradifnya."
Pelaksanaan rukun syahadat diatas dilakukan seseorang bersama orang lain
dengan mengucapkan dua kalimat syahadat dengan lisan dan disaksikan
oleh seseorang yang Muslim. Hal seperti inilah yang dituntun oleh guru
kita Al-Habib Abah Umar bin Ismail bin Yahya yang dalam istilah umum
disebut Bai’at atau Stempel.
Bai’at atau Stempel merupakan pengucapan ikrar atas keislaman dan
kepatuhan seseorang kepada ajaran islam dan kepada gurunya. Bai'at
tersebut merupakan pengamalan dari rukun islam yang pertama agar menjadi
seorang muslim yang benar-benar islam.
Adapun syarat syahadat itu terdiri dari 4 macam yaitu:
وَيُشْتَرَطُ أَنْ يَأْتِيَ بِهِمَا مُتَوَالِّيَتَيْنِ مُرَتَّبَتَيْنِ
وَأَنْ يَنْطِقَ بِهِمَا بِالْعَرَبِيَّةِ لِلْقَادِرِ عَلَيْهَا مَعَ
مَعْرِفَةِ مَعْنَاهِمَا (مرقاة صعود التصديق 4)
"Dan disyaratkan dalam membaca dua kalimat syahadat yaitu dengan;
1. Mutawwaliyatain (berturut-turut dalam membacanya)
2. Murattabatain (Membacanya harus tertib antara syahadat tauhid dan syahadat rasul)
3. Membacanya harus dengan berbahasa arab, bagi yang mampu
4. Mengetahui arti atau maknanya"
Sedangkan batal syahadat terdiri dari empat macam, yaitu;
1. Mengucapkan Allah tidak satu
2. Ragu-ragu terhadap af'alullah
3. Memungkiri bahwa dirinya diciptakan oleh Allah
4. Tidak yakin kepada Allah
Fardunya syahadat terdiri dari tiga macam
1. Diucapkan dengan lisan
2. Meyakinkan dalam hati
3. Diamalkan dalam anggota badan
Pembinaan yang dilakukan syekhuna adalah pembinaan syahadat dengan
memperhatikan rukun, syarat, fardhu dan batalnya syahadat. Karena segala
sesuatu didunia ini bersumber pada syahadat,
(تنبيه) جَمِيْعُ الْعُلُوْمِ الْعِلْمِيَّةِ وَالْعَمَلِيَّةِ تَنْدَرِجُ
فِى الشَّهَادَتَيْنِ أَىْ لاَإِلَهَ إِلاَّالله مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ الله
وَلِذَا كَانَتَا مِفْتَاحَ اْلإِسْلاَمِ وَالْجَنَّةِ وَلاَيُرَجِّحُ
بِهِمَا فِى الْمِيْزَانِ شَيْئٌ وَأَفْضَلُ مَاقَالَهُ النَّبِيُّوْنَ
"(Peringatan) semua ilmu yang bersifat teori maupun praktis tercakup
dalam dua kalimat syahadat, yaitu La ilaha illallah Muhammadur
Rasulullah. Oleh karena itu, ia (dua kalimat syahadat) menjadi kunci
masuk islam dan surga, dan tidak ada suatu apa pun yang mengunggulinya
dalam timbangan amal, dan ia merupakan bacaan para nabi yang utama."
وَذَلِكَ ِلأَنَّ جَمِيْعَ الطَّاعَاتِ الْعِلْمِيَّةِ وَالْعَمَلِيَّةِ
مُنْدَرِجَةٌ فِيْهِمَا وَلاَيَصِحُّ مِنْ أَحَدٍ اْلإِيْمَانُ إِلاَّ
بِهِمَا
"Dinyatakan demikian, karena semua perilaku taat yang bersifat ilmiyah
dan amaliyah tercakup dalam dua kalimat syahadat dan tidak sah iman
seseorang kecuali dengan dua kalimat syahadat."
Oleh sebab itu, perjuangan dakwah Nabi, Rasul, dan para wali adalah
membela dan memperjuangkan syahadat. Begitupun syekhuna, perjuangan
dakwahnya adalah syahadat.
Iki nadzom nutur artine syahadat
Cangkem ngucap ati ngandel ingkang kuwat
Nami ngandel kedah bukti dilampahi
Sedayane prentah, cegah ditebihi
Iki nadzom nuturaken syarat rukun
Syahadat kita kang wis bertahun-tahun
Syarat sahe syahadat ya ana papat
Ilmu Iqror Tasdik ngamalaken syahadat
Iki nadzom nutur syarate syahadat
Poma-poma weruhana ana papat
Ingkang dingin nuli-nuli wewacane
Kapindone kedah tertib aturane
Ping telune kedah arab omongane
Kaping pate kedah ngerti ing maknane
Dene rukun syahadat iku ana
papat ayu batur kabeh weruhana
Iku ana papat rukune syahadat
lanang wadon weruhana iki papat
Kaping siji netepaken ing dzatullah
kaping loro netepaken sifatullah
Kaping telu netepaken ‘af’alullah
papat netepaken benere rasulullah
Syahadat iku ana loro fardhune
Ngucap lisan tasdik kelawan atine
Wernane syahadat iku ana loro
Syahadat tauhid syahadat rasul iku karo
Sempurnane syahadat ya ana papat
kaping siji weruh dalile ma’rifat
Kaping loro ngucapaken ing lisane
kaping telu tasdik klawan atine
Kaping pate yakin bil janan arane
Ora campur mangmang cipta ning atine
Batael syahadat iku wonten kawan
siji ngucap Allah iku jejodowan
Kaping loro mangmang gagaweyane Allah
Telu mungkir didadikaken ing Allah
Kaping pate ora netepaken Allah
Atawa mangmang ning nabi rasulullah
Label:
Artikel Islami,
Aswaja,
Majelis AsySyahadatain